pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Cakupan K4 di bawah 60 dibandingkan jumlah sasaran
ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun menunjukkan kualitas pelayanan antenatal yang belum memadai. Rendahnya K4 menunjukkan rendahnya
kesempatan untuk menjaring dan menangani risiko tinggi obstetri Depkes RI, 2006.
Pelayanan antenatal meliputi 5 hal yang biasa dikenal dengan istilah 5T, yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri,
nilai status imunisasi TT, dan memberikan Tablet Fe tablet tambah darah Depkes RI, 2009.
2. Tujuan
, Fungsi, dan Manfaat Antenatal Care
Tujuan antenatal care ialah untuk mengetahui data kesehatan ibu hamil dan perkembangan bayi intrauterine sehingga kesehatan yang optimal
dapat dicapai dalam menghadapi persalinan, peurperium, dan laktasi, serta mempunya pengetahuan yang cukup tentang pemeliharaan bayinya Ida,
2000.
Menurut Manubua 2003, dalam arti sempit tujuan antenatal care adalah:
a. Mengawasi ibu hamil selama masa kehamilan sampai persalinan.
b. Merawat dan memeriksa ibu hamil. Jika didapatkan kelainan
sejak dini yang dapat mengganggu tumbuh kembang janin, harus diikuti upaya untuk memberikan pengobatan yang adekuat.
c. Menemukan penyakit ibu sejak dini yang dapat dipengaruhi atau
mempengaruhi kesehatan janin serta berusaha mengobatinya. d.
Mempersiapkan ibu sehingga proses persalinan yang dialaminya dapat dijadikan pengalaman yang menyenangkan dan diharapkan.
e. Mempersiapkan ibu hamil agar dapat memelihara bayi dan
menyusui secara optimal. Menurut Depkes RI 2009, tujuan pelayanan antenatal adalah
mengantarkan ibu hamil agar dapat bersalin dengan sehat dan memperoleh bayi yang sehat, mendeteksi dan mengantisipasi dini kelainan kehamilan,
dan deteksi serta antisipasi dini kelainan janin. Menurut Lily 2009, tujuan pengawasan antenatal adalah:
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat
sat kehamilan, persalinan dan nifas b.
Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan dan kala nifas.
c. Memberi nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek le;uarga berencana. d.
Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. Tujuan dari pemeriksaan kehamilan adalah mengetahui dan mencegah
sedini mungkin kelinan yang dapat timbul, meningkatkan dan menjaga kondisi badan ibu dalam menghadapai kehamilan, persalinan, dan
menyusui, serta menanamkan pengertian pada ibu tentang pentingnya penyuluhan yang diperlukan wanita hamil Saminem, 2006. menurut