Ruang Lingkup Penelitian Jenis dan Sumber Data gk Defenisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar ketimpangan yang terjadi antara Wilayah Pantai Timur, Pantai Barat, Pantai Selatan dan Wilayah Dataran Tinggi di Provinsi Sumatera Utara. Ketimpangan dalam penelitian ini dihitung mengunakan analisis Indeks Williamson, sektor unggulannya melalui analisis Location Quotient LQ. Setelah diketahui sektor unggulannya maka daerah diklasifikasikan lagi untuk melihat laju pertumbuhan ekonominya melalui Tipologi Klassen. Sehingga bisa dibandingkan bagaimana ketimpangan pada wilayah pembangunan diatas.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yakni data berupa angka-angka. Sedangkan sumber data yang digunakan merupakan data sekunder yang diambil dari BPS Sumatera Utara 2006 – 2010.

3.3 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini digunakan beberapa alat analisis yang digunakan.yakni :

3.3.1 Analisis Location Quotient LQ

Location Quotientkoefisien lokasi atau disingkat LQ adalah suatu perbandingan tentang besarnya peran suatu sektor disuatu kabupatenkota terhadap besarnya peran sektor tersebut di provinsi. Secara matematis perbandingan ini dapat ditulis sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara �� = �� ���� �� ����′ Dimana : xi : Nilai tambah sektor di tingkat Kabupaten i PDRB : Produk Domestik Regional Bruto daerah tersebut Xi : Nilai tambah sektor di tingkat Propinsi PDRB : PDRB di tingkat Propinsi. Apabila LQ 1 artinya peranan sektor tersebut di kabupatenkota tersebut lebih menonjol daripada peranan sektor tersebut di provinsi. Sebaliknya apabila, LQ 1 maka peran sektor tersebut di kabupatenkota lebih kecil dibandingkan dengan di provinsi.

3.3.2 Tipologi Klassen

Tipologi Klassen merupakan salah satu alat analisis ekonomi regional. Perhitungan Tipologi Klassen dilakukan dengan membandingkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi acuan atau nasional dan membandingkan pertumbuhan PDRB per kapita daerah dengan PDRB perkapita daerah yang menjadi acuan atau PDB perkapita secara nasional. Klasifikasi daerah menurut tipologi Klassen digambarkan dengan tabel : Tabel 3.1 Klasifikasi Tipologi Klassen Pendekatan Wilayah Kuadran I Daerah maju dan tumbuh dengan pesat gig dan gkigk. Kuadran I Daerah maju tapi tertekan gig dan gkigk. Kuadran III Daerahcyang masih dapat berkembang dengan pesat g i

g, gk

i gk Kuadran IV Daerah relatif tertinggal g i

g, gk

i gk Universitas Sumatera Utara

3.3.3 Analisis Tingkat Ketimpangan Antar Daerah

Ketimpangan yang terjadi tidak hanya pada pendapatan masyarakat, akan tetapi disparitas juga terjadi terhadap pembangunan antar kabupaten kota dalam suatu provinsi. Dalam mengukur tingkat disparitas yang terjadi antar wilayah dapat digunakan beberapa alat analisis yakni Indeks Williamson. - Williamson indeks Vw Sjafrizal, 1997dapat dirumuskan : �� = ���−� ��� � � 0 Vw1 Dimana : VW : Indeks Williamson Yi : PDRB per kapita di kabupaten kota i. Y : PDRB per kapita Propinsi Sumatera Utara P i : jumlah penduduk di kabupaten kota i P : jumlah penduduk propinsi Iw : 0 artinya merata sempurna Iw : 1 artinya ketimpangan sempurna

3.3.4 Kurva U - Terbalik oleh Kuznets

Suatu hipotesis U-terbalik inverted U curve yang menyatakan bahwa pada awal pembangunan ditandai oleh ketimpangan yang semakin meningkat, namun setelah mencapai pada suatu tingkat pembangunan tertentu, ketimpangan akan semangkin menurun. Dalam hal ini pembuktian kurva U-terbalik digunakan sebagai berikut Mudrajat Kuncoro, 2004 Menghubungkan antara angka Indeks Williamson dengan pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara. Dengan indikator apabila kedua angka indeks tersebut menggambarkan kurva U-terbalik, maka teori Kuznets berlaku di Provinsi Sumatera Utara, sebaliknya apabila kedua angka indeks tidak Universitas Sumatera Utara menggambarkan kurva U-terbalik, maka teori Kuznets tidak berlaku di Provinsi Sumatera Utara

3.4 Defenisi Operasional

1. Wilayah Pembangunan Wilayah Pembangunan dalam penelitian ini dibagi kedalam 4 kelompok yakni Pantai Barat, Pantai Timur, Pantai Selatan dan Dataran Tinggi di Provinsi Sumatera Utara. 2. Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB Nilai dari kegiatan perekonomian dapat dilihat pada PDRB Sumatera Utara ADHK 2000. 3. Disparitas Pendapatan Disparitas pendapatan adalah ketimpangan pendapatan antar daerah, ketimpangan dihitung melalui perhitungan indeks Williamson . 4. Sektor Basis Sektor basis adalah sektor yang memiliki nilai LQ 1, dimana laju pertumbuhan dan perkembangan sector lebih besar dari perkembangan sektor secara nasional. 5. Sektor Non Basis Sektor non basis adalah sektor yang memiliki nilai LQ 1, dimana laju pertumbuhan dan perkembangan sektor lebih kecil dari perkembangan sektor secara nasional. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Daerah Penelitian

4.1.1 Lokasi dan Keadaan Geografis

Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di wilayah bagian barat Indonesia, terletak pada garis lintang 1° - 4º Lintang Utara dan 98º - 100º Bujur Timur. Provinsi Sumatera Utara memiliki luas wilayah mencapai 71.680,8 km 2 atau 3.72 dari luas wilayah Republik Indonesia. Provinsi Sumatera Utara memiliki 162 pulau, yaitu 6 pulau di Pantai Timur dan 156 pulau di Pantai Barat. Berdasarkan pada letak geografisnya Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang memiliki posisi yang strategis pada jalur pelayaran Selat Malaka yang dekat dengan Negara Malaysia, Singapura, dan Thailand. Batas batas Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam b. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat. d. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 71.680,68 km 2 , sebagian besar daratan di Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di Pulau Nias, Pulau Batu dan beberapa pulau kecil, baik dibagian barat maupun di bagian timur pantai Pulau Sumatera. Berdasarkan luas daerah menurut kabupatenkota di Sumatera Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Burung Pantai dan Potensi Makanan di Kawasan Pantai Muara Indah Kecamatan Pantai Labu Deli Serdang Sumatera Utara

5 98 84

Analisis Disparitas Pendapatan Antar Kabupaten/Kota di Sumatera Utara tahun 2006-2010 (Studi Kasus : Pantai Barat, Pantai Timur, Dataran Tinggi dan Pantai Selatan)

5 123 111

Analisis Variasi Sedimen Pada Pantai Berlumpur(Studi Kasus Lokasi Pantai Cermin Deli Serdang Sumatera Utara)

4 99 81

Analisis Disparitas Pendapatan 25 Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

0 46 157

Analisis Pengembangan Kawasan Pariwisata Pantai Cermin (Studi Kasus : Desa Pantai Cermin Kanan...

1 26 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Burung Pantai - Keanekaragaman Burung Pantai dan Potensi Makanan di Kawasan Pantai Muara Indah Kecamatan Pantai Labu Deli Serdang Sumatera Utara

0 4 10

Keanekaragaman Burung Pantai dan Potensi Makanan di Kawasan Pantai Muara Indah Kecamatan Pantai Labu Deli Serdang Sumatera Utara

0 1 11

Analisis Disparitas Pendapatan Antar Kabupaten/Kota di Sumatera Utara tahun 2006-2010 (Studi Kasus : Pantai Barat, Pantai Timur, Dataran Tinggi dan Pantai Selatan)

0 0 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Ekonomi - Analisis Disparitas Pendapatan Antar Kabupaten/Kota di Sumatera Utara tahun 2006-2010 (Studi Kasus : Pantai Barat, Pantai Timur, Dataran Tinggi dan Pantai Selatan)

0 0 21

Analisis Disparitas Pendapatan Antar Kabupaten/Kota di Sumatera Utara tahun 2006-2010 (Studi Kasus : Pantai Barat, Pantai Timur, Dataran Tinggi dan Pantai Selatan)

0 0 14