Latar Belakang Chlorophyll-A Variability and Its Interrelation with ENSO (El Nino Southern Oscillation) In Northern Waters Of Papua

fenomena El Nino menyebabkan menguatnya upwelling di berbagai perairan Indonesia pantai selatan Jawa dan Sumatera, Laut Banda, serta pantai utara Papua yang mengakibatkan meningkatnya konsentrasi klorofil-a di lapisan permukaan. Sifat klorofil-a yang dapat menyerap dan memantulkan spektrum cahaya tertentu menjadikannya lebih mudah dideteksi oleh satelit sehingga banyak peneliti lebih menyukai metode tersebut Nontji, 2006. Studi variabilitas kandungan klorofil-a dewasa ini sudah banyak dilakukan melalui data satelit ocean color SeaWIFs, Aqua Modis. Data observasi satelit ini lebih bersifat near real time dengan cakupan spasial yang lebih luas dan resolusi spasial yang makin baik. Seiring dengan perkembangan teknologi satelit ocean color dari tahun 1997 - saat ini data observasi satelit ini juga makin panjang sehingga dapat digunakan untuk mempelajari variabilitas klorofil-a di perairan. Beberapa penelitian sebelumnya mengenai variabilitas klorofil-a di perairan telah dilakukan oleh Liu et al. 2002 mengenai pengaruh muson terhadap distribusi klorofil-a di Laut Cina Selatan. Susanto dan Marra 2005 telah meneliti pengaruh El Nino tahun 19971998 terhadap variabilitas klorofil-a di sepanjang pantai selatan Jawa dan Sumatera. Tubalawony 2007 mengkaji klorofil-a dan nutrien serta interelasinya dengan dinamika massa air dl perairan barat Sumatera dan selatan Jawa – Sumbawa. Hasegawa 2009 meneliti mengenai upwelling sepanjang pantai utara Papua dan pendinginan suhu permukaan laut diatas kolam Pasifik hangat pada El Nino 20022003. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya umumnya hanya menganalisis pada periode data klorofil-a yang lebih pendek 4 tahun sehingga sulit dibandingkan terhadap siklusfenomena El Nino dan La Nina selanjutnya. Penelitian ini dilakukan menggunakan data suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a bulanan pada periode September 1997 – April 2009, dimana sepanjang tahun tersebut telah terjadi beberapa kondisi El Nino dan La Nina dengan kekuatan yang berbeda-beda. Penelitian ini lebih difokuskan pada perubahan suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a oseanik akibat fenomena ENSO berdasarkan indikator anomali suhu permukaan laut pada wilayah Nino 3.4. Penggunaan metode FFT Fast Forier Transform dan Wavelet dilakukan untuk mengetahui periode ulang atau frekuensi kejadian yang signifikan dari variabilitas yang diduga sebagai kejadian ENSO dan durasi waktu kejadiannya.

1.2. Kerangka Pikir

Variabilitas klorofil-a di perairan utara Papua dipengaruhi oleh dinamika massa air dan interaksinya terhadap atmosfer. Perairan utara Papua merupakan bagian dari barat Samudera Pasifik di sekitar ekuator. Pergerakan massa air hangat ke bagian timur akibat melemahnya Angin Pasat Tenggara saat terjadi El Nino menyebabkan massa air di utara Papua menjadi lebih dingin. Hal ini disebabkan karena naiknya massa air dari lapisan dalam akibat menguatnya intensitas upwelling sepanjang pantai utara Papua. Salah satu variabel yang dapat dijadikan indikator terjadinya El Nino adalah anomali suhu pada wilayah Nino 3.4. Variabilitas suhu permukaan laut dan indeks Nino 3.4 dapat dijadikan indikator dalam mempelajari variabilitas klorofil-a di perairan utara Papua. Metode analisis deret waktu time series analysis yang digunakan dalam studi variabilitas adalah adalah FFT Fast Fourier Transform dan Wavelet.

1.3. Rumusan Masalah

Informasi mengenai suhu permukaan laut dan kandungan klorofil-a di perairan saat ini lebih mudah didapatkan melalui data hasil observasi satelit. Namun demikian diperlukan analisis data yang lebih panjang dan cakupan areal yang lebih luas agar variabilitas suhu permukaan laut dan kandungan klorofil-a di perairan dapat diketahui dengan baik. Pengambilan data melalui observasi langsung di lapang terkedala masalah sifat data yang tidak sinoptik dan biaya yang besar. Data observasi lapang tetap diperlukan karena memiliki akurasi yang lebih baik dan untuk validasi data satelit yang terkadang terkendala pada resolusi spasial yang masih rendah serta gangguan kondisi atmosfer yang mempengaruhi kualitas data. Pengaruh fenomena ENSO terhadap aktifitas manusia di daratan sejak lama menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah dan sudah banyak dilakukan antisipasi guna meminimalisir dampak yang ditimbulkannya. Pengaruh ENSO terhadap aspek lautan juga sebaiknya dapat menjadi perhatian salah satunya dalam menentukan waktu dan daerah penangkapan ikan fishing ground. Indonesia memiliki luas lautan sekitar dua pertiga dari daratannya dengan sumberdaya hayati seperti ikan yang tinggi, maka kedepannya dalam pengelolaan perikanan tangkap perlu mempertimbangkan pengaruh interaksi lautan dan atmosfer seperti ENSO.

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mempelajari variabilitas kandungan klorofil-a di perairan utara Papua secara spasial dan temporal serta kaitannya terhadap fenomena ENSO berdasarkan variabilitas suhu permukaan laut dan anomali suhu permukaan laut di wilayah Nino 3.4.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai variabilitas klorofil-a baik secara spasial dan temporal di perairan utara Papua. Selanjutnya juga dapat menggambarkan pengaruh ENSO terhadap kandungan klorofil-a sebagai indikator kesuburan perairan di utara Papua. Sehingga pada akhirnya informasi tersebut dapat dimanfaatkan dalam penentuan waktu dan daerah penangkapan ikan.