Laminasi Usaha Perbaikan Naskah

pengamatan, juga ternyata dapat menghemat tempat, waktu dan tenaga, menghemat biaya pemeliharaan dan penyebaran, serta mempermudah pencarian kembali. 57 Alih bentuk yang terkenal adalah bentuk mikro atau lazim disebut dengan mikrofilm. Mikrofilm ini merupakan bentuk lain dari bahan tercetak seperti buku, majalah atau surat kabar. Bentuk mikro dapat berupa gulungan mikrofilm, mikrofis, aperture card, ultrafis, dan mikroopaque.

6. Penjilidan

Untuk buku-buku yang telah mengalami kerusakan, perlu segera dilakukan penjilidan ulang, agar nilai informasi yang ada didalamnya tidak hilang, sehingga buku yang telah diperbaiki dengan penjilidan ulang tersebut dapat dimanfaatkan kembali oleh pengguna perpustakaan. Pada dasarnya penjilidan merupakan pekerjaan menghimpun menggabungkan lembaran-lembaran yang lepas menjadi satu, yang dilindungi ban atau sampul. 58 Agar penjilidan dapat awet terhadap penggunaan yang tinggi di perpustakaan, diperlukan struktur penjilidan yang kokoh dan kuat agar bahan pustaka tidak mudah cepat rusak. Oleh karena itu untuk kepentingan bahan pustaka selain struktur jilidan yang kuat juga diperlukan bahan- bahan jilidan yang berkualitas baik atau permanen. 57 Tjetjep S. Surilaga, dkk, “Pelestarian Koleksi Perpustakaan”, Jurnal Perpustakaan Pertanian, Vol II no. 2 2002: 56 58 Martoadmodjo Karmidi, Pelestarian Bahan Pustaka Jakarta: Universitas Terbuka, 1993, h. 123

G. Penyebaran Informasi

Setelah naskah diadakan dan diolah, kegiatan teknis pelestarian selanjutnya adalah pendistribusian atau penyebaran isi kandungan informasi yang terdapat dalam naskah. Pendistribusian berasal dari kata distribusi yang berarti penyaluran pembagian, pengiriman kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat. 59 Melengkapi itu Martono menyebutkan kegiatan dalam pendistribusian naskah yaitu menyebarluaskan indeks informasi, abstrak, indeks abstrak atau informasi adanya dokumen baru dan lain-lain. 60 Dari pernyataan tersebut berarti hasil dari pelestarian naskah dapat didistribusikan untuk menyebarkan kandungan informasi isi naskah kepada para pemustaka. Disamping itu, Sulistyo-Basuki menyebutkan beberapa kegiatan penyebaran dokumentasi, diantaranya: a. Majalah paling mutakhir dipamerkan; b. Mengedarkan majalah; c. Mengedarkan daftar sarikarangan, seperti: 1 Menyebarkan fotokopi daftar isi majalah, 2 Menyebarkan daftar isi majalah yang dibuat sendiri, dan 3 Menyebarkan daftar indeks majalah; d. Mengedarkan majalah sarikarangan, baik keluaran penerbit swasta ataupun buatan sendiri; e. Mengedarkan daftar tambahan dokumen accession list; f. Mengedarkan bulletin berita; 59 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008, h.360 60 E. Martono, Pengetahuan Dokumentasi dan Perpustakaan: Sebagai Pusat Informasi Jakarta: Karya Utama, 1990, h.21