Persentase Penutupan K Kelimpahan Ikan Karan
                                                                                Gambar 15 Persentase  penutupan  karang  keras  hard  coral  dan  tutupan  alga
setiap lokasi pengamatan di perairan Pulau Weh Sabang. A. Tahun 2009 dan B. Tahun 2011.
Penutupan karang keras tertinggi terdapat pada stasiun Ujung Kareng 74 ± 5,15  yaitu  pada  kawasan  wilayah  Panglima  Laut,  sedangkan  nilai  penutupan
karang  terendah  terdapat  pada  stasiun  Ujung  Seurawan  31,75  ±  8,60  lihat
10 20
30 40
50 60
70 80
U ju
n g
S e
u ra
wa n
R u
b ia
h C
h a
n n
e l
R u
b ia
h S
e a
G a
rd e
n
B a
te e
M e
u ru
n ro
n Lh
o k
We n
g G
a p
a n
g S
u m
u r
T ig
a
U ju
n g
K a
re u
n g
R e
u te
u k
B e
n te
n g
A n
o i
It a
m Ja
b o
i B
e u
ra wa
n g
Kawasan Wisata Panglima Laut
Kawasan Bebas
P e
n u
tu p
a n
HC Alga
10 20
30 40
50 60
70 80
90
U ju
n g
S e
u ra
wa n
R u
b ia
h C
h a
n n
e l
R u
b ia
h S
e a
G a
rd e
n
B a
te e
M e
u ru
n ro
n Lh
o k
W e
n g
G a
p a
n g
S u
m u
r T
ig a
U ju
n g
K a
re u
n g
R e
u te
u k
B e
n te
n g
A n
o i I
ta m
Ja b
o i
B e
u ra
wa n
g
Kawasan Wisata Panglima Laut
Kawasan Bebas
P e
n u
tu p
a n
A.
B .
Gambar 5. Pada survey 2011 penutupan karang keras sedikit berbeda dengan 2009 dimana  penutupan  karang  keras  yang  tertinggi  terdapat  pada  stasiun  Benteng
55,33  ±  3,33  dan  nilai  terendah  adalah  stasiun  Ujung  Seurawan  24,33  ± 3,76 yang merupakan Kawasan Wisata.
Penutupan karang keras di wilayah Pulau Weh mengalami penurunan sangat drastis setelah terjadinya fenomena pemutihan karang yaitu mencapai 38,8 dari
data sebelumnya 2009 dan turun dari kategori baik menjadi sedang Gomez dan Yap  1988.    Rata-rata  penutupan  karang  keras  menurun  hingga  15-20  dimana
Kawasan  yang  paling  besar  mengalami  penurunan  tutupan  karang  adalah Kawasan Bebas yaitu dari 58,65 menjadi 39,83 diikuti oleh kawasan Panglima
Laut sebesar 17 63,55 menjadi 46,47. Kawasan yang paling rendah tingkat penurunan tutupan karang kerasnya dari ketiga kawasan adalah Kawasan Wisata
dimana pada tahun 2009 penutupan karang kersa berkisar 43,54 menjadi 32,39. Akan  tetapi  tingkat  penutupan  karang  keras  setiap  tahun  berbeda  signifikan
berbeda nyata yaitu P0,005 dimana P0,05 Lampiran 5. Perubahan  struktur  komunitas  karang  pasca  pemutihan  pada  daerah  Pulau
Weh juga pernah dialami pada daerah Pulau Seribu dan Pulau Panjang. Suharsono 1988  melaporkan  perubahan  struktur  komunitas  karang  pasca  pemutihan    di
kawasan  Pulau  Seribu  dapat  memberikan  informasi  bahwa  terdapat  potensi pemulihan terumbu karang meskipun lambat. Hal yang sama juga dilaporkan oleh
Suharyadi 2003 bahwa pada saat musim penghujan terumbu karang di paparan terumbu  karang  Selatan  Pulau  Panjang  hampir  mengalami  kepunahan,  namun
demikian  pasca  musim  penghujan  berlalu  terindikasi  mempunyai  pemulihan dengan struktur komunitas yang sama.
Fenomena pemutihan karang yang terjadi di Pulau Weh sabang mengakibat 50  terumbu  karang  mengalami  kematian  sehingga  kelimpahan  alga  semakin
meningkat.  McClanahan  2002  mengatakan  dalam  beberapa  tahun  pertama setelah  fenomena  pemutihan,  yang  mendominasi  ekosistem  adalah  alga  yang
menutupi  hamparan  terumbu  karang.  Kematian  terumbu  karang  juga  bisa diakibatkan dengan adanya peristiwa-peristiwa yang berlangsung hanya beberapa
jam  hingga  beberapa  bulan  yang  dapat  merusak  dan  mematikan  karang,  antara lain  yaitu  terjadinya  badai  yang  dapat  merusak  ribuan  hektar  terumbu  karang,
                                            
                