Keberadaan Jewawut Millet Secara Global Keberadaan Jewawut Millet Di Indonesia

II.TINJAUAN PUSTAKA

A. JEWAWUT

1. Keberadaan Jewawut Millet Secara Global

Jewawut merupakan tanaman pangan serealia non-beras yang telah banyak dimanfaatkan di berbagai belahan dunia. Tanaman jewawut memiliki biji yang berukuran kecil dan dapat beradaptasi pada iklim panas. Jenis jewawut yang kerap kali dibahas dalam berbagai literatur menurut Hulse et al. 1980 adalah pearl millet Pennisetum glaucum, finger millet Eleusine coracana, foxtail millet Setaria italica, common millet Panicum miliaceum, little millet Panicum miliare, japanese barnyard millet Echinochloa frumantacea, kodo millet Paspalum scrobiculatum, fonio Digitaria exilis, teff Eragrostis tef, dan job’s tears Coix lachrymajobi. Millet berasal dari Afrika dan baru disebarluaskan oleh para pedagang waktu zaman itu ke berbagai negara lainnya seperti negara-negara di Eropa dan Asia. Negara-negara yang kerap kali menggunakan jewawut sebagai bahan konsumsi adalah Kenya, Uganda, Nigeria, Tanzania, Sudan, dan India. Selain itu, di Tiongkok, Cina, millet sudah ada sejak 6000 tahun SM Vogel dan Graham, 1978.

2. Keberadaan Jewawut Millet Di Indonesia

Di Indonesia jewawut cukup populer dibudidayakan sebagai pakan burung peliharaan. Pemanfaatannya untuk pangan masih terbatas dan bersifat pangan tradisional di beberapa daerah di Indonesia. Daerah di Indonesia yang banyak menanam jewawut adalah di daerah Jawa, NTT, dan NTB Puspawati, 2009; Palupi, 2006. Sampai tahun 2006, Balai Penelitian Tanaman Serealia Indonesia telah memiliki koleksi plasmanutfah jewawut sebanyak 57 aksesi Balai Penelitian Tanaman Serealia, 2009 dan tiga jenis jewawut yang populer adalah jenis brownstop millet Panicum miliacum, pearl millet Pennisetum thypoides dan Pennisetum glaucum, dan proso atau italian millet Setaria italia Suherman et al., 2009. Salah satu wilayah yang menjadi tempat keberadaan tanaman jewawut adalah di pulau Lombok. Jewawut dikenal dengan nama jawe atau betem di pulau ini. Keragaman jenis jewawut di pulau Lombok ditemukan di Kecamatan Bayan, Pringgabaya, dan Kayangan. Keragaman karakter tanaman jewawut di wilayah ini terlihat dari penampakan warna biji yang bervariasi. Variasi warna biji tersebut terdiri atas warna hitam, coklat muda, coklat tua, merah kecoklatan, krem, dan putih. Sedangkan, keragaman bentuk tanaman ini dapat dilihat dari variasi bobot malai yang bervariasi antara 11.8 g hingga 18.8 g dan keragaman jumlah cabang antara 104 hingga 143 cabang. Selain itu, tanaman ini juga memiliki keragaman bobot untuk 1000 butir biji yang berkisar antara antara 7.3 g hingga 13.5 g Suherman et al., 2009. Biji jewawut kerap kali dijual di dua pasar di Lombok yang kebanyakan berasal dari jenis foxtail millet dan pearl millet. Nama kedua pasar tersebut adalah Pasar Narmada dan Pasar Milantika. Harga penjualannya biji jewawut di kedua pasar ini adalah Rp 6.000kg. Sedangkan untuk pemanfaatannya, biji jewawut masih diolah dengan cara tradisional menjadi bahan pangan selingan berupa bubur betem, dodol betem dan bajet betem Suherman et al., 2009. Jewawut termasuk tanaman serealia ekonomi keempat setelah padi, gandum dan jagung. Biji jewawut mudah dijumpai di kios maupun di pasar-pasar burung dan mengandung karbohidrat dan protein yang besar kandungannya tidak berbeda jauh dari jagung dan beras. Data ini disajikan pada Tabel 1, sedangkan kandungan nutrisi dari tiga jenis jewawut disajikan pada Tabel 2. Kandungan mineral kalsium Ca dan besi Fe, serta vitamin A, B1, B2, dan C dari ketiga jenis jewawut dan jagung disajikan pada Tabel 3, sedangkan informasi kandungan beberapa mineral pada beras, gandum, jagung, dan jewawut disajikan pada Tabel 4. Tabel 1. Kandungan nutrisi tiga jenis jewawut, jagung, dan beras a Jenis Jewawut Karbohidrat Protein Lemak Serat Foxtail millet Pearl millet Proso millet Jagung Beras 84.2 78.9 84.4 80.0 87.7 10.7 12.8 12.3 10.5 8.8 3.3 5.6 1.7 4.9 2.1 1.4 1.7 0.9 2.7 0.8 Tabel 2. Kandungan nutrisi tiga macam jewawut a Nutrisi per 100 g bahan Brownstop millet Pearl millet Foxtail millet Air Protein Lemak Karbohidrat Serat Abu 10 – 15 12 - 15 2 - 3 70 - 80 1.5 1.5 10 11 4 61 8 4 10.5 - 11.9 9.7 - 10.8 1.7 - 3.5 72.4 - 76.6 1 1.5 Tabel 3. Kandungan mineral tiga jenis jewawut dan jagung mg100g a Komoditas Ca Fe Vitamin A Vitamin B1 Vitamin B2 Vitamin C Foxtail millet Pearl millet Proso millet Jagung 37 56 13 16 6.2 10.1 2.1 3.2 0.3 0.48 0.35 0.17 0.34 0.14 0.16 0.06 0.13 2.5 2.0 3.5 2.4 Para petani Indonesia mengenal jewawut sebagai tanaman serealia dengan ekonomi minor, namun memiliki nilai kandungan gizi yang mirip dengan tanaman pangan lainnya seperti padi, jagung, gandum, dan tanaman biji-bijian yang lain. Tanaman ini tersebar dihampir seluruh Indonesia seperti Pulau Buruh, Jember, dan termasuk di Sulawesi Selatan seperti Enrekang, Sidrap, Maros, Majene dan daerah lainnya. Tanaman ini sangat mudah untuk dibudidayakan karena dapat ditanam pada lahan-lahan ladang penduduk dengan cara tanah yang digembur lalu ditaburi dengan biji jewawut. Tanaman ini tidak memiliki musim dan bisa ditanam sepanjang tahun dengan mempertimbangkan kondisi pertumbuhannya. Tanaman ini tidak membutuhkan jenis tanah khusus sehingga dapat ditanam dimana saja dengan cara ditabur. Kemudian dari segi ekonomi tidak membutuhkan biaya produksi yang tinggi dan dalam pemeliharaan sederhana karena tidak membutuhkan pestisida dan jenis kimia lainnya. Tabel 4. Kandungan mineral beras, gandum, jagung dan jewawut a Mineral mg100 g Beras Gandum Jagung Jewawut Thiamin Ribloflavin Niacin Iron Zinc Kalsium Fosfor Natrium Kalium 66 25 1.3 9.0 3.0 7.0 147 10 87 45 10 3.7 4.0 3.0 38.0 385 9 75 32 10 1.9 3.0 3.0 45.0 224 11 78 63 33 2.0 7.0 3.0 440.0 156 53 398 a Suherman et al. 2009

3. Pemanfaatan Jewawut sebagai Bahan Makanan Secara Global