Pada penilaian kapasitas, jika skor berada pada selang 40-26 maka termasuk kedalam zona hijau dimana kapasitas koperasi yang dilihat dari aspek
manajemennya berada dalam kondisi yang baik. Kapasitas koperasi termasuk kedalam zona kuning jika berada pada selang 21-12 yang berati manajemen
koperasi sudah memuaskan namun perlu untuk ditingkatkan kembali agar menjadi lebih baik lagi. Sedangkan jika berada pada selang 12--5 termasuk dalam zona
merah yang berarti manajemen koperasi berada dalam kondisi yang buruk. Perhitungan skor penilaian sumberdaya keuangan koperasi dihitung dua
kali. Hal ini dikarenakan begitu pentingnya keuangan bagi koperasi yang berorientasikan bisnis. Hal ini dilatar belakangi oleh adanya dua dimensi yang
dimiliki oleh koperasi yaitu dimensi ekonomi dan sosial. Walaupun tujuan koperasi bukan mencari profit yang sebesar-besarnya. Namun koperasi tetap
memerlukan sumberdaya keuangan untuk membiayai kegiatan operasional dan unit usaha koperasi. Zona hijau pada penilaian sumber daya koperasi berada
dalam selang 40-28 yang berarti sistem dan sumber daya keuangan koperasi umumnya baik. Apabila berada dalam selang 27-15 maka termasuk dalam zona
kuning dan jika berada dalam selang 7-0 maka termasuk kedalam zona merah yang berarti sistem dan sumber daya keuangan koperasi berada dalam suatu
kondisi yang buruk. Pada penilaian jaringan kerja apabila berada pada selang 7-0 maka
jaringan kerja koperasi termasuk dalam zona merah yang artinya jaringan kerja koperasi berada dalam kondisi yang buruk. Apabila berada dalam selang 14-8
jaringan kerja koperasi berada dalam zona kuning. Jaringan kerja koperasi dapat dikatakan baik apabila berada dalam zona hijau dengan skor yang berada dalam
selang 20-15.
4.5.2. Analisis Tingkat Partisipasi Anggota
Analisis tingkat partisipasi anggota diawali dengan melihat manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota. Manfaat ekonomi ini dianalisis berdasarkan
manfaat yang dirasakan oleh anggota setelah menjadi anggota KKT Lisung Kiwari. Analisis ini dilakukan dengan pengisian kuisioner oleh anggota. Manfaat
ekonomi yang dianalisis meliputi jaminan pemasaran beras, kepuasan terhadap harga gabah yang ditetapkan oleh KKT Lisung Kiwari, peningkatan pendapatan
setelah menjadi anggota koperasi, kemudahan dalam memperoleh sarana produksi pertanian dalam hal pembayaran, kepuasan terhadap harga bibit yang ditawarkan
oleh koperasi, dan kepuasan terhadap harga pupuk yang ditawarkan oleh koperasi. Partisipasi anggota KKT Lisung kiwari dapat dilihat dari partisipasi dalam
bidang organisasi, permodalan, dan usaha. Partisipasi dalam bidang organisasi dapat dilihat dari kehadiran anggota dalam rapat yang diselenggarakan oleh
koperasi yaitu Rapat Anggota Tahunan RAT dan keaktifan anggota dalam memberikan saran atau pendapat untuk kemajuan koperasi. Partisipasi dalam
bidang permodalan dilihat dari kesadaran anggota dalam membayar simpanan yang telah ditetapkan oleh koperasi seperti simpanan wajib dan simpanan
manasuka. Sedangkan partisipasi dalam bidang usaha dapat dilihat dari keaktifan anggota dalam memanfaatkan unit usaha yang disediakan oleh koperasi seperti
unit usaha pengadaan sarana produksi pertanian. Responden diberikan skala jawaban pada kuisioner yang diajukan. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan diskriminasi antar jawaban sehingga memberikan rentang penafsiran yang lebih luas dan mudah dipahami oleh responden.
Pengukuran manfaat ekonomi dan tingkat partisipasi dilakukan dengan memberikan skoring. Penelitian ini menggunakan jenjang tiga 1, 2, 3. Menurut
Singarimbun 1989 jenjang yang digunakan pada suatu penelitian tergantung dengan populasi penelitian. Apabila populasi penelitian adalah masyarakat
terdidik yang mampu membedakan pendapatnya dengan lebih tajam maka dapat digunakan jenjang yang besar. Namun apabila populasi penelitiannya merupakan
masyarakat pedesaan maka jenjang yang kecil lebih sesuai untuk digunakan. Responden yang tidak merasakan manfaat ekonomi diberikan skor satu,
responden yang kurang merasakan diberikan skor dua dan responden yang merasakan manfaat ekonomi diberikan skor tiga. Pada pengukuran partisipasi
anggota juga diberlakukan hal yang sama. Responden yang berpartisipasi rendah diberikan skor satu. Jika partisipasi responden sedang diberikan skor dua dan
untuk responden yang berpartisipasi tinggi diberikan skor tiga Skor dari setiap responden dijumlahkan yang merupakan total skor dan total skor ini ditafsirkan
sebagai posisi responden dalam skala Likert Nazir 2005.
Berdasarkan total skor yang ada, baik pada pengukuran manfaat ekonomi dan partisipasi anggota akan dikategorikan kedalam rentang skor terendah dan
rentang skor tertinggi. Skor terendah didapatkan dari nilai skor terkecil dikalikan dengan jumlah responden 1x34=34. Skor tertinggi didapatkan dari nilai skor
tertinggi dikalikan dengan jumlah responden 3x34=102. Rentang skala penilaian didapatkan dengan cara mengurangi rentang skor tertinggi dan skor terendah
kemudian hasilnya dibagi dengan banyaknya skor yang ada 102- 343=22,667=23. Skor yang berada pada selang 34-56 termasuk kedalam
kategori rendah, skor yang berada dalam selang 57-79 termasuk dalam kategori sedang, dan skor yang berada dalam selang 80-102 termasuk dalam kategori
tinggi. Alat ukur analisis manfaat ekonomi dan partisipasi anggota dapat dilihat dalam lampiran 1 dan 2.
Hubungan antara manfaat ekonomi dan partisipasi anggota dapat diketahui dengan menggunakan uji statistik yaitu melalui uji koefisien korelasi Rank
Spearman. Koefisien korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan antara dua variabel ordinal Nazir 2005. Pengunaan metode
korelasi Rank Spearman pada penelitian ini adalah untuk membuktikan berpengaruh atau tidaknya antara kedua variabel. Tahapan pengolahan data untuk
menganalisis hubungan antara manfaat ekonomi dan partisipasi anggota adalah sebagai berikut :
1 Pemberian skor pada jawaban responden dengan menggunakan skala
Likert berdasarkan bobot yang telah ditentukan. 2
Memindahkan data dari lembar kuisioner dan menghitung nilai total dari masing-masing variabel dengan menggunakan Microsoft Excel 2007.
3 Memindahkan data dari lembar kerja untuk diolah dan dianalisis dengan
menggunakan SPSS 11.0 for Windows yaitu uji korelasi Rank Spearman. Rumus koefisien Rank Spearman yang digunakan Mulyono 1991 adalah :
Dimana : r
s
= Koefisien korelasi Rank Spearman d
i
= Selisih antara rank bagi X dan Y n = Jumlah variabel
Pada penelitian ini variabel X adalah manfaat ekonomi dan variabel Y yaitu partisipasi anggota. Tanda positif yang terdapat pada nilai r
s
menunjukkan hubungan yang searah antara variabel X dan variabel Y. Sedangkan jika r
s
negatif menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang searah antara variabel X dan
variabel Y. Untuk menentukan kuat tidaknya variabel X dan variabel Y ditentukan berdasarkan nilai sebaran normal yaitu 0,5. Jika r
s
0,5 menunjukkan adanya hubungan yang lemah antara variabel X dan Y. Sedangkan jika r
s
≥ 0,5 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara variabel X dan Y.
V. GAMBARAN UMUM KKT LISUNG KIWARI