Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Antenatal Care

1. Pengertian Antenatal Care

Menurut Depkes RI 2010 pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan. Pengertian antenatal care adalah perawatan kehamilan. Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang menyertai mereka, menegakkan secara dini komplokasi kehamilan, dan menetapkan risiko kehamilan risiko tinggi, risiko meragukan, risiko rendah Manuaba, 2006. Definisi lain mengatakan bahwa Antenatal care merupakan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada petumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Menurut Manubua 1998, pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. Definisi lain juga mengatakan bahwa antenatal care adalah perawatan selama kehamilan sebelum bayi lahir yang lebih ditekankan pada kesehatan ibu. Pelayanan antenatal yang berkualitas dapat mandeteksi terjadinya risiko pada kehamilan yaitu mendapatkan akses perawatan kehamilan berkualitas, memperoleh kesempatan dalam deteksi secara dini terhadap komplikasi yang mungkin timbul sehingga kematian maternal dapat dihindari Mufdlilah, 2009. Kualitas pelayanan antenatal diberikan selama masa hamil secara berkala sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang telah ditentukan untuk memelihara serta meningkatkan kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan kehamilan dengan baik dan melahirkan bayi yang sehat. Menurut standar WHO, seorang ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal dengan minimal 4 kali selama kehamilannya, yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester ke dua, dan 2 kali pada trimester ke tiga untuk memantau keadaan ibu dan janin secara seksama sehingga dapat mendeteksi secara dini dan dapat memberikan intervensi secara tepat WHO, 2007. Pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil biasa dikenal dengan sebutan K1 dan K4. K1 adalah kunjungan baru ibu hamil, yaitu kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan. Cakupan K1 dibawah 70 dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun menunjukkan keterjangkauan pelayanan antenatal yang rendah, yang mungkin disebabkan pola pelayanan yang belum cukup aktif. Rendahnya K1 menunjukkan bahwa akses petugas kepada ibu masih perlu ditingkatkan. K4 adalah kontak minimal 4 kali selama masa kehamilan untuk mendapatkan pelayanan antenatal, yang terdiri atas minimal 1 kali kontak