Sebaran SPL Berdasarkan Waktu

Gambar 18 SPL bulanan selama periode September 1997 – April 2009 pada Transek 2 Stasiun 1 137,5 BT ; 1, 5 LU, Stasiun 2 137,5 BT ; 3,5 LU dan Stasiun 3 137,5 BT ; 5,5 LU. Gambar 19 SPL bulanan selama periode September 1997 – April 2009 pada Transek 3 Stasiun 1 144,5 BT ; 1, 5 LU, Stasiun 2 144,5 BT ; 3,5 LU dan Stasiun 3 144,5 BT ; 5,5 LU. 4.8. Sebaran Klorofil-a Berdasarkan Waktu Pola sebaran klorofil-a berdasarkan waktu pada tiga transek dan sembilan stasiun di perairan utara Papua disajikan pada Gambar 20 – Gambar 22. Pola variabilitas pada Stasiun 1 lebih tinggi pada semua transek, atau dengan kata lain kandungan klorofil-a permukaan memiliki fluktuasi yang tinggi mendekati pantai. Jika dibandingkan antar transek maka terlihat juga bahwa Transek 1 memiliki variabilitas yang lebih tinggi dibandingkan Transek 2 dan Transek 3. Hal ini berarti variabilitas kandungan klorofil-a di perairan utara Papua lebih tinggi pada sisi barat dibandingkan sisi timurnya. Variabilitas tinggi juga berkaitan dengan kejadian El Nino. Saat terjadi El Nino 1 kandungan klorofil-a mencapai 0,475 mgm 3 pada Transek 1 dan 0,270 mgm 3 pada Transek 2 serta 0,205 mgm 3 pada Transek 3. Saat terjadi El Nino 2 kandungan klorofil-a mencapai 0,351 mgm 3 pada Transek 1, dan 0,256 mgm 3 pada Transek 2 serta 0,269 mgm 3 pada Transek 3. Saat terjadi El Nino 3 kandungan klorofil-a mencapai 0,320 mgm 3 pada Transek 1, dan 0,225 mgm 3 pada Transek 2 serta 0,210 mgm 3 Gambar 20 Sebaran klorofil-a bulanan selama periode September 1997 – April 2009 pada Transek 1 Stasiun 1 130.625 BT ; 1.375 LU, Stasiun 2 130,625 BT ; 3,375 LU dan Stasiun 3 130,625 BT ; 5,375 LU. pada Transek 3. Gambar 21 Sebaran klorofil-a bulanan selama periode September 1997 – April 2009 pada Transek 2 Stasiun 1 144.625 BT ; 1.375 LU, Stasiun 2 144,625 BT ; 3,375 LU dan Stasiun 3 144,625 BT ; 5,375 LU. Gambar 22 Sebaran klorofil-a bulanan selama periode September 1997 – April 2009 pada Transek 3 Stasiun 1 137.625 BT ; 1.375 LU, Stasiun 2 137,625 BT ; 3,375 LU dan Stasiun 3 137,625 BT ; 5,375 LU. 4.9. Spektrum Densitas Energi 4.9.1. Indeks Nino 3.4 Hasil analisis FFT untuk spektrum densitas energi SDE Indeks Nino 3.4 dibuat dengan domain log frekuensi dalam satuan siklus per bulan spb serta periode dalam satuan bulan disajikan pada Tabel 8. Pola spektrum densitas energinya disajikan pada Gambar 23. Energi signifikan dengan menggunakan selang kepercayaan 95 diperoleh pada empat puncak yaitu tiga puncak a,b,c pada periode antar-tahunan inter-annual dan satu puncak d pada periode tahunan annual. Variabilitas antar-tahunan lebih dominan berada pada log frekuensi -1,8 spb 70 bulan, -1,5 spb 35 bulan dan -1,4 spb 28 bulan sedangkan variabilitas tahunannya berada pada -1,2 spb 16 bulan. Tabel 8 Hasil spektrum densitas energi Indeks Nino 3.4 dengan metode FFT Puncak SDE signifikan o C 2 Log Frekuensi spb spb Periode bulan SK 95 o C 2 Fenomena spb a 16,165 -1,8 70 2,826 Antar-Tahunan b 15,256 -1,5 35 Antar-Tahunan c 14,067 -1,4 28 Antar-Tahunan d 6,871 -1,2 16 Tahunan Gambar 23 Spektrum densitas energi Indeks Nino 3.4 dengan metode FFT Hasil analisis spektrum densitas energi CWT dengan menggunakan metode wavelet disajikan pada Tabel 9. Pola spektrum densitas energi dengan menggunakan selang kepercayaan 95 dapat dilihat pada Gambar 24. Spektrum densitas energi yang signifikan terjadi memiliki variabilitas antar- tahunan dan tahunan. Variabilitas antar-tahunan memiliki periode 18 – 28 bulan yang terjadi sekitar Agustus 2004 - April 2007 dan 14 -20 bulan yang terjadi pada Maret 1999 - Agustus 2000. Variabilitas tahunan memiliki periode 10 – 12 bulan yang terjadi pada April 2003 - Januari 2004. Kejadian El Nino kuat Mei 1997 - Mei 1998 juga terlihat memiliki spektrum energi yang tinggi, hanya saja karena berada di luar selang kepercayaan 95 COI maka diabaikan Torrence dan Compo, 1998 Berdasarkan hasil spektrum densitas energi yang terbentuk dari metode FFT dan wavelet dapat dilihat bahwa Indeks Nino 3.4 memiliki variabilitas antar- tahunan dan tahunan. Variabilitas antar-tahunan lebih dominan dibanding variabilitas tahunannya. Variabilitas antar-tahunan terkait variabilitas SPL di equator pasifik yang dipengaruhi kuat oleh kejadian El Nino. Hal ini seperti pernyataan Quinn et al. 1978 bahwa El Nino memiliki siklus yang tidak teratur dengan periode antara 2 - 7 tahun. -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Log Frekuensi spb S D E o C 2 s p b b a c d