0.34167. Sedangkan ketimpangan terendah berada di wilayah Pantai Selatan sebesar 0.04618. Sementara itu, wilayah Pantai Barat dan Dataran Tinggi memiliki
ketimpangan yang relative berbeda. Dimana wilayah Pantai Barat memiliki ketimpangan yang lebih besar dibandingkan wilayah Dataran Tinggi. Hal ini
terlihat dari indeks Williamson pada wilayah Pantai Barat sebesar 0.16472 dan wilayah Dataran Tinggi sebesar 0.08736. Berikut ini perkembangan ketimpangan
pendapatan untuk setiap wilayah pembangunan dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah :
Gambar 4.3 Indeks Williamson di 4 Wilayah Pembangunan Sumatera Utara
periode 2006 – 2010
4.2.1.1 Analisis Indeks Williamson Di Wilayah Pantai Timur
Indeks Williamson di wilayah Pantai Timur Indonesia cenderung berfluktuasi setiap tahunnya. Dimana nilai indeks Williamson meningkat dari
tahun 2006 sebesar 0.32364 menjadi sebesar 0.34908 pada tahun 2008. Dan mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi sebesar 0.34505 kemudian
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35 0,4
2006 2007
2008 2009
2010
In d
e k
s Wi llia
m so
n
Pantai Timur Dataran Tinggi
Pantai Barat Pantai Selatan
Universitas Sumatera Utara
meningkat kembali pada tahun 2010 menjadi sebesar 0.35579. Dibandingkan dengan wilayah lain, wilayah Pantai Timur adalah wilayah dengan indeks
Williamson tertinggi sebesar 0.34167 yang berarti ketimpangan pendapatan di wilayah ini sangat tinggi. Perkembangan ketimpangan di wilayah Pantai Timur
dapat dilihat pada tabel 4.6:
Tabel 4.6 Tabel Indeks Williamson di Wilayah Pantai Timur Sumatera Utara
Tahun 2006 – 2010
Kabupaten Kota
2006 2007
2008 2009
2010 Rata
Rata Deli Serdang
0.01389 0.02345 0.02201 0.03497 0.04189 0.02724
Langkat 0.06039 0.06412 0.04826 0.05235 0.05038
0.0551 Tebing Tinggi
0.00978 0.01015 0.01073 0.01231 0.01286 0.01117
Medan 0.31716 0.32722 0.34467 0.33875 0.34919
0.33539 Binjai
0.01464 0.01623 0.01166 0.01384 0.01399 0.01407
Pantai Timur 0.32364 0.33481 0.34908 0.34505 0.35579
0.34167
Sumber : Data Diolah Penulis
Dari tabel diatas untuk indeks Williamson di wilayah Pantai Timur menunjukkan bahwa Kota Medan memiliki IW tertinggi yakni sebesar 0.33539
dengan ketimpangan yang cukup tinggi. Sedangkan rata-rata IW terendah adalah Kota Tebing Tinggi sebesar 0.01117 dengan ketimpangan yang relative rendah.
Tingginya ketimpangan di Kota Medan diindikasikan karena Kota Medan sebagai ibukota provinsi sekaligus pusat pertumbuhan dan pemerintahan sehingga
berimplikasi pada terkonsentrasinya penanaman modal dalam negeri, tingginya mobilitas faktor produksi, dan terkonsentrasinya SDM yang bermutu. Sementara
itu di wilayah Pantai Timur yang memiliki ketimpangan rendah adalah Kabupaten Deli Serdang dengan IW sebesar 0.02724, Langkat sebesar 0.0551, dan Kota Binjai
sebesar 0.01407.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.2 Analisis Indeks Williamson Di Wilayah Dataran Tinggi