Tinggi terdiri dari Kabupaten Tapanuli Utara, Toba Samosir, Simalungun, Karo, Dairi serta Kota Pematang Siantar. Iskandar Raja Rambe, 2010
Namun dalam perkembangannya ditiap-tiap wilayah pembangunan muncul ketidakmerataan pendapatan yang berbeda-beda baik didalam wilayah
pembangunan maupun antar wilayah pembangunan. Perbedaan dalam pendapatan ini yang menimbulkan ketimpangan antar daerah.
Tabel 1.2 PDRB Perkapita di 4 Wilayah Pembangunan di Sumatera Utara
Tahun 2009 Rupiah Region
PDRB Perkapita Laju Pertumbuhan
Ekonomi Wilayah Pantai Barat
Nias
3.648.042 6.62
Mandailing Natal
4.450.097 6.4
Tapanuli Selatan
6.407.829 4.05
Tapanuli Tengah
3.695.410 5.76
Sibolga
8.257.508
5.7
Rata Rata
4.626.603
5.71 Wilayah Dataran Tinggi
Tapanuli Utara 5.528.232
4.98 Toba Samosir
9.670.950 5.3
Simalungun 6.466.547
4.92 Dairi
7.235.739 4.72
Karo 9.195.334
5.17 Pematang Siantar
8.231.412 5.36
Rata Rata 7.721.369
5.71 Wilayah Pantai Timur
Deli Serdang 7.849.796
5.55 Langkat
7.068.080 5.04
Tebing Tinggi 7.646.719
5.95 Medan
16.023.415 6.55
Binjai 7.813.795
5.87
Rata Rata 9.280.361
5.79 Wilayah Pantai Selatan
Labuhan Batu 7.598.298
4.88 Asahan
7.736.253 4.67
Tanjung Balai 8.714.101
4.17
Rata Rata 8.016.217
4.57
Sumatera Utara 8.675.863
5.07
Sumber : BPS Sumut diolah
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan tingkat pendapatan di tiap-tiap daerah mengindikasikan adanya ketimpangan pendapatan antar daerah di wilayah pembangunan di Provinsi
Sumatera Utara. Dari tabel 1.2 diatas menunjukkan bahwa tingkat pendapatan di wilayah Pantai Timur cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Pantai
Barat, Pantai Selatan dan wilayah Dataran Tinggi. Disamping itu juga terdapat perbedaan dalam laju pertumbuhan ekonomi di tiap-tiap wilayah yang
menunjukkan pemerataan pendapatan masih belum terjadi diwilayah tersebut. Ketidakmerataan yang menyebabkan ketimpangan ini merupakan masalah
yang harus dicarikan penyelesaiannya. Untuk itu penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar ketimpangan yang terjadi antara wilayah pembangunan. Untuk itu
penelitian skripsi ini mengambil judul “Analisis Disparitas Pendapatan di Sumatera Utara” Studi Kasus :Wilayah Pantai Timur, Pantai Barat, Pantai
Selatan dan Dataran Tinggi di Sumatera Utara. 1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang diuraikan di atas, maka ada beberapa rumusan masalah yang dapat digunakan sebagai dasar kajian dalam penelitian yang akan
dilakukan. Adapun masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana ketimpangan pendapatan antar wilayah yang terjadi di
Wilayah Pantai Barat, Pantai Timur, Dataran Tinggi dan Pantai Selatan Di Provinsi Sumatera Utara ?
Universitas Sumatera Utara
2. Seberapa besar ketimpangan pendapatan yang terjadi di Wilayah Pantai
Barat, Pantai Timur, Dataran Tinggi dan Pantai Selatan di Provinsi Sumatera Utara?
3. Apa saja yang menjadi sektor–sektor yang mempunyai keunggulan
kompetitif dan spesialisasi di wilayah Pantai Barat, Pantai Timur, Dataran Tinggi dan Pantai Selatan di Provinsi Sumatera Utara?
4. Apakah Hipotesis Kuznets berlaku di setiap wilayah pembangunan di
Provinsi Sumatera Utara?
I.3 Tujuan Penelitian