Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

c. Manfaat yang lain 1 Mengurangi anggaran biaya pengobatan karena menurunkan risiko sakit atau waktu perawatan. 2 ASI selalu tersedia gratis, sehingga menghemat uang belanja. 3 Tidak perlu persiapan khusus, membuat, membungkus, dan praktis.

3. Komposisi ASI

Komposisi ASI memang kompleks. Menurut Judith 2011 komposisi tersebut sebagai berikut: a. Kolostrum Kolostrum menyediakan sekitar 580 – 700 kkalL mengandung tinggi protein, rendah karbohidrat dan lemak dari pada air susu yang matur, Ig A dan laktoferin, dan protein matur yang lain seperti sodium, potasium, dan klor. Konsentrasi sel mononuklear lebih tinggi di dalam kolostrum. Setiap 100 ml mengandung 600 IgA, 80 IgG, dan 125 IgM. Komposisi ini akan terus berubah sesuai dengan ketahanan tubuh bayi Purwanti, 2007 b. Air Bayi tidak membutuhkan cairan selain ASI untuk menjaga hidrasinya. ASI mengandung 88,1 air sehingga ASI sudah mencukupi kebutuhan bayi dan sesuai dengan kesehatan bayi. ASI dengan kandungan air yang lebih tinggi biasanya akan keluar pada hari ketiga atau keempat Yuliarti, 2010. ASI juga menyediakan energi sekitar 0,65 kkalmL, meskipun kandungan energinya bervariasi dengan komposisi lemak. c. Lemak Lemak adalah komponen terbanyak kedua 3,8 dalam ASI dengan konsentrasi 3 – 5 dalam susu matur. Lemak menyediakan setengah dari energi yang ada dalam ASI. d. DHA DHA adalah komponen esensial dalam ASI yang berperan dalam perkembangan retinal dan terakumulasi selama bula-bulan terakhir masa kehamilan. Keuntungan ASI sangat penting untuk bayi yang lahir prematur usia kehamilan sebelum 37 minggu, mungkin karena konsentrasi DHA yang lebih tinggi pada susu ibu yang melahirkan bayi pre-term dibandingkan dengan bayi full-term. e. Asam Lemak Trans Asam lemak trans berasal dari diet ibu. Konsentrasi lebih sering pada wanita berkebangsaan Amerika dan Kanada, tetapi rendah pada wanita Eropa dan Afrika. f. Kolesterol Kolesterol adalah komponen esensial dari semua membran sel, dibutuhkan selama pertumbuhan dan replikasi sel. Konsentrasi kolesterol antara 10 – 20 mgdL dan tergantung pada waktu. Konsumsi kolesterol dini melalui ASI tampaknya dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah pada kehidupan selanjutnya. g. Protein Kadar protein dalam ASI relatif rendah 0,8 – 1,0 . Konsentrasi protein yang disintesis oleh kelenjar mammae lebih dipengaruhi oleh usia bayi dari pada intake ibu dan serum protein ibu. Protein yang disintesis lebih beragam karena hormon-hormon mengatur ekspresi gen dan membantu perubahan sintesis protein. Meskipun konsentrasinya relatif rendah, protein ASI sangat penting baik bernilai nutritif ataun non-nutritif. Protein dan turunannya seperti peptida, menunjukkan efek antivirus dan antimikroba. Dua protein susu, yaitu lactadherin dan mucin bersifat sangat glycosylate. Protein ini adalah modifikasi yang masing-masing memiliki kemampuan untuk melindungi bayi terhadap rotavirus dan Escheria coli Molinari et al, 2013. Kasein adalah komponen protein yang banyak dalam ASI matur. Kasein, kalsium pospat, dan ion-ion yang lain termasuk magnesium dan sitrat muncul sebagai agregat dan sumber warna putih dalam susu. Protein whey adalah protein yang tetap larut dalam air setelah diendapkan dari susu oleh asam atau enzim. Protein whey terkandung dalam susu dan protein serum, enzim, dan imunoglobulin diantara yang lain. Konsentrasi protein total menurun di dua bulan pertama laktasi, baik pada ibu matur dan prematur. Setelah diamati antara susu matur dan prematur pada hari 7, 14, dan 30. Di dalam susu

Dokumen yang terkait

Gambaran keluarga dalam memutuskan tindakan kesehatan pada keluarga dengan stroke berulang di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur

0 6 125

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Buruk Pada Balita di wilayah kerja puskesmas Ciputat Timur

2 7 136

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TEKNIK MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Teknik Menyusui Terhadap Pengetahuan Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Baki Sukoharjo.

0 3 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TEKNIK MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN PADA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Teknik Menyusui Terhadap Pengetahuan Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Baki Sukoharjo.

0 3 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POLA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pola Asuh Anak Usia Bayi (Infant) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 3 18

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POLA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pola Asuh Anak Usia Bayi (Infant) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DAN DUKUNGAN TEMPAT KERJA Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Manajemen Laktasi Dan Dukungan Tempat Kerja Dengan Perilaku Ibu Dalam Pemberian ASI Di Wilayah Kerja Puskesmas Ka

2 12 62

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DAN DUKUNGAN TEMPAT KERJA Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Manajemen Laktasi Dan Dukungan Tempat Kerja Dengan Perilaku Ibu Dalam Pemberian ASI Di Wilayah Kerja Puskesmas Ka

0 0 13

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

0 0 10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG METODE AMENORE LAKTASI TERHADAP PENGETAHUAN KONTRASEPSI PADA IBU PRIMIPARA DI PUSKESMAS PIYUNGAN

0 0 12