Uji Keseimbangan Pengujian Hipotesis

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Keseimbangan

Uji ini dilakukan pada saat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol belum dikenai perlakuan bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut seimbang. Statistik ujinya adalah uji-t. Sebelum dilakukan perhitungan, diuji terlebih dahulu apakah kedua kelompok berdistribusi normal dan berasal dari populasi yang homogen. a. Hipotesis Ho: m 1 = m 2 kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan awal sama H 1 : m 1 ¹ m 2 kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak memiliki kemampuan awal sama b. Taraf Signifikansi a = 0,05 c. Statistik Uji yang digunakan : 2 ~ n 1 n 1 X - X t 2 1 2 1 2 1 - + + - = n n t s d p dengan 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 - + - + - = n n s n s n s p = d , karena tidak dibicarakan selisih rataan Keterangan : 1 X : rata-rata nilai ujian mid semester 2 kelas VII mata pelajaran matematika kelompok eksperimen 2 X : rata-rata nilai ujian mid semester 2 kelas VII mata pelajaran matematika kelompok kontrol n 1 : ukuran sampel kelompok eksperimen n 2 : ukuran sampel kelompok kontrol d. Daerah kritik DK : 2 ; 2 2 1 | { - + - n n t t t a atau } 2 ; 2 2 1 - + n n t t a e. Keputusan Uji H ditolak jika t Î DK f. Kesimpulan a. Kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan awal sama jika H tidak ditolak. b. Kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan awal berbeda jika H ditolak Budiyono, 2004: 156

2. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini dari populasi distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini digunakan metode Lilliefors dengan prosedur : 1. Hipotesis Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2. Statistik Uji L = max i i Z S Z F - dengan : i Z F : i Z Z P £ , Z ~ N0,1 i Z : skor standar s X X Z i i - = S : standar deviasi i Z S : proporsi cacah Z £ i Z terhadap seluruh cacah i Z i X : skor responden 3. Taraf Siginifikansi a = 0,05 4. Daerah Kritik DK DK = { L | L L α:n } dengan n adalah ukuran sampel. 5. Keputusan Uji Ho ditolak Jika L hitung Î DK. 6. Kesimpulan a Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika Ho tidak ditolak. b Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika H ditolak. Budiyono, 2004: 170-171

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat dengan prosedur sebagai berikut: 1. Hipotesis Ho : 2 1 s = 2 2 s =… = 2 k s dengan k = 2 pada metode pembelajaran, k = 3 pada aktivitas belajar H 1 : Paling tidak ada satu 2 2 j i s s ¹ dengan i ≠ j 2. Statistik Uji yang digunakan : ú û ù ê ë é = å = k 1 j 2 j j 2 logS f - RKG f.log C 2,203 χ dengan: 2 1 k 2 χ ~ χ - k : banyaknya populasi. f : derajat kebebasan untuk RKG : N – k N : banyaknya data amatan ukuran f j : n j – 1 = derajat kebebasan untuk 2 j S ; j = 1,2, …, k n j : banyaknya nilai ukuran sampel ke-j = ukuran sampel ke-j ú ú û ù ê ê ë é + = å f 1 - f 1 1 - 3k 1 1 c j j i f SS RKG S S = : j 2 j 2 j j n X X SS å å - = ; j j 2 j f SS S = 3. Taraf Signifikansi a = 0,05 4. Daerah Kritik DK DK = { 2 χ | 2 χ α 2 χ : k-1 } 5. Keputusan Uji Ho ditolak Jika 2 χ hitung Î DK 6. Kesimpulan a Populasi-populasi homogen jika H tidak ditolak. b Populasi-populasi tidak homogen jika H ditolak Budiyono, 2004: 176-177

3. Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dengan model data sebagai berikut : j i ijk β α µ X + + = + αβ ij +e ijk dengan : X ijk : data nilai ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j m : rerata dari seluruh data rerata besar, grand mean a i : efek baris ke-i pada variabel terikat b j : efek kolom ke-j pada variabel terikat ab ij : kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat e ijk : error yang berdistribusi N 0, s 2 i : 1, 2, …, p ; p : cacah baris A j : 1, 2, …, q ; q : cacah kolom B k : 1, 2, …, n ij ; n ij : cacah data amatan pada setiap sel ij Budiyono, 2004: 207 Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, yaitu : a. Hipotesis 1 H 0A : a i = 0 untuk setiap i = 1, 2, … p tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat H 1A : paling sedikit ada satu a i yang tidak nol ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat 2 H 0B : b j = 0 untuk setiap j = 1, 2, … q tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat H 1B : paling sedikit ada satu b j yang tidak nol ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat 3 H 0AB : ab ij = 0 untuk setiap i = 1, 2, … p dan j = 1, 2, … q tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat H 1AB : paling sedikit ada satu ab ij yang tidak nol ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. Budiyono, 2004: 211 b. Komputasi 1. Notasi dan Tata Letak Data Tabel 3.3 Data Amatan, Rataan, dan Jumlah Kuadrat Deviasi B A b 1 b 2 b 3 a 1 n 11 å X 11k X 11 2 11 X k å C 11 SS 11 n 12 å X 12k X 12 2 12 X k å C 12 SS 12 n 13 å X 13k X 13 2 13 X k å C 13 SS 13 a 2 n 21 å X 21k X 21 2 21 X k å C 21 SS 21 n 22 å X 22k X 22 2 22 X k å C 22 SS 22 n 23 å X 23k X 23 2 23 X k å C 23 SS 23 Tabel 3.4 Rataan dan Jumlah Rataan B A b 1 B 2 b 3 Total a 1 11 AB 12 AB 13 AB A 1 a 2 21 AB 22 AB 23 AB A 2 Total B 1 B 2 B 3 G Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan notasi- notasi sebagai berikut : n ij : ukuran sel ij sel pada baris ke-i dan kolom ke-j : cacah data amatan pada sel ij : frekuensi sel ij h n : rataan harmonik frekuensi seluruh sel å = j i, ij h n 1 pq n N : cacah seluruh data amatan å = j i, ij n N SS ij : jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij ij 2 k ijk k 2 ijk ij n X X SS ÷ ø ö ç è æ - = å å ij AB : rataan pada sel ij = ij k ijk n X å A i : Jumlah rataan pada baris ke-i = å j ij AB B i : Jumlah rataan pada kolom ke-j = å i ij AB G : Jumlah rataan semua sel = å j i, ij AB = å å = j j i i B A Rerata Harmonik frekuensi seluruh sel å = j i, ij h n 1 pq n Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran 1, 2, 3, 4 dan 5 sebagai berikut : 1 = pq G 2 2 = å j i, ij SS 3 = å i 2 i q A 4 = å j 2 j p B 5 = å j i, 2 ij AB 2. Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terdapat lima jumlah kuadrat, yaitu : JKA = h n { 3 – 1 } JKB = h n { 4 – 1 } JKAB = h n { 1 + 5 - 3 – 4} JKG = 2 JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG dengan : JKA = jumlah kuadrat baris JKB = jumlah kuadrat kolom JKAB = jumlah kuadrat interaksi antara baris dan JKG = jumlah kuadrat galat JKT = jumlah kuadrat total 3. Derajat kebebasan dk untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut adalah : dkA = p – 1 dkB = q – 1 dkAB = p – 1 q – 1 dkT = N – 1 dkG = N – pq 4. Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing diperoleh rataan kuadrat berikut dkA JKA RKA = dkB JKB RKB = dkAB JKAB RKAB = dkG JKG RKG = c. Statistik Uji - Untuk H A adalah RKG RKA F a = - Untuk H B adalah RKG RKB F b = - Untuk H AB adalah RKG RKAB F ab = d. Taraf Signifikansi a = 0,05 e. Daerah Kritik 1. Daerah kritik untuk F a adalah DK { F a | F a F pq N 1, p α, - - } 2. Daerah kritik untuk F b adalah DK { F b | F b F pq N 1, q : α - - } 3. Daerah kritik untuk F ab adalah DK { F ab | F ab F pq N 1, 1q p : α - - - } f. Keputusan Uji Ho ditolak jika F hit Î DK Tabel 3.5 Rangkuman Analisis Sumber Jk dk Rk F hit F a Abaris JkA dkA RkA Fa F pq N 1, p α, - - Bkolom JkB dkB RkB Fb F pq N 1, q : α - - AB JkAB dkAB RkAB Fab F pq N 1, 1q p : α - - - Galat JkG dkG RkG - - Total JkT dkT - - - Budiyono, 2004: 212-213

4. Uji Komparasi Ganda

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

DESKRIPSI KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN QUESTIONS BOX PADA MATERI LAYANG LAYANG DAN TRAPESIUM SISWA KELAS VII

0 7 301

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SUB POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 105

DESAIN DIDAKTIS MELALUI LEARNING OBSTACLE DAN LEARNING TRAJECTORY PADA PEMBAHASAN LUAS DAERAH SEGIEMPAT (TRAPESIUM, JAJARGENJANG, LAYANG-LAYANG, DAN BELAH KETUPAT).

4 10 11

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PENGUASAAN MATERI BANGUN DATAR LAYANG-LAYANG DAN BELAH Peningkatan Pemahaman Siswa Dalam Penguasaan Materi Bangun Datar Layang-layang dan Bela Ketupat pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Guided Note Taking pada S

0 2 15

DESAIN DIDAKTIS KONSEP LAYANG-LAYANG DAN BELAH KETUPAT UNTUK SISWA SMP.

3 12 37

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) PADA MATERI JAJARGENJANG, BELAH KETUPAT, LAYANG-LAYANG DAN TRAPESIUM DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20

0 0 21

DESAIN DIDAKTIS MELALUI LEARNING OBSTACLE DAN LEARNING TRAJECTORY PADA PEMBAHASAN LUAS DAERAH SEGIEMPAT (TRAPESIUM, JAJARGENJANG, LAYANG-LAYANG, DAN BELAH KETUPAT) - repository UPI S MTK 1100466 Title

0 0 3

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN GEOMETRI DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS BELAH KETUPAT DAN LAYANG-LAYANG | Kantohe | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 3096 9573 1 PB

0 0 14

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWERPOINT ISPRING PADA MATERI JAJARGENJANG, LAYANG-LAYANG, DAN TRAPESIUM Di KELAS VII SMP Endang Suprapti Prodi Pendidikan Matematika FKIP-UM Surabaya email: endangums

0 0 12