Kesimpulan Analisis Pelaksanaan Program Antenatal Care di Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2015

5. Gambaran Umpan Balik Dalam Pelaksanaan Pelayanan Antenatal Care Di Puskesmas Ciputat Timur. Puskesmas Ciputat Timur menggunakan sistem koin kepuasan pasien, hasil dari catatan koin kepuasan yang dikumpulkan setiap harinya, kemudian di bahas pada kegiatan lokbul.

B. Saran

1. Saran Untuk Dinas Kota Tangerang Selatan Memperbaiki SOP yang telah dibuat untuk tujuan untuk mempermudah petugas dalam memahami dan menjalankan sistem pelayanan yang sesuai dengan standar yang telah dibuat. 2. Saran Untuk Puskesmas Ciputat Timur a. Kepala Puskesmas serta pemegang program KIA sudah sebaiknya lebih menekankan kepada karyawan untuk bersikap lebih ramah lagi kepada setiap pasien, bisa dengan cara memberikan pelayanan pelayanan prima kepada setiap petugas. b. Memperbaiki sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan terutama pelayanan antenatal seperti meningkatkan kualitas USG. c. Puskesmas sebaiknya memiliki SOP sendiri akan tetapi tetap merujuk kepada SOP yang dibuat oleh Dinas Kesehatan, agar dapat mempermudah dalam melaksanakan pelayanan antenatal. d. Membedakan loket pendaftaran bagi pasien BPJS, pasien umum, serta pembuatan rujukan, sehingga proses pelayanan di loket dapat berjalan dengan cepat. e. Meningkatkan kerja sistem koin kepuasan yang bertujuan untuk dapat mengetahui sejauh mana kepuasan pasien terhadap pelayanan yang telah diberikan. DAFTAR PUSTAKA Atmoko, Tjipto. 2010. Standar Operasional Prosedur SOP dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Ayuningtyas, Dumilah. 2014. Kebijakan Kesehatan: Prinsip dan Praktik. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang: Bina Rupa Aksara. Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Dian, Prihatini Lilis. 2008. Tesis : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidkalang. Diakses dari www.respiratory.usu.ac.id pada 31 Mei 2015. Dierjen Bina Kesehatan Masyarakat. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: Kementerian Kesehatan. Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak PWS KIA. Jakarta: Kementrian kesehatan. Djaali dan Pudji Mulyono. 2007. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Direktorat Bina Kesehatan Ibu. 2010. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Efendi, Ferri. Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Ermiati, Cut dan Teridah Sembiring. Pengaruh Fasilitas Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Studi Kasus Ptpn Ii Kebun Sampali Medan. Darma Agung. Griffin, Ricky. 2004. Manajemen. Jakarta: Erlangga. Gunarsa, Singgih D. Gunarsa, Ny. Singgih D. 2008. Psikologi perawatan. Jakarta: Gunung Mulia. Gusti, I Agung Rai. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik: Konsep, Praktik, dan Studi Kasus. Jakarta: Salemba Empat. Isjoni, H. 2006. Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Ismaniar, Nur Inayah dkk. 2013. Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Antenatal Care di Puskesmas Antara Kota Makassar. Universitas Hasanuddin. Makassar. Ivancevich, John M. et al. 2007. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Erlangga. Kementrian Kesehatan RI.2013 Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Kantor Utusan Khusus Presiden Republic Indonesia Untuk Millenium Development Goals. Meningkatkan Kesehatan Ibu. http:indonesiamdgs.orgarticlesviewmdg-5- meningkatkan-kesehatan-ibu-1 . Diakses pada 27 Desember 2014. Kurikulum Pelatihan Manajemen Puskesmas terintegrasi HIV-AIDS. Laporan Pencapaian MDGs Tahun 2010.