Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2009. Skripsi ini memiliki perbedaan jenis
perpustakaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Perpustakaan Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan penulis
melakukan penelitian di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Pembatasan Masalah. Pada skripsi ini, masalah yang diangkat adalah
pelestarian bahan pustaka. Sedangkan penulis akan melakukan
penelitian tentang pelestarian naskah.
2. Pelestarian Koleksi Buku Langka di Perpustakaan Kementrian Pekerjaan
Umum. Skripsi ini diajukan oleh Achmad Nawawi mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tahun 2010. Skripsi ini memiliki perbedaaan jenis perpustakaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Perpustakaan Kementrian
Pekerjaan Umum. Sedangkan penulis melakukan penelitian di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
3. Tinjauan Kebijakan Konservasi Bahan Pustaka di Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia. Skripsi ini diajukan oleh Sudiro Sudjoko, mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas
Indonesia pada tahun 2007. Skripsi ini memiliki kesamaan tempat penelitian yakni bertempat di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
dan metode penelitian. Namun memiliki perbedaan tema yaitu tentang Kebijakan Konservasi Bahan Pustaka sedangkan peneliti memfokuskan
kepada Pelestarian Naskah
41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
untuk menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.
64
Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah karena
orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistic dan mendasar atau bersifat kealamiahan serta tidak bisa dilakukan di laboratorium melainkan harus
terjun di lapangan.
65
B. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara atau langsung dari sumbernya.
66
Data ini diperoleh langsung dari lokasi penelitian yaitu wawancara dengan para pustakawan yang bekerja
menangani pelestarian dan melakukan observasi dengan melakukan penelitian langsung di lapangan untuk memperoleh data-data yang
diperlukan.
64
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula Jakarta: STIA-LAN Press, 2004,
h.60
65
Muhammad Nazir, Metode Penelitian Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986, h. 159.
66
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 86
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbenya.
67
Data ini bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari literatur-literatur dan artikel-artikel yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
C. Pemilihan Informan
Penentuan informan ditentukan dengan mencari pihak yang memahami objek penelitian. Informan adalah orang yang dapat memberikan
informasi tentang keadaan latar penelitian.
68
Informan dalam penelitian kualitatif menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu yakni sumber data dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan sehingga mempermudah peneliti menjelajahi objek atau
situasi social yang akan diteliti.
69
Dalam penelitian ini, pemelihan informan didasarkan kriteria dengan urutan sebagai berikut:
1. Dra. Mulatsih Susilorini sebagai Kepala Konservasi Bahan
Pustaka 2.
Kepala Sub Bidang Perawatan dan Perbaikan Bahan Pustaka 3.
Staf Pada Sub Bidang Penjilidan 4.
Kepala Bidang Transformasi Digital 5.
Kepala Bidang Layanan Koleksi Khusus
67
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian,h. 87
68
Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h. 132
69
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD Bandung: Alfabeta, 2008, h. 219