Antar Stasiun SPL Korelasi Silang 1. SPL dan Indeks Nino 3.4

Tabel 20 Korelasi silang antara stasiun SPL dengan metode FFT Transek Stasiun Log Frekuensi spb Periode bulan KDE o C 2 Koherensi spb Beda Fase Bulan S1 S2 TI -1,1 12 0,827 0,90 0,6 -0,8 6 5,226 1,00 0,01 S1 S3 TI -1,1 12 0,784 0,83 1,0 -0,8 6 5,343 1,00 0,1 S1 S2 TII -1,1 12 0,376 0,82 0,4 S1 S3 TII -1,1 12 0,499 0,70 1,2 -0,8 6 2,390 0,97 0,1 S1 S2 TIII -1,2 16 1,037 0,92 0,03 S1 S3 TIII -1,0 9 0,363 0,89 0,03 Gambar 32 Korelasi silang antara stasiun SPL A=KDE Transek I; B= KDE Transek II; C= KDE Transek III; D=Koherensi Transek I; E= Koherensi Transek II; F= Koherensi Transek III; G=Beda Fase Transek I; H= Beda Fase Transek II; I= Beda Fase Transek III. -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 2 4 K D E oC 2 s p b A -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 2 4 B -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 2 4 C -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0.5 1 K o he rens i D -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0.5 1 E -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0.5 1 F -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 -10 -5 5 Log Frekuensi spb B e da F as e bul a n G -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 -10 -5 5 Log Frekuensi spb H -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 -10 -5 5 Log Frekuensi spb I Stasiun 12 Stasiun 23 Tabel 21 Korelasi silang antara stasiun SPL dengan metode wavelet Transek Stasiun Periode bulan KDE o C 2 Waktu Kejadian spb Fase Fluktuasi S1S2 TI 6-8 2-8 Mar 98 - Jan 08 sefase X → Y S1S3 TI 6-10 2-8 Mar 98 - Des 07 sefase Y → X S1S2 TII 4-8 2-4 Jun 01 - Des 07 sefase X → Y 14-20 6 Mar 99 - Mar 00 sefase X → Y 12-14 3-4 Okt 02 - Mar 03 sefase X → Y S1S3 TII 4-8 2-6 Mar 01 - Des 07 sefase X → Y 14-16 5 Jan 99 - Sep 99 sefase X → Y 12-14 4-5 Okt 02 - Mar 03 sefase Y → X S1S2 TIII 4-8 1-4 Jun 01 - Jan 08 sefase X → Y 14-16 8 Feb 99 - Mei 00 sefase X → Y S1S3 TIII 4-8 1-4 Mei 01 - Des 07 sefase X → Y 14-16 8 Feb 99 - Nop 00 sefase X → Y Ket : X → Y berarti SPL Stasiun 1 X mendahului SPL Stasiun 2 Y

4.10.5. Antar Stasiun Klorofil-a

Hasil korelasi silang antar stasiun klorofil-a secara melintang dengan metode FFT disajikan pada Tabel 22 dan pola KDE, koherensi serta beda fase disajikan pada Gambar 33. Variabilitas yang teridentifikasi bersifat setengah- tahunan, tahunan dan antar-tahunan dengan dominasi oleh variabilitas antar- tahunan. Beda fase variabilitas antar tahunan berkisar 0,7 – 1, 6 bulan, 1,1 – 1,8 bulan untuk variabilitas tahunan dan 0,4 – 0,6 bulan untuk variabilitas setengah- tahunan. Transek I memiliki KDE yang lebih tinggi dibanding Transek II dan Transek III Gambar 33 A. Hal ini berarti pada sisi barat perairan utara Papua memiliki pola variabilitas klorofil-a yang kuat secara melintang dibanding sisi tengah dan timurnya. KDE klorofil-a antara Stasiun 12 lebih tinggi dibanding antara stasiun 13 pada setiap Transek. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh kandungan konsentasi klorofil-a yang kuat dari lintang yang rendah ke lintang yang lebih tinggi terkait posisi daratan Papua. Tabel 22 Korelasi silang antara stasiun klorofil-a dengan metode FFT Transek Stasiun Log Frekuensi spb Periode bulan KDE mgm 3 2 Koherensi spb Beda Fase Bulan S1 S2 TI -1,8 70 0,029 0,61 1,3 -1,7 47 0,019 0,78 1,6 -0,9 8 0,008 0,90 0,4 S1 S3 TI -0,8 6 0,006 0,72 0,6 S1 S2 TII -1,8 70 0,011 0,83 0,9 -1,4 28 0,007 0,63 1,2 S1 S3 TII -1,4 28 0,004 0,49 0,7 S1 S2 TIII -1,2 16 0,008 0,84 1,1 -0,7 5 0,001 0,77 0,4 S1 S3 TIII -1,2 16 0,003 0,62 1,8 -0,7 5 0,001 0,64 0,4 Gambar 33 Korelasi silang antara stasiun klorofil-a A=KDE Transek I; B= KDE Transek II; C= KDE Transek III; D=Koherensi Transek I; E= Koherensi Transek II; F= Koherensi Transek III; G=Beda Fase Transek I; H= Beda Fase Transek II; I= Beda Fase Transek III. -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 -0.01 0.01 0.02 0.03 K D E m g m 3 2 s p b A -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 -0.01 0.01 0.02 0.03 B -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 -0.01 0.01 0.02 0.03 C -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0.5 1 K o he rens i D -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0.5 1 E -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0.5 1 F -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 -15 -10 -5 5 Log Frekuensi spb B e da F as e bul a n G -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 -15 -10 -5 5 Log Frekuensi spb H -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 -15 -10 -5 5 Log Frekuensi spb I Stasiun 12 Stasiun 13