BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Prestasi Belajar Matematika
a. Pengertian Prestasi
Untuk  mengetahui  tingkat  keberhasilan  proses  belajar  mengajar  serta prestasi  anak  didik,  seorang  pendidik  menggunakan  suatu  tes  atau  alat  evaluasi
sebagai alat pengukur. Dalam Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  2005: 895 prestasi mempunyai
pengertian  hasil  yang  telah  dicapai  dari  yang  telah  dilakukan,  dikerjakan  dan sebagainya.  Dalam  pengertian  ini  prestasi  merupakan  suatu  usaha  yang  telah
dilaksanakan menurut batas kemampuan dari pelaksanaan usaha tersebut. Prestasi merupakan akhir dari usaha yang melalui proses pendidikan dan pelatihan tertentu
yang  telah  dicapai.  Prestasi  yang  dicapai  sering  mendatangkan  konsekuensi- konsekuensi berupa imbalan-imbalan yang bersifat material psikologis dan sosial.
Sedangkan  Sutratinah  Tirtonegoro  2001:  43  menyatakan  bahwa,  “Prestasi belajar  adalah  penilaian  hasil  usaha  kegiatan  belajar  mengajar  dalam  bentuk
simbol,  angka,  huruf,  atau  kalimat  yang  dapat  mencerminkan  hasil  usaha  yang sudah dicapai oleh anak dalam periode tertentu”. Winkel 1996: 391 mengatakan
bahwa ”Prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan prestasi
adalah bukti atau hasil  yang telah dicapai setelah diadakan usaha sebaik-baiknya sesuai batas kemampuan dari batas usaha tersebut.
b. Pengertian Belajar
Seseorang  yang  telah  belajar  akan  mengalami  perubahan  tingkah  laku baik  dalam  aspek  pengetahuan,  keterampilan,  maupun  dalam  sikap.  Perubahan
tingkah  laku  dalam  aspek  pengetahuan  yaitu  dari  tidak  mengerti  menjadi mengerti,  dari  bodoh  menjadi  pintar.  Perubahan  tingkah  laku  dalam  aspek
7
keterampilan  yaitu  dari  tidak  bisa  menjadi  bisa,  dari  tidak  terampil  menjadi terampil.  Sedangkan  perubahan  tingkah  laku  dalam  sikap  yaitu  dari  ragu-ragu
menjadi  yakin,  dari  tidak  sopan  menjadi  sopan.  Hal  tersebut  sesuai  dengan pendapat Purwoto 2003: 21 bahwa ”Belajar adalah proses yang berlangsung dari
keadaan tidak tahu menjadi lebih tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum  cerdas  menjadi  cerdas,  dari  sikap  belum  baik  menjadi  baik,  dari  pasif
menjadi aktif,dari tidak teliti menjadi lebih teliti dan seterusnya”. Winkel  1996:  53  mengatakan  bahwa,  “Belajar  adalah  suatu  aktivitas
mentalpsikis,  yang  berlangsung  dalam  interaksi  aktif  dengan  lingkungan,  yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan ini bersifat relatif konstan dan berbekas”. Pengertian  lain  tentang  belajar  juga  diberikan  oleh  ahli  diantaranya
adalah  pengertian  menurut  psikologis.  Slameto  1995:  2  menyatakan  bahwa, “Belajar  ialah  suatu  proses  usaha  yang  dilakukan  seseorang  untuk  memperoleh
suatu  perubahan  tingkah  laku  yang  baru  secara  keseluruhan,  sebagai  hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”.
Muhibbin Syah 1995: 90 menyatakan bahwa pengertian “Belajar adalah perubahan  yang  relatif  menetap  yang  terjadi  dalam  segala  macamkeseluruhan
tingkah laku suatu organisme sebagai suatu pengalaman”. Selain  beberapa  pendapat  mengenai  definisi  belajar  tersebut,  Sumadi
Suryabrata  2006:  232  menyebutkan  bahwa  hal  pokok  dalam  kegiatan  yang disebut “belajar” adalah sebagai berikut:
1  Belajar  itu  membawa  perubahan  dalam  arti  behavioral  changes,  aktual, maupun potensial .
2  Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru. 3  Perubahan itu terjadi karena adanya usaha dengan sengaja.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu  aktivitas  yang  dilakukan  oleh  individu  yang  mengakibatkan  perubahan
tingkah  laku  yang  berupa  pengetahuan  aspek  kognitif,  sikap  aspek  afektif, keterampilan  aspek  psikomotor,  pada  diri  individu  tersebut  berkat  adanya
interaksi  antara  individu  dengan  individu  atau  dengan  lingkungan.  Di  dalam
belajar  terkandung  suatu  aktivitas  yang  dilakukan  dengan  segenap  panca  indra untuk  memahami  arti  dari  hubungan-hubungan  kemudian  menerapkan  konsep-
konsep yang dihasilkan ke situasi yang nyata. Belajar akan lebih baik kalau siswa mengalami sendiri.
c. Pengertian Prestasi Belajar