memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh komunitas pengguna ocean color. Data berformat netcdf dengan resolusi temporal bulanan selama periode
September 1997 – April 2009. Data ini memiliki resolusi spasial 25 km x 25 km dan dapat diakses di http:www.globcolour.infodata_access_full_prod_set.html.
Titik-titik merah yang membentuk grid adalah stasiun data yang digunakan untuk membuat sebaran permukaan Gambar 3. Untuk analisis statistik untuk
melihat pengaruh El Nino dan La Nina hanya pada domain 135
o
BT – 141
o
BT dan 1
o
LU – 4
o
Gambar 3 Sebaran stasiun klorofil-a di perairan utara Papua.
3.2.3. Data Suhu Permukaan Laut
LU kotak merah. Sembilan stasiun lingkaran biru yang terdiri dari tiga transek poligon biru dicuplik untuk dibuat sebaran berdasarkan waktu
dan selanjutnya digunakan dalam analisis FFT dan wavelet. Koordinat setiap stasiun disajikan pada Tabel 1. Pada setiap transek dibuat sebaran melintang
section klorofil-a berdasarkan waktu aksis-x dan lintang aksis-y.
Data suhu permukaan laut bersumber dari Earth System Research Laboratory ERSL yang merupakan bagian dari National Oceanic dan
Atmospheric Administration NOAA. ESRL dibentuk untuk mendapatkan pemahaman yang luas dan komprehensif dari sistem fisik, kimia dan biologi di
bumi yang dinamis. Selanjutnya melakukan integrasi untuk memprediksi proses- proses pada skala lokal hingga global dari periode menit hingga ribuan tahun.
Data SPL yang tersedia memiliki cakupan global dengan resolusi spasial 1°X1°,
interval bulanan tersedia dari Desember 1981 – saat ini. Untuk penelitian ini digunakan data bulanan pada lokasi perairan utara Papua dengan periode waktu
yang dicuplik sama dengan data klorofil-a. Data berformat netcdf dapat diakses di http:www.esrl.noaa.govpsddatagriddeddata.noaa.oisst.v2.html.
Titik-titik biru yang membentuk grid adalah stasiun data yang digunakan untuk membuat sebaran permukaan Gambar 4. Sembilan stasiun lingkaran
biru yang terdiri dari tiga transek dicuplik untuk dibuat sebaran berdasarkan waktu dan selanjutnya digunakan dalam analisis FFT dan wavelet. Koordinat
setiap stasiun disajikan pada Tabel 1, ada perbedaan posisi sebaran stasiun dengan klorofil-a karena perbedaan resolusi spasialnya. Setiap transek juga
dibuat sebaran melintang SPL berdasarkan waktu aksis-x dan lintang aksis-y.
Gambar 4 Sebaran stasiun suhu permukaan laut di perairan utara Papua.
3.2.4. Data Bouy TRITON
Data pendukung dari Buoy TRITON diperoleh dari Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology JAMSTEC yang dapat diakses di
http:www.jamstec.go.jpjamstecTRITONreal_timephpdelivery.php. Data buoy TRITON yang digunakan adalah suhu pada kedalaman permukaan 1,5 m
memiliki interval pengukuran setiap 2 jam. Terdapat 3 stasiun Buoy TRITON di sekitar perairan utara Papua Gambar 5, tetapi hanya dipilih dua stasiun
terdekat yaitu Stasiun 2 dan Stasiun 3 lingkaran biru. Stasiun 1 tidak digunakan