terhadap besarnya peran sektor tersebut di provinsi. Secara matematis perbandingan ini dapat ditulis sebagai berikut
�� = ��
���� ��
����′
Dimana : xi
: Nilai tambah sektor di tingkat Kabupaten i PDRB
: Produk Domestik Regional Bruto daerah tersebut Xi
: Nilai tambah sektor di tingkat Propinsi PDRB ’
: PDRB di tingkat Propinsi. Apabila LQ 1 artinya peranan sektor tersebut di kabupatenkota tersebut
lebih menonjol daripada peranan sektor tersebut di provinsi. Sebaliknya apabila , LQ 1 maka peran sektor tersebut di kabupatenkota lebih kecil dibandingkan
dengan di provinsi. LQ 1 menunjukkan bahwa bahwa peran sektor cukup menonjol didaerah tersebut sekaligus menunjukkan bahwa daerah tersebut surplus
akan produk tersebut dan mengekspornya kedaerah lain. Daerah hanya mungkin mengekspor produk kedaerah lain dikarenakan daerah tersebut mampu
menghasilkan produk tersebut lebih murah dan efisien. Atas dasar itu LQ 1 menunjukkan bahwa daerah tersebut memiliki keunggulan komparatif untuk sektor
i. dimaksud.
2.8 Tipologi Klassen
Tipologi Klassen merupakan salah satu alat analisis ekonomi regional, yaitu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan
struktur pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pada pengertian ini, Tipologi Klassen dilakukan dengan membandingkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan
pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi acuan atau nasional dan
Universitas Sumatera Utara
membandingkan pertumbuhan PDRB perkapita daerah dengan PDRB per kapita daerah yang menjadi acuan atau PDB perkapita secara nasional
Alat analisis Tipologi Klassen merupakan gabungan atau perpaduan antara alat analisis hasil bagi lokasi atau Location Quotient LQ dengan Model Rasio
Pertumbuhan MRP. Tipologi Klassen dapat digunakan melalui dua pendekatan, yaitu sektoral maupun daerah. Data yang biasa digunakan dalam analisis ini adalah
data Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB. Tipologi Klassen dengan pendekatan wilayah menghasilkan empat kuadran dengan karakteristik yang
berbeda sebagai berikut Sjafrizal, 1997. 1.
Daerah yang maju dan tumbuh dengan pesat Kuadran I. Kuadran ini merupakan kuadran daerah dengan laju pertumbuhan PDRB gi yang
lebih besar dibandingkan pertumbuhan daerah yang menjadi acuan atau secara nasional g dan memiliki pertumbuhan PDRB per kapita gki
yang lebih besar dibandingkan pertumbuhan PDRB per kapita daerah yang menjadi acuan atau secara nasional gk. Klasifikasi ini biasa
dilambangkan dengan gig dan gkigk. 2.
Daerah maju tapi tertekan Kuadran II. Daerah yang berada pada kuadran ini memiliki nilai pertumbuhan PDRB gi yang lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan PDRB daerah yang menjadi acuan atau secara nasional g, tetapi memiliki pertumbuhan PDRB per kapita gki
yang lebih besar dibandingkan pertumbuhan PDRB per kapita daerah yang menjadi acuan atau secara nasional gk. Klasifikasi ini biasa
dilambangkan dengan gig dan gkigk.
Universitas Sumatera Utara
3. Daerah yang masih dapat berkembang dengan pesat Kuadran III.
Kuadran ini merupakan kuadran untuk daerah yang memiliki nilai pertumbuhan PDRB gi yang lebih tinggi dari pertumbuhan PDRB
daerah yang menjadi acuan atau secara nasional g, tetapi pertumbuhan PDRB per kapita daerah tersebut gki lebih kecil dibandingkan dengan
pertumbuhan PDRB per kapita daerah yang menjadi acuan atau secara nasional gk. Klasifikasi ini biasa dilambangkan dengan gig dan
gkigk. 4.
Daerah relatif tertingggal Kuadran IV. Kuadran ini ditempati oleh daerah yang memiliki nilai pertumbuhan PDRB gi yang lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan PDRB daerah yang menjadi acuan atau secara nasional g dan sekaligus pertumbuhan PDRB per kapita gki
yang lebih kecil dibandingkan pertumbuhan PDRB per kapita daerah yang menjadi acuan atau secara nasional gk.
Klasifikasi menurut daerah dapat dilihat pada Tabel 2.1 :
Tabel 2.1 Klasifikasi Tipologi Klassen Pendekatan Wilayah
Kuadran I Daerah maju dan tumbuh dengan
pesat gig dan gkigk.
Kuadran II Daerah maju tapi tertekan
gig dan gkigk.
Kuadran III Daerah yang masih dapat
berkembang dengan pesat gig, gkigk
Kuadran IV Daerah relatif tertinggal
gig, gkigk
Universitas Sumatera Utara
2.9 Penelitian terdahulu