Cara Pencegahan yang Disebabkan oleh Faktor Fisika

naskah asli untuk dibaca oleh pemustaka. 43 Selanjutnya jalan keluar untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor manusia, misalnya: memberi saran tentang perbaikan mutu kertas kepada pabrik kertas, memberi penyuluhan kepada staf perpustakaan, penyempurnaan teknik penjilidian dan membatasi penggunaan bahan pustaka yang langka dan bernilai tinggi. 44 b. Faktor lain Pada hakikatnya faktor lain seperti bencana alam bukanlah faktor yang utama yang dapat menyebabkan rusaknya bahan pustaka, namun perlu diantisipasi terjadinya hal tersebut. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan: kesiapan menghadapi bencana alam bermula dari perencanaan yang matang terhadap lokasi perpustakaan, artinya bahwa gedung perpustakaan tidak didirikan pada tempat yang selalu banjir, lingkungan perumahan yang padat, terhindar dari jangkauan letusan gunung berapi disamping itu pula hindari mendirikan perpustakaan yang letaknya dekat dari bibir pantai. Untuk mencegah terjadinya kebakaran dapat diambil tindakan, seperti: periksa jaringan kabel listrik terhadap gedung secara berkala, siapkan alat pemadam kebakaran, dilarang merokok di ruang perpustakaan serta siapkan sirene dan smoke detector di setiap ruang perpustakaan. 45 43 M. Ali Nurhasan Islamy, “Preservation of Ancient Manuscripts Radya Pustaka Museum”, Congress of Southeast Asian Librarians CONSAL XVI, 2015: h. 7 44 MuhammadinRazak, “Penentuan Skala Prioritas Dalam Pelestarian Bahan Pustaka” Kongres VII Ikatan Pustakawan Indonesia dan Seminar Ilmiah Nasional Tanggal 20-23 November 1995, h. 6 45 Martoatmodjo Karmidi, Pelestarian Bahan Pustaka Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, h. 78-79

F. Usaha Perbaikan Naskah

Untuk memperbaiki koleksi bahan pustaka yang rusak diperlukan suatu usaha atau tindakan perbaikan, usaha tersebut diantaranya sebagai berikut :

1. Menambal dan Menyambung Kertas

Salah satu usaha untuk memperbaiki bahan pustaka yang rusak yaitu menambal dan menyambung kertas. Kegiatan ini bermanfaat untuk mengisi lubang-lubang, dan bagian-bagian yang dihilangkan pada kertas atau menyatukan kembali kertas yang robek akibat bermacam-macam faktor perusak. 46 Kerusakan tersebut dapat diperbaiki denganmenambalnya. Ada dua jenis penambalan bahan pustaka diantaranya, yaitu: penambalan kertas karena berlubang dan penambalan kertas karena robek memanjang. Kertas berlubang yang disebabkan oleh larva kutu buku, jika terlalu parah dapat dilakukan dengan menutup lubang-lubang tersebut dengan bubur kertas. Sedangkan penambalan kertas yang robek memanjang dapat dilakukan dengan cara penambalan menggunakan kertas Jepang sejenis kertas untuk laminasi, dan penambalan dengan kertas tisu heat tissuepaper. Menambal dengan kertas Jepang dilakukan jika ada halaman bukuyang robek, baik robeknya lurus maupun tidak lurus. Sedangkanpenambalan dengan kertas tisu heat tissue paper, apabila kertas yang diperbaiki mengkilap. Kertas tisu ini tampilannya sudah “nerawang” ada lemnya yang hanya dapat menempel jika dipanasi. 47 Kertas tisu heat tissue paper ini sudah tidak digunakan lagi, karena mengandung keasaman yang sangat tinggi. Kertas yang umumnya 46 MuhammadinRazak, Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip Jakarta: Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, 1992, h. 50 47 Martoatmodjo Karmidi, Pelestarian Bahan Pustaka Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, h.53