Analisis RC Rasio Hipotesis Penelitian

33 Tabel 9. Perhitungan Analisis Pendapatan dan RC rasio Usahatani Kacang Panjang Keterangan Jumlah Satuan Harga Rp Nilai Rp A Penerimaan Tunai C Total Penerimaan D Biaya Tunai - Pupuk kandang - Pupuk urea - Pupuk SP 36 - Benih kacang panjang - Pupuk NPK - Pestisida -Nutrisi - Tenaga kerja - Tali rafia - Ajir -Sewa lahan -Pajak lahan -Iuran irigasi Total Biaya Tunai E Biaya diperhitungkan - Lahan - Penyusutan peralatan -Tenaga kerja dalam keluarga Total Biaya diperhitungkan F Total Biaya D+F G Pendapatan atas biaya tunai A-D H Pendapatan atas biaya total C-F I RC rasio atas biaya tunai AD J RC atas biaya total CF

4.5.3 Analisis RC Rasio

Analisis RC rasio merupakan perbandingan antara nilai output dan input usahatani, analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dari kegiatan usahatani yang dijalankan cukup menguntungkan atau tidak, selain itu analisis ini juga digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi usahatani. Analisis RC rasio dibedakan menjadi dua yaitu RC rasio atas biaya tunai dan RC rasio atas biaya total. Berikut formulasi perhitungan RC rasio : RC rasio atas biaya tunai = Total Penerimaan Biaya Tunai RC rasio atas biaya total = Total Penerimaan Total Biaya 34 RC rasio merupakan besarnya penerimaan untuk setiap rupiah biaya yang dikeluarkan dalam usahatani. Semakin tinggi nilai RC maka semakin efisien kegiatan usahatani yang dijalankan. Kriteria penelitian dari hasil perhitungan RC rasio sebagai berikut : a. RC rasio 1, menunjukan bahwa dalam suatu usaha setiap satu rupiah biaya akan menghasilkan penerimaan yang lebih besar dari satu rupiah, dengan kata lain usaha tersebut dikatakan lebih efisien b. RC rasio = 1, menunjukan bahwa dalam suatu usaha setiap satu rupiah biaya akan menghasilkan penerimaan yang sama dengan satu rupiah, bisa dikatakan usaha tersebut efisien c. RC rasio 1, menunjukan bahwa dalam suatu usaha setiap satu rupiah biaya akan menghasilkan penerimaan yang lebih kecil dari satu rupiah, dengan kata lain usaha tersebut tidak efisien.

4.5.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kacang panjang di Kecamatan Nagrak diantaranya: 1. Benih kacang panjang X1 b10 artinya semakin banyak benih yang digunakan dalam kegiatan produksi maka akan semakin tinggi produksi kacang panjang 2. Pupuk urea X2, b20 artinya semakin banyak pupuk urea yang digunakan maka semakin tinggi produksi kacang panjang yang dihasilkan. 3. Pupuk SP 36 X3 b30 artinya semakin banyak pupuk Sp 36 yang digunakan maka semakin tinggi produksi kacang panjang yang dihasilkan. 4. Pupuk NPK X4 b40 artinya semakin banyak pupuk NPK yang digunakan maka semakin tinggi produksi kacang panjang yang dihasilkan. 35 5. Pupuk kandang X5 b50 artinya semakin banyak pupuk kandang yang digunakan dalam proses produksi, maka semakin tingkat produksi kacang panjang yang dihasilkan. Pupuk kandang merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam meningkatkan kualitas tanaman. 6. Nutrisi X6 b60 artinya semakin banyak nutrisi yang digunakan maka semakin tinggi produksi kacang panjang yang dihasilkan. 7. Pestisida X7 b70 artinya semakin banyak pestisida yang digunakan maka semakin tinggi produksi kacang panjang 8. Tenaga kerja X8 b80 artinya semakin banyak tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan produksi maka semkain tinggi tingkat produksi kacang panjang yang dihasilkan. 36 V GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

5.1 Keadaan Umum dan Geografis