11
bahwa kegiatan usahatani untuk komoditi sayuran berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ketiga peneliti tersebut masih menguntungkan.
2.4 Analisis Faktor-Faktor Produksi
Tingkat produksi yang dihasilkan suatu komoditi sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh
Prathama 2012, mengenai analisis efisiensi teknis dan pendapatan usahatani caisim di Desa Ciaruteun Llir, Analisis pendapatan dan faktor-faktor produksi yang
mempengaruhi cabai merah keriting di Desa Citapen oleh Siregar 2011 , Sujana 2010 mengenai analisis pendapatan dan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi
usahatani tomat di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung dan Pasaribu 2007 mengenai analisis pendapatan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi usahatani wortel di Kabupaten Tegal. Alat analisis yang digunakan oleh Sujana, Siregar dan Pasaribu adalah analisis
Cobb-Douglass, dimana dalam penelitian yang dijelaskan oleh ketiga peneliti, masing-masing menjelaskan bahwa faktor-faktor produksi yang digunakan dalam
proses produksi berpengaruh atau berkorelasi terhadap masing-masing komoditi yang dijelaskan oleh ketiga peneliti tersebut. Tingkat korelasi tersebut dijelaskan
berdasarkan nilai uji F yang diperoleh masing-masing peneliti menunjukan nilai F- hitungnya lebih besar dibandingkan F-tabel , hal ini menunjukan bahwa faktor
produksi secara bersama-sama berpengaruh terhadap produksi komoditas yang dihasilkan.
Adapun faktor-faktor produksi yang dijelaskan oleh Prathama 2012, analisis efisiensi teknis dan pendapatan usahatani caisim di Desa Ciaruteun Llir, Analisis
pendapatan dan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi cabai merah keriting di Desa Citapen oleh Siregar 2011, Sujana 2010 mengenai analisis pendapatan dan
faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usahatani tomat di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung dan Pasaribu 2007 mengenai analisis
pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani wortel di Kabupaten Tegal adalah benih, luas lahan, pestisida, pupuk kandang, pupuk urea,
NPK, SP-36,KCL dan tenaga kerja.
12
Pengaruh nyata dari setiap parameter dapat diketahui dengan melihat nilai t- hitung pada setiap variabel independennya, jika nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel,
maka dapat disimpulkan bahwa setiap variabel independen berpengaruh nyata terhadap produksi. Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Prathama, Sujana,
Siregar dan Pasaribu menunjukan bahwa koefisien determinasi R
2
pada usahatani dari masing-masing komoditi caisim, wortel, cabai merah keriting dan tomat yang
dijelaskan oleh keempat peneliti menunjukan nilai yang lebih besar dari 50 persen dimana nilai tersebut mengartikan bahwa model yang dihasilkan layak untuk
meramalkan kondisi kedepan secara akurat.
2.5 Keterkaitan dengan Penelitian Terdahulu