SPL Bulanan di Perairan Utara Papua

Gambar 9 dan Gambar 10 menunjukkan pola sebaran SPL bulanan pada Januari – Desember A-L menunjukkan pergerakan SPL yang cukup jelas dalam gradasi kontur SPL yang membentuk pola juluran. Sebaran massa air hangat bergerak ke barat mulai Maret – Juni, selanjutnya bergeser ke timur pada Juli – September dan kembali bergerak ke barat lagi pada Oktober – Nopember hingga pada Desember – Februari kembali bergerak ke timur. Pergerakan massa air hangat yang bolak-balik ini sangat berhubungan erat dengan pola musiman yang terjadi di wilayah tersebut. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Wyrtki 1961 bahwa pola sirkulasi di perairan utara Papua memiliki variabilitas musiman yang kuat. Gambar 9 Sebaran SPL rata-rata bulanan di perairan utara Papua A=Januari; B=Februari; C=Maret; D=April; E=Mei; F=Juni. Pendinginan SPL di sepanjang pantai utara Papua terlihat jelas pada sisi pantai sebelah timur selama Juli-September. Hal ini merupakan salah satu indikator terjadinya upwelling, dimana massa air dingin dari lapisan yang lebih dalam tersebut membawa kandungan nutrien yang lebih tinggi. Hasegawa 2009 menunjukkan coastal upwelling di sepanjang pantai utara Papua yang terjadi pada Desember 2001. Gambar 10 Lanjutan G=Juli; H=Agustus; I=September; J=Oktober; K=Nopember; L=Desember.

4.3. Kandungan Klorofil-a Bulanan di Perairan Utara Papua

Kandungan klorofil-a permukaan bulanan di perairan utara Papua secara statistik disajikan pada Tabel 4, sedangkan pola sebaran permukaan bulanannya dapat dilihat pada Gambar 11 dan Gambar 12. Kandungan klorofil permukaan oseanik bulanan minimum berkisar antara 0,043 - 0,067 mgm 3 dengan rata-rata berkisar antara 0,106 - 0,127 mgm 3 dan maksimum berkisar antara 0,233 - 0,518 mgm 3 . Musim barat Desember – Februari memiliki kisaran kandungan klorofil-a yang lebih tinggi dibanding musim timur Juni – Agustus. Hal ini berhubungan erat dengan pola musiman dan sebaran SPL. Pergerakan air hangat ke timur menyebabkan transpor massa air di BBU kearah pantai. Akibatnya terjadi kekosongan massa air pada perairan lepas pantai yang akan diisi oleh massa air dari lapisan bawah yang memiliki suhu lebih rendah dan kandungan nutrien yang tinggi upwelling. Standar deviasi berkisar antara 0,019 - 0,042 mgm 3 Bulan , hal ini menunjukkan bahwa variasi kandungan klorofil-a terendah terjadi pada bulan Mei dan tertinggi terjadi pada bulan Juni. Tabel 4 Konsentrasi klorofil-a normal bulanan di perairan utara Papua Kandungan Klorofil-a mgm 3 Minimum Rata-rata Maksimum Std. Deviasi Januari 0,053 0,117 0,480 0,039 Februari 0,058 0,127 0,358 0,040 Maret 0,055 0,116 0,378 0,031 April 0,065 0,113 0,314 0,026 Mei 0,063 0,106 0,267 0,019 Juni 0,067 0,117 0,468 0,042 Juli 0,059 0,113 0,253 0,028 Agustus 0,052 0,110 0,233 0,029 September 0,043 0,113 0,303 0,036 Oktober 0,050 0,109 0,305 0,034 Nopember 0,046 0,112 0,518 0,033 Desember 0,044 0,109 0,391 0,035 Hatta 2001 menyatakan bahwa kandungan klorofil-a permukaan pada musim timur berkisar antara sangat rendah hingga mencapai 0,410 mgm 3 . Selanjutnya Hatta 2001 juga membagi kandungan klorofil-a menjadi tiga kelompok, yaitu rendah 0,07 mgm 3 , sedang 0,07 – 0,14 mgm 3 dan tinggi 0,14 mgm 3 . Berdasarkan pengelompokan tersebut maka dapat dikatakan