koperasi ini adalah untuk menyatukan potensi-potensi ekonomi yang dimiliki oleh para anggotanya.
3 Berdasarkan Daerah Kerja
a. Koperasi Primer
Koperasi ini beranggotakan orang-orang tertentu yang biasanya didirikan dalam cakupan wilayah kecil tertentu.
b. Koperasi Sekunder
Koperasi sekunder dapat pula dikatakan sebagai pusat koperasi. Koperasi sekunder merupakan koperasi
dimana anggotanya merupakan koperasi-koperasi primer yang didirikan dalam rangka
pemusatan dari beberapa koperasi primer dalam suatu wilayah tertentu.
c. Koperasi Tertier
Koperasi ini merupakan koperasi yang terdiri dari gabungan dari koperasi-koperasi sekunder. Koperasi tertier sering disebut sebagai
induk koperasi yang biasanya berkedudukan di Ibu kota negara.
2.1.5. Perangkat Organisasi Koperasi
Perangkat organisasi koperasi menurut Sartika dan Rachman 2002 terdiri dari rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Komunikasi yang baik diperlukan
antara rapat anggota, pengurus, dan pengawas agar koperasi dapat berjalan dengan semestinya sesuai dengan tujuan koperasi.
1 Rapat anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Pengambilan keputusan pada rapat anggota dilakukan secara
musyawarah dan apabila tidak tercapai pengambilan keputusan secara musyawarah maka dilakukan dengan cara pengambilan suara terbanyak.
Rapat anggota ini biasanya diadakan minimal satu kali dalam setahun. Rapat anggota diadakan untuk menetapkan anggaran dasar dan
kebijaksanaan umum pada bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi; melakukan pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian
pengurus koperasi; rencana kerja rencana pendapatan dan anggaran belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan.
2 Pengurus
Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota. Masa jabatan dari pengurus koperasi adalah lima tahun. Pengurus diberikan wewenang untuk
menyelenggarakan rapat anggota. Beberapa tugas yang biasanya dilakukan oleh pengurus adalah bertanggung jawab untuk mengelola koperasi dan
kegiatan usaha lainnya, membuat rancangan anggaran pendapatan dan belanja koperasi, dan pengangkatan pengelola manajer
3 Pengawas
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi. Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap jalannya koperasi, membuat
laporan tentang hasil pengawasannya. Pengawas juga bertugas untuk meneliti catatan yang ada pada koperasi dan berhak menanyakan
keterangan-keterangan yang diperlukan.
2.1.6. Sumber Keuangan dan Usaha Koperasi
Menurut UU No.25 Tahun 1992 pasal 41 mengenai permodalan koperasi, permodalan dapat berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri
merupakan modal yang mengandung risiko atau modal ekuitas. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah.
Hendar dan Kusnadi 1999 mengatakan bahwa dengan ditetapkannya modal sendiri sebagai ekuitas maka kedudukan simpanan pokok dan simpanan wajib
menjadi kuat sama halnya seperti saham pada perusahaan. Selain berasal dari modal sendiri koperasi juga dapat memperoleh modal yang berasal dari modal
pinjaman. Modal pinjaman dapat bersumber dari anggota, koperasi lain, bank dan lembaga keuangan lainnya ataupun penerbitan obligasi dan surat hutang.
2.1.7. Manajemen Koperasi