produksi yang tinggi dan dalam pemeliharaan sederhana karena tidak membutuhkan pestisida dan jenis kimia lainnya.
Tabel 4. Kandungan mineral beras, gandum, jagung dan jewawut
a
Mineral mg100 g
Beras Gandum
Jagung Jewawut
Thiamin Ribloflavin
Niacin Iron
Zinc Kalsium
Fosfor Natrium
Kalium 66
25 1.3
9.0 3.0
7.0 147
10 87
45 10
3.7 4.0
3.0 38.0
385 9
75 32
10 1.9
3.0 3.0
45.0 224
11 78
63 33
2.0 7.0
3.0 440.0
156 53
398
a
Suherman et al. 2009
3. Pemanfaatan Jewawut sebagai Bahan Makanan Secara Global
Jewawut telah banyak dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan di berbagai negara di dunia ini. Salah satu pemanfaatannya adalah sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan
makanan lain. Pemanfaatan ini akan disajikan pada Lampiran 1 yang terbagi berdasarkan wujudnya, yakni biji utuh whole grain atau biji yang mengalami proses pengolahan cracked-
grain, bubur kental stiff porridge, roti tidak beragi unleavened bread, roti beragi leavened bread, berbagai macam makanan ringan miscellanous snacks, dan berbagai jenis minuman
beverages di berbagai negara. Di Indonesia, pengolahan jewawut masih sangat terbatas. Namun di beberapa daerah
jewawut dimanfaatkan seperti beras dengan cara pengolahan yang sama dengan pengolahan beras menjadi nasi. Awalnya jewawut dijemur, disosoh, hingga hanya terdapat bagian daging
atau endospermanya saja. Masyarakat Sidrap membuat jenis makanan baje dari jewawut yang dicampur dengan gula merah dan kelapa, dan songkolo. Pemanfaatan ini hampir sama dengan
beras ketan. Selain itu, tanaman jewawut dapat diolah menjadi tepung untuk mensubtitusi tepung beras. Hal ini dikarenakan jewawut mengandung sumber vitamin B dan beta karoten.
Biji jewawut dapat pula dijadikan bahan minuman penyegar seperti milo dengan cukup ditambah dengan coklat dan susu. Selain itu, pemanfaatan jewawut secara tradisional yang lain
terdapat di Lombok dengan kerap kali dijadikan pangan seperti bubur, dodol, dan bajet Suherman et al., 2009.
Selain pengolahan menjadi tepung beras dan seperti beras ketan, tepung jewawut juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan produk mie di Indonesia. Hal ini
dikarenakan kandungan proteinnya yang hampir sama dengan tepung terigu dan bahkan mengandung protein gluten. Gluten adalah protein lengket dan elastis yang dapat membuat
adonan menjadi kenyal dan dapat mengembang karena bersifat kedap udara. Sifat elastis gluten pada adonan mie menyebabkan mie yang dihasilkan tidak mudah putus pada proses pencetakan
dan pemasakan Sari, 2010.
Tepung jewawut biasanya dibuat dari biji jewawut ataupun dari proses perkecambahan terhadap biji-bijian yang digerminasi dan selanjutnya dijadikan bahan baku utama produk
olahan. Tepung jewawut yang dihasilkan dari perkecambahan biji jewawut memiliki perbaikan nilai gizi suatu produk olahan karena proses perkecambahan akan menyebabkan perubahan
nilai nutrisi yang terkandung dalam biji. Aplikasi ini merupakan salah satu jawaban yang tepat bagi pemenuhan nutrisi kebutuhan masyarakat. Nilai tambah dari tepung kecambah biji-bijian
yang telah ditepungkan ini tidak hanya memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, tetapi juga kandungan nutrisi yang penting bagi pemenuhan gizi masyarakat, karena selama proses
germinasi perkecambahan, melibatkan banyak enzim untuk proses katabolisme senyawa makromolekul seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi senyawa-senyawa yang lebih
sederhana sehingga mudah dicerna dan diserap oleh tubuh Sari, 2010. Pemanfaatan jewawut pada masa modern ternyata semakin berkembang dengan
semakin banyaknya produk pangan berbahan baku jewawut di berbagai wilayah lain. Deskripsi singkat mengenai jenis produk pangan tersebut dan wilayahnya disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Pemanfaatan jewawut di masa modern
b
Nama Produk Wilayah
Nasi, bubur, roti tidak beragi, roti beragi, dan puding Asia, Eropa bagian tenggara,
dan Afrika Utara Bahan pokok makanan yang dicampur dengan polong-
polongan dan dimasak Cina bagian utara
Adonan roti dan mie Cina bagian utara
Keripik mini, jewawut gulung kering, tepung makanan bayi
Cina Kecambah jewawut digunakan untuk sayuran, bahan
pembuatan bir, alkohol, cuka, wine Rusia dan Burma
Myanmar
b
Yanuwar 2009; Suherman et al. 2009
4. Pearl millet Pennisetum glaucum