Fungsi Pelestarian Bahan Pustaka

C. Pengertian Naskah

Naskah kuno atau naskah lama mengandung dua pengertian yaitu “naskah” dan “kuno atau lama” naskah dalam bahasa inggris manuscripts, dalam bahasa latin manuscriptum dan dalam bahasa belanda Handschrift. Manuskrip merupakan bahan tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan rasa dan pikiran hasil budaya masa lampau, tetapi juga memuat unsur historis. 18 Manuskrip adalah semua bahan tulisan tangan peninggalan nenek moyang yang tertulis pada kertas, kulit kayu, dan rotan. Berita tentang hasil budaya yang diungkapkan oleh teks klasik dapat dibaca dalam peninggalan-peninggalan berupa tulisan yang disebut manuskrip. 19 Naskah merupakan semua bentuk tulisan tangan berupa ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bangsa pada masa lampau. 20 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan pada Pasal 1 Ayat 4 menyatakan bahwa naskah kuno adalah semua dokumen tertulis yang tidak dicetak atau tidak diperbanyak dengan cara lain, baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri yang berumur sekurang-kurangnya 50 lima puluh tahun, dan mempunyai nilai penting bagi kebudayaan nasional, sejarah dan ilmu pengetahuan. 21 Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksud dengan naskah kuno atau manuskrip adalah dokumen dalam bentuk apapun yang ditulis 18 Pudjiastuti, Titik Analisa Unsur Sejarah Dalam Sumber Tertulis Cirebon Depok: FSUI, 1996, h. 9 19 Ibid, h. 4 20 Baried Siti Baroroh, Pengantar Teori Filologi Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1994, h. 12 21 Perpustakaan Nasional RI, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2008, h. 3 dengan tangan atau diketik yang belum dicetak atau dijadikan buku tercetak yang berumur 50 tahun lebih.

D. Faktor Penyebab Kerusakan Naskah

Pemeliharaan dan pelestarian bahan pustaka adalah bukanlah tugas yang mudah bagi para pustakawan. Apalagi di negara tropis seperti Indonesia, maka dihadapkan pada berbagai musuh dalam menjaga kelestarian bahan pustaka seperti manusia, tikus, serangga, mikroorganisme serta berbagai bencan alam. Bahan-bahan pustaka pada umumnya merupakan bahan yang terbuat dari kertas merupakan bahan yang mudah terbakar, mudah sobek, mudah terkena noda dan sebagainya. Penyebab kerusakan naskah tidak jauh beda dengan kerusakan bahan pustaka lainnya.

1. Faktor Biologi

a. Fungi Jamur Jamur atau fungi merupakan mikroorganisme yang tidak berklorophyl. Jamur mengambil makanan dari makhluk lain sebagai parasit atau mengambil bahan makanan dari bahan organik mati sebagai saphrophit. Sebagai saphrophit, mereka merupakan penyebab kerusakan yang berperan besar pada obyek yang mengandung selulosa seperti kertas. Bahan pustaka yang sudah menderita penyakit jamuran biasanya warna kertasnya berubah menjadi kuning karena memang jamur bisa menyebabkan berubahnya warna kertas, di samping itu jamur bisa menyebabkan kertas lengket satu dengan yang lain sehingga halaman buku