b. Metode Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran  kooperatif  merujuk  pada  berbagai  macam  metode pembelajaran  dimana  para  siswa  bekerja  dalam  kelompok-kelompok  kecil  untuk
saling  membantu  satu  sama  lainnya  dalam  mempelajari  materi  pelajaran.  Dalam pembelajaran  kooperatif,  para  siswa  diharapkan  dapat  saling  membantu,  saling
mendiskusikan,  dan  berargumentasi  untuk  mengasah  pengetahuan  yang  mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Cara
belajar  kooperatif  jarang  sekali  menggantikan  pengajaran  yang  diberikan  oleh guru,  tetapi  lebih  seringnya  menggantikan  pengaturan  tempat  duduk  yang
individual,  cara  belajar  individual,  dan  dorongan  yang  individual.  Apabila  diatur dengan baik, siswa-siswa dalam kelompok kooperatif akan belajar satu sama lain
untuk  memastikan  bahwa  tiap  orang  dalam  kelompok  telah  menguasai  konsep- konsep yang telah dipikirkan.
Menurut  Slavin  2008:  8,  inti  dari  pembelajaran  kooperatif  adalah bahwa  dalam  pembelajaran  kooperatif  para  siswa  akan  duduk  bersama  dalam
kelompok  yang  beranggotakan  empat  orang  untuk  menguasai  materi  yang disampaikan guru.
Menurut  Slavin  2008:  11,  pembelajaran  kooperatif  dikelompokkan menjadi:
1  STAD Student Team Achievement Division 2  TGT Team Games Tournament
3  Jigsaw 4  CIRC Cooperative Integrated Reading and Composition
5  TAI Team Accelerated Instruction
c. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Pada  metode  pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw,  para  siswa  bekerja dalam  kelompok  yang  heterogen.  Para  siswa  tersebut  diberikan  tugas  untuk
membaca  beberapa  bab  atau  unit,  dan  diberikan  ”lembar  ahli”  yang  terdiri  dari topik-topik yang berbeda untuk masing-masing anggota kelompok. Setelah semua
siswa selesai membaca, siswa dari tim yang berbeda yang mempunyai topik yang
sama  bertemu  dalam  ”kelompok  ahli”  untuk  mendiskusikan  topik  mereka.  Para ahli tersebut kemudian kembali ke kelompok mereka semula yang disebut sebagai
”kelompok  asal”  dan  secara  bergantian  mengajari  teman  satu  kelompoknya mengenai topik yang menjadi bagiannya. Kemudian semua siswa diberi kuis yang
mencakup  seluruh  topik  yang  telah  dipelajari  dan  skor  kuis  akan  menjadi  skor kelompok.
Skor  yang  disumbangkan  siswa  kepada  kelompoknya  didasarkan  pada skor  perkembangan  individual,  dan  kelompok  yang  meraih  skor  tertinggi  akan
menerima  penghargaan.  Sehingga  setiap  siswa  termotivasi  untuk  mempelajari materi  dengan  baik  supaya  dapat  membantu  kelompoknya.  Kunci  keberhasilan
jigsaw  adalah  ketergantungan.  Setiap  siswa  bergantung  pada  teman  satu kelompoknya  untuk  bisa  mendapatkan  informasi  yang  dibutuhkan  pada  saat
penilaian. Hindarto dan Anwar 2007 menyatakan bahwa, ”Peranan siswa di dalam
kelompok,  baik  asal  maupun  ahli  menunjukkan  tingkat  penguasaan  materi  yang ada  dan  juga  kemahiran  dalam  mengkomunikasikan  pengetahuan  yang  telah
dimiliki  kepada  siswa  lain.  Siswa  yang  berperan  aktif  dalam  diskusi  tersebut memiliki  kemauan  untuk  menguasai  materi  yang  ada  dan  memiliki  kemampuan
mengkomunikasikan pengetahuan yang telah dimiliki kepada siswa lain”. Menurut  Slavin  2008:  238,  pada  penggunaan  metode  pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw perlu adanya persiapan sebagai berikut: 1  Materi
Sebelum pelajaran dimulai, guru memilih satu atau dua bab, cerita, atau unit-unit  lainnya  kemudian  buat  sebuah  lembar  ahli  untuk  tiap  unit  dan
membuat kuis, tes berupa esai, atau bentuk penilaian lainnya untuk tiap unit. Untuk membantu mengarahkan diskusi dalam kelompok ahli gunakan skema
diskusi. 2  Membagi siswa ke dalam kelompok awal
Membagi  siswa  ke  dalam  kelompok  heterogen  yang  terdiri  dari  empat sampai lima anggota.
3  Membagi siswa ke dalam kelompok ahli Siswa dapat ditempatkan dalam kelompok ahli secara acak atau dengan
memutuskan  sendiri  siswa  mana  yang  akan  masuk  ke  kelompok  ahli  yang mana.
4  Penentuan skor pertama Skor awal mewakili skor rata-rata siswa pada kuis sebelumnya atau jika
belum  pernah  diadakan  kuis  maka  dapat  menggunakan  hasil  nilai  terakhir siswa dari tahun sebelumnya.
Kegiatan-kegiatan  pembelajaran  dalam  jigsaw  menurut  Slavin  2008: 241 terdiri dari:
1  Membaca Para siswa menerima topik ahli dan membaca materi yang diminta untuk
menemukan informasi. 2  Diskusi kelompok ahli
Para siswa dengan keahlian yang sama bertemu untuk mendiskusikannya dalam kelompok-kelompok ahli.
3  Laporan tim Para  ahli  kembali  ke  dalam  kelompok  mereka  masing-masing  untuk
mengajari topik-topik mereka kepada teman satu kelompoknya. 4  Tes
Para siswa mengerjakan kuis individual yang mencakup semua topik. 5  Rekognisi tim
Setelah  diadakan  kuis,  sesegera  mungkin  menghitung  skor  kemajuan individual  dan  skor  tim.  Kemudian  tim  yang  mendapat  skor  tertinggi  diberi
penghargaan. Menurut Slavin 2008: 159, penskoran pada jigsaw meliputi skor awal,
poin kemajuan, dan skor kelompok. Poin kemajuan merupakan perbandingan skor awal dengan skor kuis. Cara menentukan poin kemajuan adalah:
Tabel 2.1. Poin Kemajuan Skor kuis
Poin kemajuan Lebih dari 10 poin di bawah skor awal
5 10 – 1 di bawah skor awal
10 Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal
20 Lebih dari 10 poin di atas skor awal
30 Kertas jawaban sempurna
40 Skor  kelompok  adalah  jumlah  poin  semua  anggota  kelompok  dibagi
jumlah  aggota  kelompok.  Berdasarkan  rata-rata  skor  kelompok,  terdapat  tiga tingkatan penghargaan yang diberikan, sebagai berikut:
1  Tim baik apabila rata-rata timnya antara 15 sampai 20. 2  Tim sangat baik apabila rata-rata timnya 20 sampai 25.
3  Tim super apabila rata-rata timnya lebih besar atau sama dengan 25 Langkah  –  langkah  pembelajaran  dengan  metode  kooperatif  tipe  jigsaw
pada penelitian ini adalah: 1  Guru  membuka  pelajaran  dan  mengarahkan  kepada  siswa  metode
pembelajaran yang akan digunakan. 2  Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang anggotanya terdiri dari 4 siswa
secara heterogen dan disebut sebagai kelmpok asal. 3  Setiap  siswa  pada  masing-masing  kelompok  asal  diberi  satu  modul  yang
membahas satu bagian materi. 4  Anggota  kelompok  yang  mendapatkan  bagian  materi  yang  sama  berkumpul
menjadi satu kelompok dan disebut dengan kelompok ahli. 5  Siswa  pada  kelompok  ahli  mendiskusikan  bagian  materi  yang  menjadi
tanggungjawabnya. 6  Siswa  yang  berada  di  kelompok  ahli  kembali  ke  kelompok  asal  untuk
mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok ahli.
7  Setelah  diskusi  dalam  kelompok  asal,  semua  siswa  di  evaluasi  secara individual mengenai semua materi yang telah dipelajari.
8  Setelah  dilakukan  evaluasi,  diadakan  pemberian  skor  dan  penghargaan kelompok.
3. Aktivitas Belajar Siswa