senyawa terlarut dari tepung pearl millet yang telah diketahui dapat larut dalam pelarut heksana, etanol, dan akuades menurut beberapa sumber literatur disajikan pada Lampiran 18.
Tepung pearl millet tersosoh 100 detik yang diekstrak tersebut harus terlindungi dari
cahaya dan udara langsung guna mencegah reaksi yang tidak diinginkan terjadi akibat katalisis oleh cahaya atau kandungan udara sekitar. Reaksi yang tidak diinginkan ini dapat
mengakibatkan perubahan warna dan rusaknya beberapa komponen bioaktif yang tidak tahan terhadap paparan cahaya. Oleh sebab itu, campuran yang terdapat di dalam erlenmeyer ditutup
rapat keseluruhan tubuhnya menggunakan plastik hitam dan bagian mulut erlenmeyer ditutup menggunakan aluminium foil Fitrial, 2008.
Perolehan data lengkap bobot ekstrak dan rendemen ekstrak yang diperoleh dari tahapan
ekstraksi ini disajikan pada Tabel 13. Rincian cara perhitungan untuk mendapatkan rendemen ekstrak hasil ekstraksi bertingkat disajikan pada
Lampiran 19 .
Tabel 13. Ekstrak hasil ekstraksi bertingkat tepung pearl millet Pelarut
B
T
g Vp ml
B
E
g RE
Heksana 100
400 2.6984
2.70 Etil asetat
96.7687 387.07 0.3651
0.38 Etanol
96.4650 385.86 1.8717
1.94 Akuades
100 400
14.7762 14.78 Keterangan:
B
T
g : Berat tepung dalam g
Vp ml : Volume pelarut dalam ml B
E
g : Bobot ekstrak dalam g bb
R
E
: Rendemen ekstrak dalam persen
2. Hasil Ekstraksi dan Purifikasi Senyawa
ββββ
-Glukan Tepung Pearl Millet Tersosoh 100 Detik
Ekstrak β-glukan yang diperoleh dari teknik ekstraksi dan purifikasi senyawa β-glukan oleh Bhatty 1995 terhadap 10 g tepung biji pearl millet tersosoh 100 detik menghasilkan
0.44 g ekstrak dengan rendemen ekstrak adalah 4.40. Hasil ekstraksi tersebut dapat digunakan untuk studi nutrisi dan fungsionalitas pada aplikasi pangan, industri hidrokoloid,
dan pharmaceuticals Novak dan Vetvicka, 2008.
C. KONSENTRASI EKSTRAK UNTUK PENGUJIAN PROLIFERASI SEL LIMFOSIT
PADA KULTUR SEL Konsentrasi ekstrak yang dikulturkan harus dihitung terlebih dahulu berdasarkan jumlah
rendemen masing-masing ekstrak yang diperoleh, asumsi konsumsi tepung pearl millet, dan asumsi terserapnya ekstrak dalam 6 liter darah. Setelah didapatkan besar konsentrasi dalam 6 liter
darah selanjutnya konsentrasi tersebut divariasikan menjadi setengah kali, satu kali, dan dua kali dari konsentrasi ekstrak dalam 6 liter darah untuk larutan kerja ekstrak hasil ekstraksi bertingkat,
sedangkan konsentrasi larutan kerja ekstrak β
-glukan yang digunakan untuk kultur sel adalah sama dengan konsentrasi ekstrak dalam darah. Salah satu contoh perhitungan konsentrasi ekstrak, yakni
ekstrak akuades, dalam 6 liter darah dan variasi konsentrasinya disajikan pada Lampiran 20.
Konsentrasi larutan kerja ekstrak terhitung tersebut seharusnya merupakan nilai konsentrasi yang terdapat dalam kultur sel. Namun, dalam penelitian ini terdapat kesalahan teknis pembuatan
larutan kerja sehingga besar konsentrasi ekstrak dalam kultur sel tidak sesuai dengan nilai konsentrasi ekstrak secara teoritis. Konsentrasi ekstrak secara teoritis yang disajikan pada Tabel
14. Nilai konsentrasi ekstrak heksana, etil asetat, etanol, dan akuades menjadi lebih kecil pada kultur sel, sedangkan untuk konsentrasi ekstrak
β -glukan menjadi lebih besar pada kultur sel, jika
dibandingkan dengan nilai secara teoritis. Data konsentrasi ekstrak yang sebenarnya terdapat dalam kultur sel pada penelitian ini disajikan pada Tabel 15.
Tabel 14. Konsentrasi ekstrak pada kultur sel secara teoritis Ekstrak
Variasi konsentrasi µ
gml Setengah kali
konsentrasi dalam darah
Satu kali konsentrasi dalam
darah Dua kali
konsentrasi dalam darah
Heksana 224.87
449.73 899.47
Etil asetat 31.44
62.88 125.76
Etanol 161.69
323.38 646.76
Akuades 1231.35
2462.70 4925.40
β -glukan
- 733.33
-
Tabel 15. Konsentrasi ekstrak pada kultur sel Ekstrak
Variasi konsentrasi ekstrak pada kultur sel µ
gml Setengah kali
konsentrasi dalam darah
Satu kali konsentrasi
dalam darah Dua kali
konsentrasi dalam darah
Heksana 40.88
81.77 163.54
Etil asetat 5.72
11.43 22.87
Etanol 29.40
58.80 117.59
Akuades 223.88
447.76 895.53
β -glukan
- 6666.54
-
D. PENGARUH EKSTRAK TERHADAP PROLIFERASI SEL LIMFOSIT MANUSIA