membayarnya nanti setelah panen. Kondisi seperti inilah yang tidak diperoleh petani jika membeli input pertanian di toko-toko pertanian.
7.3. Hubungan Antara Manfaat Ekonomi Dengan Partisipasi Anngota
Partisipasi anggota dapat terjalin jika terdapat manfaat ekonomi yang dirasakan oleh anggota. Sehingga koperasi harus selalu berusaha untuk
memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota. Untuk melihat hubungan antara manfaat ekonomi dan partisipasi anggota dapat dilihat pada
Tabel 13 berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Rank Spearman.
Tabel 13. Korelasi Manfaat Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi Anggota KKT
Lisung kiwari
Spearman’s Rho Manfaat Ekonomi
Jenis partisipasi Organisasi
Unit Usaha Modal
Koefisisen Korelasi
r
s
0,107 0,102
0,340 Sig.2-tailed
0,545 0,567
0,049 N
34 34
34 Keterangan : Correlations is significant at the 0,05 level 2-tailed
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi r
s
antara manfaat ekonomi dengan partisipasi di bidang organisasi, partisipasi bidang unit usaha, dan partisipasi dalam hal permodalan menunjukkan nilai positif yang
artinya terdapat hubungan yang searah antara manfaat ekonomi dan tingkat partisipasi anggota baik pada bidang organisasi, unit usaha, maupun permodalan.
Sehingga semakin tinggi manfaat ekonomi yang dirasakan oleh anggota maka partisipasi anggota pada koperasi juga akan semakin tinggi.
Hubungan antara manfaat ekonomi dan partisipasi di bidang organisasi menghasilkan koefisien korelasi r
s
sebesar 0,107 dengan sig 2-tailed sebesar 0,545. Sehingga apabila dilihat berdasarkan nilai sig 2-tailed yang lebih besar
dari alfa 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara manfaat ekonomi dan partisipasi di bidang organisasi. Hal ini berarti adanya manfaat
ekonomi yang dirasakan oleh anggota ternyata tidak menyebabkan anggota berpartisipasi dalam kegiatan organisasi koperasi yaitu pada kehadiran RAT dan
keaktifan anggota dalam mengajukan suara. Tidak signifikannya hubungan antara
manfaat ekonomi dan partisipasi anggota dalam bidang organisasi dapat disebabkan oleh rendahnya keaktifan anggota dalam mengajukan pendapat dalam
rapat-rapat yang diselenggarakan oleh koperasi khususnya dalam RAT. Sehingga koperasi tidak memperoleh informasi yang lansung berasal dari mulut anggota.
Walaupun ada hanya sebagian anggota yang mau membuka suara namun tetap saja jumlahnya masih kalah dengan anggota yang langsung menyetujui keputusan
pengurus. Sedangkan hubungan antara manfaat ekonomi dan partisipasi di bidang
unit usaha menghasilkan koefisien korelasi r
s
sebesar 0,102 dengan sig 2-tailed sebesar 0,567. Sehingga apabila dilihat berdasarkan nilai sig 2-tailed yang lebih
besar dari alfa 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara manfaat ekonomi dan partisipasi di bidang unit usaha. Artinya walaupun KKT Lisung
Kiwari telah meyediakan berbagai macam kebutuhan petani anggota mulai dari penyediaan input pertanian hingga pemasaran produk-produk petani ternyata tidak
mempengaruhi anggota untuk berpartisipasi pada unit usaha koperasi. Hal ini dapat disebabkan karena banyak anggota yang sering kesulitan untuk
mendapatkan input-input pertanian di KKT Lisung Kiwari dikarenakan persediaannya yang selalu habis. Kondisi tersebut dikarena permintaan terhadap
input pertanian seperti pupuk dan bibit di KKT Lisung Kiwari cukup tinggi. Akibatnya petani anggota sering berbelanja kebutuhan pertaniannya di toko-toko
pertanian yang berada di daerah Cigombong. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,340 antara manfaat ekonomi dengan
partisipasi dalam hal permodalan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Ini dikarenakan nilai sig 2-tailed 0,049 kurang dari nilai alfa. Namun hubungan
yang terbentuk antara manfaat ekonomi dan partisipasi dalam hal permodalan sangat lemah. Ini dapat terlihat dari nilai r
s
yang kurang dari 0,5. Hal ini dikarenakan banyaknya anggota koperasi yang tidak membayar simpanan wajib
dan simpanan manasuka tepat waktu. Kondisi seperti ini disebabkan karena uang untuk membayar simpanan wajib dan simpanan manasuka sering digunakan untuk
keperluan rumah tangga. Akibatnya sering terjadi keterlambatan pembayaran. Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa antara manfaat
ekonomi dan partisipasi anggota pada bidang organisasi serta unit usaha tidak
terdapat hubungan yang signifikan. Sedangkan antara manfaat ekonomi dan partisipasi anggota dalam bidang permodalan koperasi menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan. Namun hubungan yang terbentuk diantara kedua variabel tersebut sangatlah lemah.
Walaupun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara manfaat ekonomi dengan partisipasi anggota pada bidang organisasi dan permodalan
karena diakibatkan nilai sig 2-tailed yang lebih besar dari 0,05. Namun nilai koefisien korelasi r
s
antara manfaat ekonomi dengan partisipasi di bidang organisasi, partisipasi bidang unit usaha, dan partisipasi dalam hal permodalan
menunjukkan nilai positif. Nilai koefisien korelasi r
s
yang positif mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang searah antara manfaat ekonomi
dan partisipasi anggota. Jika manfaat yang diterima oleh anggota sedikit maka anggota tidak akan berperan aktif pada seluruh kegiatan koperasi. Begitu juga
sebaliknya, jika manfaat yang diterima oleh anggota besar maka tingkat partisipasinya juga akan tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Hanel 2005 dalam Rindrayani 2009 yang menjelaskan bahwa koperasi harus meningkatkan pelayanan atau manfaat secara efisien melalui penyediaan
barang-barang yang dapat merangsang anggota, sehingga anggota terdorong untuk turut serta memberikan kontribusinya pada pembentukan dan pertumbuhan
koperasi serta mempertahankan hubungan-hubungan usahanya secara intensif dengan koperasi. Fulton 1999 juga berpendapat bahwa anggota dapat
berkomitmen pada koperasi apabila koperasi dapat memberikan layanan atau manfaat yang menarik kepada anggota. Sehingga melalui manfaat yang diperoleh
diharapkan partisipasi anggota pada setiap kegiatan koperasi akan meningkat. Hasil dari penelitian ini juga mendukung pendapat yang dikemukakan oleh
Syahza 2009
5
yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang dapat menumbuhkan partisipasi anggota pada setiap aktivitas koperasi adalah promosi
ekonomi anggota. Promosi ekonomi anggota dapat diartikan sebagai upaya untuk memberikan manfaat atau pelayanan yang optimal pada anggota dalam rangka
pemenuhan kebutuhan ekonominya.
5
Almasdi Syahza. 2009. Percepatan Peningkatan Ekonomi Pedesaan Melalui Pengembangan Koperasi Berbasis Agribisnis Didaerah Pedesaan. http:almasdi.unri.ac.id [13 Maret 2011].
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN