Indeks Pemutihan Bleaching Index Pada Setiap Lokasi

dengan indeks mortalitas pada lokasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya. Tingginya persentase penutupan karang mati dan rubble patahan karang menunjukkan bahwa pada lokasi ini terjadi gangguan atau tekanan lingkungan antropogenik perikanan yang takramah lingkungan, jankar kapal, maupun aktivitas penyelaman dari para wisatawan. Tingginya persentase karang mati DCA dan patahan karang pada lokasi ini dapat menghambat pertumbuhan karang. Hal ini menunjukkan bahwa pada lokasi ini ada tekanan lingkungan yang dapat menyebabkan tingkat kematian dan patahan karang yang tinggi. Tabel 2. Nilai indeks mortalitas karang pada lokasi penelitian. Lokai Pengamatan 2009 2011 IMK SE IMK SE Kawasan Wisata Ujung Seurawan 0.5594 0.095 0.731 0.038 Rubiah Channel 0.2791 0.056 0.576 0.035 Rubiah Sea Garden 0.3900 0.090 0.548 0.036 Batee Meuronron 0.4260 0.009 0.609 0.014 Lhok Weng 0.4768 0.055 0.640 0.039 Gapang 0.5157 0.044 0.697 0.041 Panglima Laut Sumur Tiga 0.2099 0.012 0.654 0.033 Ujung Kareung 0.2289 0.043 0.461 0.010 Reuteuk 0.1847 0.013 0.455 0.029 Benteng 0.1939 0.022 0.375 0.052 Anoi Itam 0.3960 0.091 0.366 0.031 Kawasan Bebas Jaboi 0.2669 0.038 0.511 0.026 Beurawang 0.3070 0.056 0.582 0.024 Nilai indeks mortalitas yang rendah pada lokasi Reutek 0,1847 dan Anoi Itam 0,366 yang merupakan kawasan Panglima Laut, hal ini menunjukkan bahwa rasio kematian karang rendah dan tingkat kesehatan karangnya tinggi. Kondisi ekosistem terumbu karang rendah pada kedua lokasi ini lebih baik jika dibandingkan dengan lokasi lainnya, karena pada wilayah ini keanekaragaman karang lebih tinggi. 4.3.3 Pengelompokan Lokasi Pengamatan dan Analisis Komponen Utama Sebelum Pemutihan Karang Massal Sebelum pemutihan karang massal, berdasarkan persentase substrat dasar lokasi pengamatan dapat dibagi menjadi 3 kelompok utama, yaitu kelompok 1, kelompok 2 dan kelompok 3 Gambar 16. Analisis PCA menjelaskan bahwa kelompok 1 Lhok Weng memiliki karakteristik substrat yang berbeda nyata dengan lokasi lainnya. Ciri k patahan karang rubble, hal tutupan rubble dan rendahnya besarnya pengaruh tekanan da Gambar 16 Pengelompokan Pada kelompok 2 diwak Bate Meurunron BM, Jaboi UK, Beurawang BR, Sumu tutupan karang lebih tinggi da Sedangkan untuk lokasi penga Ujung Seurawan UJ tutupa bahwa adanya tutupan alga, ro lainnya. Hal ini bisa dika pariwisata, perikanan yang d tutupan karang. Allen 2000 berlebihan akan mengakibat keaneka rangaman serta men pada terumbu karang. khas Substrat dasar di Lhok Weng didominasi al ini tidak ditemukan di lokasi lainnya. Tingg ya tutupan karang keras pada daerah ini diduga ka dari kegiatan perikanan dan wisata. an lokasi pengamatan sebelum pemutihan massal akili oleh 9 lokasi pengamatan yaitu Anoi Itam oi JB, Benteng BT, Reutek RT, Ujung Ka mur Tiga ST dan Rubiah Chanel RC yang mem dan kemiripan substrat yang sangat erat Gambar gamatan Rubiah Sea Garden RS, Gapang GP pan karang hidupnya lebih rendah hal ini terb rock , dan soft coral yang lebih tinggi dari pada lo karenakan kegiatan manusia seperti penyelama dampaknya akan berakibat buruk terhadap lo 0 menyatakan bahwa aksi kegiatan manusia atkan hilangnya sebagian keragaman dan fu mengurangi tutupan karang untuk terjadinya resi si oleh gginya karena sal. AI, Kareng miliki ar 17. P dan erbukti lokasi laman, lokasi a yang fungsi esilient Gambar 17 Nilai PCA

4.3.4 Pengelompokan Sesudah Pemutih

Pengelompokan lo massal dapat dikelomp pengelompokan tersebu bleaching indeks. Gam karakteristik yang sang tersebut memiliki ciri tu 19. Hal yang sama juga dimana keempat lokasi yang tinggi. Sedangkan karakteristik dari lokasi Pengelompokan lo masing-masing tutupan tingkat kemiripan yang kelompok, yaitu kelomp merupakan Kawasan W kelompok 3 didukung ol lokasi yang terkena damp terdiri dari RC, UJ, ST CA dari sebaran substrat dasar terhadap lokasi pen n Lokasi Pengamatan dan Analisis Kompone tihan Karang Massal lokasi pengamatan setelah terjadinya pemutih lompokkan menjadi 4 kelompok utama Gamb but diperoleh berdasarkan tutupan substrat ambar 18 menjelaskan bahwa lokasi AI dan BT ngat mirip dengan lokasi BR dan RT. Keem tutupan karang keras dan pasir yang sangat tingg uga terjadi pada periode sebelum pemutihan kara si merupakan daerah yang memiliki persentase an pada lokasi pengamatan UK tidak ditemukan si lainnya. lokasi pengamatan ditentukan berdasarkan ka an substrat dasar. Lokasi LW, GP, BM dan RS g tinggi tinggi, sehingga keempatnya tergabung d mpok 3. Jarak keempat lokasi relatif dekat, dan me Wisata. Kemiripan antara masing-masing lo oleh hasil analisis PCA, dimana keempat lokasi m dampak pemutihan yang cukup tinggi. Kelompo ST dan JB memiliki keunikan bila dibandingk engamatan. nen Utama tihan karang ambar 18, t dasar dan BT memiliki mpat lokasi ggi Gambar rang massal, e hard coral an kemiripan karakteristik RS memiliki g dalam satu n merupakan lokasi pada si merupakan pok 4 yang gkan dengan kelompok yang lain, lokasi RC JB. Kelompok 4 memiliki pers Gambar 18 Pengelompokan Gambar 19 Nilai PCA dari s

4.4 Kelimpahan Ikan Karan

Total ikan yang ditemuk dan tahun 2011 adalah 4.939 2009 jumlah individu ikan me dengan katagori ikan koralivor 325 spesies dan 685 individu, RC dan UJ cukup jauh jaraknya dengan lokasi ST ersentase alge dan rock yang cukup tinggi. an lokasi pengamatan sesudah pemutihan massal. ri sebaran substrat dasar terhadap lokasi pengamat ang mukan pada saat pengamatan di Pulau Weh tahun 2 39 individu disemua lokasi pengamatan. Pada t mencapai 3451 individu 1.928 ind.ha -1 ±339 or ikan pemakan karang sebanyak 3 famili; 4 ge u, sedangkan untuk katagori ikan herbivora pema ST dan al. matan. n 2009 tahun 39SE genus; makan