Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

Luas trapesium ABCD = Luas ΔABD + Luas ΔBCD t b a t b a t t a x x 2 1 x 2 1 2 1 x b 2 1 x 2 1 + = + = + = Karena a dan b merupakan sisi-sisi sejajar dan t merupakan tinggi trapesium, maka: Luas Trapesium = 2 1 x jumlah sisi sejajar x tinggi M. Cholik, 1994: 72-89

B. Kerangka Berfikir

Keberhasilan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Prestasi belajar matematika menunjukkan penguasaanketerampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam menguasai mata pelajaran, diantaranya metode mengajar dan aktivitas belajar. Pembelajaran matematika yang baik yang melibatkan intelektual dan emosional siswa secara optimal dan melibatkan beberapa faktor salah satunya pemilihan metode pembelajaran yang harus menimbulkan aktivitas belajar siswa. Metode pembelajaran memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran. Pemilihan metode yang tidak tepat akan menghambat tujuan pembelajaran. Materi jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium jika ditinjau dari materinya, menuntut penguasaan konsep yang lebih dari siswa. Penguasaan konsep ini akan lebih mengena dan tertanam dalam diri siswa jika mampu mengkonstruksi dan menemukan sendiri konsepnya. Proses ini akan lebih cepat jika siswa melakukan kerjasama dengan orang lain disertai siswa diminta menyampaikan kembali apa yang telah dipelajari kepada orang lain. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi ini dimungkinkan akan dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada menggunakan metode konvensional. Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran yang menekankan pada kerjasama semua siswa. Pada pembelajaran ini masing-masing siswa pada satu kelompok diharuskan menguasai satu bagian yang berbeda untuk kemudian menjelaskan pada siswa lainnya dan selanjutnya diadakan kuis untuk semua siswa. Sehingga keberhasilan dengan pembelajaran tipe jigsaw bergantung pada teman satu kelompoknya. Keberhasilan belajar selain dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan juga dipengaruhi oleh aktivitas belajar siswa. Beraktivitas lebih tinggi biasanya akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih baik daripada beraktivitas lebih rendah. Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menitikberatkan pada keaktifan siswa. Jadi dengan metode ini dimungkinkan dapat meningkatkan prestasi belajar yang aktivitasnya tinggi. Sedangkan yang aktivitasnya sedang dan rendah tidak terlalu berpengaruh. Sehingga penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw didukung dengan aktivitas siswa yang tinggi akan menghasilkan prestasi yang baik. Dari pemikiran-pemikiran di atas dapat digambarkan kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut: Metode Pembelajaran Aktivitas Belajar Prestasi Belajar Gambar 2.5. Paradigma Penelitian

C. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

DESKRIPSI KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN QUESTIONS BOX PADA MATERI LAYANG LAYANG DAN TRAPESIUM SISWA KELAS VII

0 7 301

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SUB POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 105

DESAIN DIDAKTIS MELALUI LEARNING OBSTACLE DAN LEARNING TRAJECTORY PADA PEMBAHASAN LUAS DAERAH SEGIEMPAT (TRAPESIUM, JAJARGENJANG, LAYANG-LAYANG, DAN BELAH KETUPAT).

4 10 11

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PENGUASAAN MATERI BANGUN DATAR LAYANG-LAYANG DAN BELAH Peningkatan Pemahaman Siswa Dalam Penguasaan Materi Bangun Datar Layang-layang dan Bela Ketupat pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Guided Note Taking pada S

0 2 15

DESAIN DIDAKTIS KONSEP LAYANG-LAYANG DAN BELAH KETUPAT UNTUK SISWA SMP.

3 12 37

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) PADA MATERI JAJARGENJANG, BELAH KETUPAT, LAYANG-LAYANG DAN TRAPESIUM DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20

0 0 21

DESAIN DIDAKTIS MELALUI LEARNING OBSTACLE DAN LEARNING TRAJECTORY PADA PEMBAHASAN LUAS DAERAH SEGIEMPAT (TRAPESIUM, JAJARGENJANG, LAYANG-LAYANG, DAN BELAH KETUPAT) - repository UPI S MTK 1100466 Title

0 0 3

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN GEOMETRI DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS BELAH KETUPAT DAN LAYANG-LAYANG | Kantohe | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 3096 9573 1 PB

0 0 14

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWERPOINT ISPRING PADA MATERI JAJARGENJANG, LAYANG-LAYANG, DAN TRAPESIUM Di KELAS VII SMP Endang Suprapti Prodi Pendidikan Matematika FKIP-UM Surabaya email: endangums

0 0 12