Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Uji Lanjut Pasca Anava

C. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama di sajikan dalam Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Sel Tak Sama JK dK RK F obs F tabel Keputusan Metode PembelajaranA 1171.3692 1 1171.3692 11.2069 4.00 H 0A ditolak Gaya Belajar B 2775.4674 2 1387.7337 13.2769 3.15 H 0B ditolak Interaksi AB 696.8619 2 348.4308 3.3336 3.15 H 0AB ditolak Galat 7630.1064 73 104.5220 Total 12273.8046 78 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat, atau dengan kata lain kedua metode pembelajaran memberikan pengaruh yang tidak sama terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium. b. Ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat, atau dengan kata lain ketiga kategori aktivitas belajar matematika siswa memberikan pengaruh yang tidak sama terhadap prestasi belajar matematika pada materi jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium. c. Setiap penggunaan metode pembelajaran menghasilkan prestasi belajar yang berbeda pada masing-masing kelompok ativitas belajar siswa dan masing- masing kelompok aktivitas belajar siswa menghasilkan prestasi belajar yang berbeda pada setiap metode pembelajaran yang digunakan.

2. Uji Lanjut Pasca Anava

Uji lanjut pasca anava dilakukan dengan menggunakan metode Scheffe. Berdasarkan perhitungan analisis variansi dua jalan sel tak sama telah diperoleh keputusan uji bahwa H 0A ditolak, H 0B ditolak, dan H 0AB ditolak, maka perlu dilakukan uji komparasi rataan antar kolom aktivitas belajar siswa dan uji komparasi rataan antar sel. Pada uji komparasi ganda antar baris tidak perlu dilakukan karena variabel metode pembelajaran hanya ada dua nilai metode kooperatif tipe jigsaw dan metode konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa-siswa yang diberi metode kooperatif tipe jigsaw memiliki prestasi yang lebih baik daripada siswa-siswa yang diberi metode konvensional. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 4.7. Tabel 4.7 Rataan dan Rataan Marginal Aktivitas Belajar Metode Pembelajaran Tinggi Sedang Rendah Rataan Marginal Met. Kooperatif Tipe Jigsaw 76.3636 63.7895 53.7000 64.7250 Metode Konvensional 59.1429 59.0952 50.8182 56.7692 Rataan Marginal 67.6667 61.3250 52.1905 Hasil perhitungan uji komparasi rataan antar kolom disajikan dalam Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Kolom Komparasi RKG F Kritik Keputusan m.1 vs m.2 40.2172 0.0806 104.5220 4.7739 6.3 Ho tidak ditolak m.1 vs m.3 305.4176 0.1032 104.5220 28.3144 6.3 Ho ditolak m 2 vs m.3 83.4391 0.0726 104.5220 10.9958 6.3 Ho ditolak Keterangan: µ. 1 = rataan siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi µ. 2 = rataan siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang µ. 3 = rataan siswa yang mempunyai aktivitas belajar rendah Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Tidak ada perbedaan rataan yang signifikan antara prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan aktivitas belajar tinggi dan prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan aktivitas belajar sedang. 2 j i x x - ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + j i n n 1 1 b. Ada perbedaan rataan yang signifikan antara prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan aktivitas belajar tinggi dan prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan aktivitas belajar rendah. c. Ada perbedaan rataan yang signifikan antara prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan aktivitas belajar sedang dan prestasi belajar matematika pada kelompok siswa dengan aktivitas belajar rendah. Untuk uji rataan antar sel dibagi menjadi uji rataan antar sel dalam kolom yang sama dan uji rataan antar sel pada baris yang sang sama. Hasil uji rataan antar sel disajikan dalam Tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Sel pada Kolom yang Sama Komparasi 2 kj ij X X - RKG F Kritik Keputusan m11 vs m21 297.0314 0.2338 104.5220 12.1549 11.85 Ho ditolak m12 vs m22 4.6942 0.1003 104.5220 0.4478 11.85 Ho tidak ditolak m13 vs m23 8.3048 0.1909 104.5220 0.4162 11.85 Ho tidak ditolak Tabel 4.10 Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Sel pada Baris yang Sama Komparasi 2 ik ij X X - RKG F Kritik Keputusan m11 vs m12 158.1080 0.1435 104.5220 10.5413 11.85 Ho tidak ditolak m11 vs m13 513.6388 0.1909 104.5220 25.7421 11.85 Ho ditolak m12 vs m13 101.7980 0.1526 104.5220 6.3823 11.85 Ho tidak ditolak m21 vs m22 0.0023 0.1905 104.5220 0.0001 11.85 Ho tidak ditolak m21 vs m23 69.3006 0.2338 104.5220 2.8359 11.85 Ho tidak ditolak m22 vs m23 8.2770 0.1385 104.5220 0.5718 11.85 Ho tidak ditolak Keterangan: µ11 = rataan siswa aktivitas belajar tinggi pada kelas eksperimen µ12 = rataan siswa aktivitas belajar sedang pada kelas eksperimen ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + kj ij n n 1 1 ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + ik ij n n 1 1 µ13 = rataan siswa aktivitas belajar rendah pada kelas eksperimen µ21 = rataan siswa aktivitas belajar tinggi pada kelas kontrol µ22 = rataan siswa aktivitas belajar sedang pada kelas kontrol µ23 = rataan siswa aktivitas belajar rendah pada kelas kontrol Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Pada kelompok siswa dengan aktivitas belajar tinggi, prestasi siswa dengan metode kooperatif lebih baik daripada prestasi siswa dengan metode konvensional. Sedangkan untuk siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang dan rendah, metode kooperatif tipe jigsaw dan metode konvensional menghasilkan prestasi yang sama. b. Untuk siswa-siswa yang diberi pembelajaran dengan metode kooperatif tipe jigsaw, siswa yang aktivitas belajarnya tinggi lebih baik prestasinya jika dibandingkan dengan siswa yang aktivitas belajarnya rendah. Sedangkan untuk siswa yang aktivitas belajarnya sedang menghasilkan prestasi yang sama dengan siswa yang aktivitas belajarnya tinggi maupun rendah. c. Untuk siswa-siswa yang diberi pembelajaran dengan metode konvensional menghasilkan prestasi belajar yang sama bagi yang aktivitasnya rendah, sedang, maupun tinggi.

D. Pembahasan Hasil Analisis

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

DESKRIPSI KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN QUESTIONS BOX PADA MATERI LAYANG LAYANG DAN TRAPESIUM SISWA KELAS VII

0 7 301

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SUB POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 105

DESAIN DIDAKTIS MELALUI LEARNING OBSTACLE DAN LEARNING TRAJECTORY PADA PEMBAHASAN LUAS DAERAH SEGIEMPAT (TRAPESIUM, JAJARGENJANG, LAYANG-LAYANG, DAN BELAH KETUPAT).

4 10 11

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PENGUASAAN MATERI BANGUN DATAR LAYANG-LAYANG DAN BELAH Peningkatan Pemahaman Siswa Dalam Penguasaan Materi Bangun Datar Layang-layang dan Bela Ketupat pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Guided Note Taking pada S

0 2 15

DESAIN DIDAKTIS KONSEP LAYANG-LAYANG DAN BELAH KETUPAT UNTUK SISWA SMP.

3 12 37

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) PADA MATERI JAJARGENJANG, BELAH KETUPAT, LAYANG-LAYANG DAN TRAPESIUM DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20

0 0 21

DESAIN DIDAKTIS MELALUI LEARNING OBSTACLE DAN LEARNING TRAJECTORY PADA PEMBAHASAN LUAS DAERAH SEGIEMPAT (TRAPESIUM, JAJARGENJANG, LAYANG-LAYANG, DAN BELAH KETUPAT) - repository UPI S MTK 1100466 Title

0 0 3

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN GEOMETRI DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS BELAH KETUPAT DAN LAYANG-LAYANG | Kantohe | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 3096 9573 1 PB

0 0 14

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWERPOINT ISPRING PADA MATERI JAJARGENJANG, LAYANG-LAYANG, DAN TRAPESIUM Di KELAS VII SMP Endang Suprapti Prodi Pendidikan Matematika FKIP-UM Surabaya email: endangums

0 0 12