Indeks Mortalitas Karang Penutupan Substrat Dasar .1 Persentase Tutupan Karang Keras
Anomali kelimpahan ikan herbivor juga terjadi pada lokasi Anoi Itam. Dimana lokasi ini merupakan lokasi terendah nilai kelimpahan ikan herbivor pada
tahun 2009 dan 2011, akan tetapi persentase tutupan alga pada lokasi ini masih terbilang cukup tinggi yaitu diatas 30 dari 20 rata-rata keseluruhan lokasi
pengamatan. Hal ini bisa dikarenakan ketersediaan ikan herbivora pada daerah ini sangat sedikit sehingga laju pertumbuhan alga meningkat. Rendahnya produksi
ikan herbivora pada suatu perairan bisa di akibatkan oleh penangkapan ikan yang berlebihan oleh masyarakat setempat Yulianto 2007. Dari data penelitian ini
dapat dikatakan bahwa tingginya tingkat kematian hewan karang karena kenaikan suhu laut yang mengakibatkan tingginya laju pertumbuhan alga. Tingginya laju
pertumbuhan alga dapat disebabkan kurangnya jumlah hewan herbivore.
Gambar 23 Sebaran kelimpahan ikan pemakan Alga herbivora dengan tutupan
alga.
Namun pada lokasi Sumur Tiga terjadi peningkatan kelimpahan ikan herbivora serta merupakan lokasi dengan jumlah kelimpahan yang paling tinggi
pada tahun 2011 yaitu sebesar 2.760 ind.ha
-1
dari 1.833,3 ind.ha
-1
tahun 2009. Lokasi Ujung Seurawan juga mengalami peningkatan jumlah ikan herbivora pada
tahun 2011 sebesar 2.000 ind.ha
-1
dari 1.100 ind.ha
-1
tahun 2009. Tingginya kelimpahan ikan pemakan alga pada kedua lokasi ini dapat dikarenakan adanya
hubungan yang positif dengan keberadaan alga Gambar 24, dimana kedua lokasi
10 20
30 40
50 60
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500
U ju
ng Seura
w a
n R
ubia h
C han
nel R
ubia h
Sea Gar
den Bat
ee M
eur unro
n Lh
ok W
eng Gap
ang Sum
ur T
iga R
eut e
uk
U jun
g Kareu
ng Bent
e ng
A n
oi It
am J
abo i
Beur aw
ang KW
P L
KB T
u tu
p an
A lg
a
K el
imp ah
an I
kan H
e rb
ivo r
a
I n
d .h
a
-1
Ikan 2009 Ikan 2011
Alga 2009 Alga 2011
ini mengalami peningkatan persentase alga hingga 20-30 dari tahun sebelumnya 2009 dan juga merupakan lokasi dengan nilai persentase tutupan alga tertinggi.
Gambar 24 Analisis komponen utama PCA ikan herbivora dan alga pada
masing-masing lokasi pengamatan.
Ukuran dari setiap spesies ikan herbivora juga sangat mempengaruhi dalam kelimpahan karang. Green dan Bellwood 2009 mengatakan ada perbedaan yang
signifikan antara kelas ukuran Parrotfishes pada substrat karang yang dilihat dari bentuk mulut dan cara makan. Para peneliti menemukan pada ikan Parrotfishes
kecil yang cenderung memiliki bentuk mulut ukuran kecil biasanya hanya memakan sedikit alga yang ada pada substrat dan hanya meninggalkan sedikit
efek gigitan sehingga tidak ada tempat yang cocok bagi karang untuk rekrutment. Sedangkan Parrotfishes yang besar dengan ukuran mulut yang besar pula, dapat
meninggalkan dampak gigitan yang luas dan dapat menghilangkan alga-alga pada substrat sehingga memberi peluang juvenile karang untuk menempel Green dan
Bellwood 2009. Beberapa studi menunjukkan bahwa hilangnya ikan herbivora dapat memicu
hilangnya komunitas karang karena akan didominasi oleh alga pada suatu ekosistem terumbu karang. Misalnya di Jamaika Hugges in Green dan Bellwood
2009, penangkapan ikan herbivora yang berlebihan mengakibatkan perubahan yang dramatis dari ekosistem terumbu karang menjadi ekosistem alga. Namun,
konsekuensi menurunnya populasi ikan herbivora tidak begitu nyata sampai akhirnya badai dan wabah penyakit karang merusakan komunitas karang yang
Ujung Seurawan
Rubiah Channel Rubiah Sea
Garden Batee Meurunron
Lhok Weng Gapang
Sumur Tiga Reuteuk
Ujung Kareung Benteng
Anoi Itam
Jaboi Beurawang
Ikan 2009 Alga 2009
ikan 2011 Alga 2011
-1.5 -1
-0.5 0.5
1 1.5
-1.5 -1
-0.5 0.5
1 1.5
-- a
x is
F 2
3 1
.7 8
--
-- axis F1 46.45 --
Biplot axes F1 and F2: 78.24
menyebabkan kematian massal termasuk herbivora lainnya Diadema antillarum. Setelah badai berakhir dan sejumlah Diadema mati, komunitas karang tidak dapat
terbentuk kembali dikarenakan substrat sudah didominasi oleh alga, hal ini disebabkan oleh kurangnya ikan pemakan herbivora. Cinner et al. 2009
mengatakan bahwa perubahan struktur komunitas perairan yang disebabkan oleh gangguan dapat mengakibatkan perubahan dalam komunitas ikan dan fungsinya
tanpa mempengaruhi kelimpahan dan keragaman ikan tersebut.
5 KESIMPULAN DAN SARAN