Pengertian Antenatal Care Antenatal Care

c. Menemukan penyakit ibu sejak dini yang dapat dipengaruhi atau mempengaruhi kesehatan janin serta berusaha mengobatinya. d. Mempersiapkan ibu sehingga proses persalinan yang dialaminya dapat dijadikan pengalaman yang menyenangkan dan diharapkan. e. Mempersiapkan ibu hamil agar dapat memelihara bayi dan menyusui secara optimal. Menurut Depkes RI 2009, tujuan pelayanan antenatal adalah mengantarkan ibu hamil agar dapat bersalin dengan sehat dan memperoleh bayi yang sehat, mendeteksi dan mengantisipasi dini kelainan kehamilan, dan deteksi serta antisipasi dini kelainan janin. Menurut Lily 2009, tujuan pengawasan antenatal adalah: a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat sat kehamilan, persalinan dan nifas b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan dan kala nifas. c. Memberi nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek le;uarga berencana. d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. Tujuan dari pemeriksaan kehamilan adalah mengetahui dan mencegah sedini mungkin kelinan yang dapat timbul, meningkatkan dan menjaga kondisi badan ibu dalam menghadapai kehamilan, persalinan, dan menyusui, serta menanamkan pengertian pada ibu tentang pentingnya penyuluhan yang diperlukan wanita hamil Saminem, 2006. menurut Handrawan, pemeriksaan kehamilan bertujuan agar kehamilan berlangsung sehat, ibu sehat dan anak yang dikandungnya pun sehat, dengan demikian anak siap dilahirkan secara sehat pula. Pemeriksaan kehamilan sebaiknya segera dilakukan setelah datang bulan, tujuan dari pemeriksaan awal sebagai berikut: a. Memastikan benar-benar hamil atau tidak. b. Mengetahui keadaan kesehata ibu dan anak. c. Mengetahui umur kehamilan. d. Merencanakan evaluasi dan rencana selama kehamilan berlangsung, apa yang boleh dan tida boleh dilakukan. Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah pertolongan persalinannya.

3. Standar Pelayanan Antenatal Care

Pelayaan antenatal yang lengkap mencakup banyak hal, seperti anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi, serta intervensi dasar dan khusus sesuai resiko yang ada. Penerapan operasional dikenal dengan standar 5T untuk pelayanan antenatal timbang berat bada dan tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi tetanus toksoid secara lengkap, pengukuran tinggi fundus uteri, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan Safrudin, 2007. Pada Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak PWS-KIA 2010, pelayanan antenatal sesuai setandar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus sesuai risiko yang ditemukan dalam pemeriksaan. Pada buku pedoman ANC terpadu, dikatakan bahwa dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar yang terdiri dari: a. Timbang berat badan Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin. b. Ukur lingkar lengan atas LILA. Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis KEK. Kurang energy kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama beberapa bulantahun dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah BBLR.