2.2.1. Penelitian mengenai kinerja koperasi
Penelitian yang dilakukan oleh Himpuni 2009 berjudul Analisis Kinerja Koperasi Unit Desa KUD Sumber Alam, Kecamatan Dramaga, Kabupaten
Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan pengukuran kinerja yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam, merumuskan dan menggambarkan peta
strategis yang sesuai dengan kondisi KUD serta menganalisis kinerja KUD melalui penerapan BSC Balanced Scorecard. Pengukuran kinerja yang
dilakukan oleh KUD Sumber Alam hanya menfokuskan pada aspek keuangan saja. Indikator yang digunakan dalam pengukuran kinerja adalah total penjualan,
biaya administrasi, kantor dan organisasi, perhitungan SHU, dan rasio keuangan. Peta strategis merupakan visualisasi dari alur sistematis dan pola pikir BSC yang
dapat menunjukkan hubungan sebab akibat dari sasaran-sasaran strategis dari perspektif BSC. Sasaran strategis yang hendak dicapai oleh KUD adalah
kesejahteraan anggota melalui peningkatan kepuasan anggota dan peningkatan SHU. Analisis kinerja KUD melalui pendekatan BSC secara keseluruhan
mencapai hasil yang cukup baik. Total pencapaian dari keempat perspektif BSD yang meliputi keuangan, keanggotaan, bisnis internal, serta pembelajaran dan
pertumbuhan mencapai 74,80 persen. Purba 2010 melakukan penelitian mengenai Kinerja Organisasi dan
Keuangan Koperasi Kelompok Tani Lisung Kiwari Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis
bagaimana perubahan kinerja organisasi sebelum berbentuk koperasi poktan dan gapoktan hingga menjadi koperasi. Apakah dengan perubahan organisasi
tersebut dapat meningkatkan kinerja organisasi dan mampu untuk mengelola modal yang ada. Dalam menganalisis kinerja koperasi Purba menggunakan
statistik non parametrik yaitu uji Friedman dan metode analisis rasio keuangan koperasi untuk menganalisis kinerja keuangan KKT Lisung Kiwari. Terdapat
tujuh indikator penilaian kinerja organisasi yaitu penilaian anggota terhadap pertemuan dan rapat; keterlibatan anggota dalam mengelola; keterlibatan dalam
pengambilan keputusan; keterlibatan anggota dalam kegiatan bersama; usaha berorientasi
kepada kepentingan
anggota; kemampuan
meningkatkan kesejahteraan anggota; dan adanya aktivitas pendidikan, pelatihan, penerangan
untuk meningkatkan pengetahuan anggota dan pengurus. Hasil dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa kinerja gapoktan lebih baik dibandingkan
dengan KKT Lisung Kiwari. Sedangkan kinerja keuangan koperasi menunjukkan kondisi baik, yang dilihat berdasarkan likuiditas koperasi tahun 2005-2009 sesuai
dengan rasio lancar dan rasio cair. Rasio kas berada dalam kondisi tidak baik karena kemampuan koperasi untuk membayar kewajiban lancarnya atas kas
sangat rendah. Solvabilitas koperasi berada dalam kondisi baik namun kewajiban jangka panjang atas modal berada dalam kondisi tidak baik dikarenakan
kemampuan modal untuk menjamin kewajiban jangka panjang semakin rendah. Profitabilitas berada dalam kondisi baik untuk rasio SHU terhadap penjualan,
hanya saja rasio SHU terhadap modal berada dalam kondisi tidak baik.
2.2.2. Penelitian mengenai tingkat partisipasi