8 Coral heliopora CHL, yaitu karang biru. Untuk karang jenis Acropora English et al. 1994 menggolongkan karang
sebagai berikut: 1 Acropora branching ACB, berbentuk bercabang seperti ranting pohon.
2 Acropora encrusting ACE, bentuk mengerak, biasanya terjadi pada Acropora yang belum sempurna.
3 Acropora tabulate ACT, bentuk bercabang dengan arah mendatar dan rata seperti meja.
4 Acropora submassive ACS, percabangan bentuk gadalempeng dan kokoh. 5 Acropora digitate, ACD, bentuk percabangan rapat dengan cabang seperti
jari-jari tangan.
2.3 Pemutihan Karang Coral Bleaching
Suharsono 1996 mengatakan terumbu karang terbentuk dari kalsium karbonat CaCO
3
yang disekresikan selama jutaan tahun oleh hewan karang polip coral. Hewan karang bersimbiosis dengan alga zooxanthellae yang hidup
di dalam jaringan karang. Simbiosis yang berlangsung antara hewan karang dengan alga zooxanthella merupakan simbiosis multualisme, dimana zoxanthella
mensuplai nutrisi dan hasil fotosintesisinya kepada hewan karang. Sedangkan karang memberi tempat tinggal yang aman dan mensuplai karbondioksida bagi
alga zooxanthella. Suhu air laut di daerah tropis mengalami peningkatan hampir 1
o
C selama 100 tahun terakhir dan tingakat pertambahannya diperkirakan mendekati 1
o
C-2
o
C setiap abad. Bagian utama dari karang pembentuk terumbu yang sehat reef
building corals sekarang ini hidupnya sudah hampir melampaui batas suhu
maksimum. Pertambahan suhu air yang sangat sedikit saja akan membuat terumbu karang mengalami stresstekanan dan mengalami pemutihan.
Bleaching merupakan suatu reaksi binatang karang terhadap tekanan dari
lingkungan. Bleaching dapat terjadi bila pigmen zooxznthellae dalam jaringan karang hilang atau berkurang, konsentrasi zooxanthellae dalam sel berkurang atau
gabungan dari kedua kondisi di atas Glynn 1990. Karang akan cenderung untuk
mati dengan cepat dalam jumlah besar setelah terjadi peristiwa Bleaching, yang dapat meluas di laut ribuan kilometer persegi.
Karang sangat sensitive terhadap perubahan lingkungan, seperti suhu permukaan laut, salinitas, Ph, dan radiasi UV. Coral bleaching dapat di sebabkan
salah satunya oleh naiknya suhu permukaan laut sebesar 1-2
o
C diatas suhu rata- rata. Bleaching merupakan hilangnya pigmen fotosintetik akibat hilangnya
zooxanthella dari jaringan karang, sehingga menyebabkan karang berwarna putih pucat Van Open et al. 2005. Hewan karang bisa pulih kembali dengan
menrekrut kembali zooxanthella dari lingkungan perairan ketika kondisi membaik, atau karang bisa mati jika tetap terekspos kondisi ekstrim dalam jangka
waktu yang cukup lama. Bleaching tidak hanya terjadi pada karang saja, akan tetapi dapat terjadi pada semua hewan yang bersimbiosis dengan zooxanthella.
Perubahan suhu air laut saat ini telah mengalami perubahan yang cukup mencolok di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang paling parah tercatat pada
tahun 1998. Hal ini diduga erat kaitannya dengan terjadinya gejala El Nino yang parah, dimana kolam air hangat yang pada keadaan normal hanya berada di
bagian barat Samudera Pasifik, bergeser dan meluas ke timur sampai ke pantai Barat Amerika. Hal ini menyebabkan trend suhu permukaan laut di perairan
tersebut termasuk di Indonesia berubah menjadi lebih rendah, karena suhu massa air Airlindo yang melalui perairan Indonesia juga lebih rendah Wyrtki 1961.
Perubahan suhu yang cukup drastis dalam waktu yang relatif singkat ini mengakibatkan banyak terjadi perubahan factor ekologi di perairan diseluruh
dunia. Salah satu akibat yang paling mencolok adalah terjadinya fenomena bleaching
pada ekosistem terumbu karang di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Pada tahun 1998 telah tercatat oleh para peniliti bahwa pada tahun ini
merupakan tahun yang sangat berat bagi terumbu karang diseluruh dunia, terutama pada perairan tropis Marshall and Baird 2000; McClanahan 2000; Loya
et al . 2001 dan Baird and Marshall 2002. Kenaikan suhu permukaan laut yang
tidak normal dan mengakibatkan coral bleaching terparah yang pernah tercatat terjadi akibat adanya peristiwa Elnino McClanahan 2004. Lebih dari 16
terumbu karang dunia hilang dalam waktu setahun. Bahkan beberapa daerah, sepeti Singapura Andaman Island untuk pertama kalinya dalam sejarah
mengalami bleaching dengan skala besar. Daerah dengan kondisi bleaching terparah adalah Samudera Pasifik, Samudera Hindia, Laut Merah, Teluk Persian,
Mediterania, dan Karibia. Warwick dan Suharsono 1990 mengatakan El-nino awalnya adalah istilah
untuk arus laut hangat yang muncul setiap tahun pada bulan Desember disepanjang pantai Ekuador dan Peru, dan biasanya bertahan selama beberapa
minggu sampai sebulan atau lebih. Namun setiap tiga atau tujuh tahun, gejala El- nino dapat bertahan selama beberapa bulan. El-nino dapat terjadi karena
pemanasan di ekuator Samudera Pasifik atau karena pemanasan global global warming
. Banyak ahli yang menyatakan penyebab karang bleaching karena berbagai
macam factor seperti tinggi dan rendahnya suhu, tingginya radiasi ultra violet, lamanya area karang yang terkena cahaya matahari secara langsung, tinggi
rendahnya kadar salinitas, pemasukan air tawar, tingginya sedimen, polusi dan pengurangan nutrient Coffort 1990; Glynn 1990; McClanahan 2002 dan Van
Open et al. 2005. Penyebab terjadinya bleaching menurut Zamani 1995 adalah akibat
interaksi yang sinergis antara gangguan alam dan aktivitas manusia. Gangguan- gangguan tersebut antara lain adalah tereksposnya hewan karang di udara,
herbisida, perubahan salinitas, penambahan konsentrasi logam-logam, penyakit, penjenuhan atau penipisan suplai nutrient, peningkatan suhu, pengerukan,
terpapar dengan lumpur hasil pemboran minyak, terlindung dari matahari dan sebagainya. Sebagi tambahan, Brown dan Suharsono 1990 menyatakan beberapa
kegiatan manusia seperti pelepasan panas kelaut, pengerukan, pembukaan areal untuk menggali lumpur, alkalin dan minyak yang dapat menyebabkan hilangnya
zooxanthellae .
Bleaching juga tercatat Pada tahun 2005 di daerah Karabia, air hangat yang
tidak normal mempengaruhi terumbu karang diperairan dangkal dan dalam. Sebanyak 80 terumbu karang mengalami bleaching dan sekitar 40 terumbu
karang di bagian timur Karibia mati. Pada tahun itu, di Virgin Island misalnya, suhu air laut naik 3°C diatas rata-rata normal pada Agustus-November. Dan
saat ini, temperature maps mengindikasikan bahwa air laut mengalami durasi