Metode Konvensional Metode Pembelajaran

untuk mencoba menolong dan mengembangkan skill , attitude, ideals cita-cita, appreciations penghargaan dan knowledge”. Tardif dalam Muhibbin Syah 1995: 183 juga mendefinisikan mengajar secara sederhana dengan menyatakan bahwa mengajar itu pada prinsipnya adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam hal ini guru dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain dalam hal ini siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Jadi metode pembelajaran adalah cara untuk memberikan bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu. Hampir sama dengan beberapa pendapat tersebut, Purwoto 2003: 65 mengemukakan beberapa arti metode pembelajaran, antara lain: 1 Metode mengajar adalah suatu cara mengajarkan topik tertentu agar proses dari pengajaran tersebut berhasil dengan baik. 2 Metode mengajar adalah cara-cara yang tepat dan serasi dengan sebaik-baiknya, agar guru berhasil dalam mengajarnya, agar mengajar mencapai tujuannya atau mengenai sasarannya. 3 Metode mengajar adalah cara mengajar yang umum yang dapat diterapkan atau dipakai untuk semua bidang studi. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau teknik yang dipakai guru untuk menyajikan bahan pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

a. Metode Konvensional

Definisi mengajar yang lama menurut Slameto 1995: 29, “Mengajar adalah penyerahan kebudayaan berupa pengalaman dan percakapan kepada anak didik”. Dari sini terlihat bahwa mengajar hanyalah mentransfer pengetahuan dari guru ke murid, sehingga pusat perhatian ada pada guru. Proses pembelajaran dengan definisi mengajar seperti inilah yang dianut dalam pembelajaran konvensional. Hal ini sejalan dengan pendapat Purwoto 2003: 104, “Dalam model mengajar tradisional, seorang guru matematika dianggap sebagai sumber ilmu, guru bertindak otoriter dan mendominasi kelas”. Yang termasuk metode konvensional diantaranya metode caramah dan metode ekspositori. Menurut Subrata 2007, ”Metode ceramah merupakan metode yang secara konsisten digunakan oleh guru dengan urutan menjelaskan, memberi contoh, latihan, dan kerja rumah”. Dalam pembelajaran matematika yang paling tepat disebut metode konvensional adalah metode ekspositori. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwoto 2003: 69 yang mengemukakan “...cara mengajar matematika yang pada umumnya digunakan guru matematika adalah lebih tepat dikatakan sebagai metode ekspositori daripada metode ceramah”. Metode ekspositori sama seperti metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan interaksi kepada guru sebagai pemberi informasi bahan pelajaran. Tetapi pada metode ekspositori, dominasi guru banyak berkurang karena tidak terus bicara saja. Ia berbicara pada awal pelajaran, mengemukakan materi, dan contoh soal pada waktu-waktu yang diperlukan saja. Dalam metode konvensional, guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan urutan langkah dalam menyampaikan materi tersebut kepada siswa. Pada pembelajaran dengan metode ini kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru. Sehingga keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dan mengajar sangat berkurang, kurang inisiatif dan bergantung pada guru. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan metode konvensional adalah metode yang selama ini digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran yaitu metode ekspositori. Dengan memperhatikan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa pada pembelajaran konvensional kegiatan didominasi oleh guru sehingga mengakibatkan siswa bersikap pasif, antara siswa yang pandai dan kurang pandai mendapat perlakuan yang sama, karena siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini berakibat siswa mudah jenuh, kurang inisiatif, sangat bergantung pada guru dan tidak terlatih untuk mandiri belajar. Pada penelitian ini, langkah-langkah pembelajaran dengan metode konvensional adalah: 1 Guru membuka pelajaran dan menyiapkan siswa untuk segera memulai pelajaran. 2 Guru menjelaskan materi yang dipelajari. 3 Guru menutup pelajaran.

b. Metode Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

DESKRIPSI KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN QUESTIONS BOX PADA MATERI LAYANG LAYANG DAN TRAPESIUM SISWA KELAS VII

0 7 301

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SUB POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 105

DESAIN DIDAKTIS MELALUI LEARNING OBSTACLE DAN LEARNING TRAJECTORY PADA PEMBAHASAN LUAS DAERAH SEGIEMPAT (TRAPESIUM, JAJARGENJANG, LAYANG-LAYANG, DAN BELAH KETUPAT).

4 10 11

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PENGUASAAN MATERI BANGUN DATAR LAYANG-LAYANG DAN BELAH Peningkatan Pemahaman Siswa Dalam Penguasaan Materi Bangun Datar Layang-layang dan Bela Ketupat pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Guided Note Taking pada S

0 2 15

DESAIN DIDAKTIS KONSEP LAYANG-LAYANG DAN BELAH KETUPAT UNTUK SISWA SMP.

3 12 37

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) PADA MATERI JAJARGENJANG, BELAH KETUPAT, LAYANG-LAYANG DAN TRAPESIUM DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20

0 0 21

DESAIN DIDAKTIS MELALUI LEARNING OBSTACLE DAN LEARNING TRAJECTORY PADA PEMBAHASAN LUAS DAERAH SEGIEMPAT (TRAPESIUM, JAJARGENJANG, LAYANG-LAYANG, DAN BELAH KETUPAT) - repository UPI S MTK 1100466 Title

0 0 3

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN GEOMETRI DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS BELAH KETUPAT DAN LAYANG-LAYANG | Kantohe | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 3096 9573 1 PB

0 0 14

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWERPOINT ISPRING PADA MATERI JAJARGENJANG, LAYANG-LAYANG, DAN TRAPESIUM Di KELAS VII SMP Endang Suprapti Prodi Pendidikan Matematika FKIP-UM Surabaya email: endangums

0 0 12