Wilayah Pantai Timur adalah wilayah pembangunan yang terdiri atas Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kota Tebing Tinggi, Kota Medan
dan Kota Binjai. Potensi unggulan kelima daerah tersebut pun memiliki potensi yang sama yaitu dibidang perkebunan, pertambangan, industri, perdagangan, dan
jasa. Jika dilihat dari perkembangan pembangunan di Provinsi Sumatera Utara, wilayah Pantai Timur merupakan wilayah pembangunan yang paling maju. Dapat
dikatakan wilayah yang paling maju dibandingkan daerah pembangunan lainnya karena potensi unggulan sektor ekonomi sudah memasuki sektor unggulan
sekunder perdagangan dan jasa Wilayah Pantai Selatan mencakup Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten
Asahan, dan Kota Tanjung Balai. Kawasan Pantai Selatan juga termasuk salah satu kawasan pembangunan yang cukup maju. Hal ini terlihat dari sektor lapangan
usaha yang terdapat di kawasan tersebut yakni perkebunan, industri, dan perdagangan
. Raja Iskandar rambe, 2010 hal 53 – 55
4.1.4 Penduduk dan Tenaga Kerja
Penduduk dan penyebarannya memegang peran penting dalam pembangunan, dimana dengan banyaknya penduduk di Sumatera Utara akan
menjamin tercukupinya kebutuhan tenaga kerja. Selain itu penduduk dalam jumlah yang besar dapat berperan sebagai pasar potensial. Di Sumatera Utara komposisi
penduduk di wilayah ini dapat dilihat pada tabel 4.2. Dimana daerah dengan jumlah penduduk terbesar ada di Kota Medan yakni 2.109.339 jiwa dengan
distribusi 16,24 persen dari total penduduk Sumatera Utara, sedangkan daerah dengan kepadatan penduduk terendah adalah Kabupaten Phak phak Barat dengan
Universitas Sumatera Utara
penduduk mencapai 40.481 jiwa. Dengan distribusi 0,31 persen dari total penduduk Sumatera Utara.
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk, Kepadatan, dan Distribusi Penduduk Sumatera Utara
Menurut KabupatenKota 2010
KabupatenKota Jumlah Penduduk
Kepadatan Distribusi
Orang Orangkm2
Persen Nias
132.329 135
1,02 Mandailing Natal
403.894 61
3,11 Tapanuli Selatan
264.108 61
2,03 Tapanuli Tengah
310.962 144
2,39 Tapanuli Utara
278.897 74
2,15 Toba Samosir
172.933 74
1,33 Labuhan Batu
414.417 162
3,19 Asahan
667.563 182
5,14 Simalungun
818.104 187
6,30 Dairi
269.848 140
2,08 Karo
350.479 165
2,70 Deli Serdang
1.789.243 720
13,78 Langkat
966.133 154
7,44 Nias Selatan
289.876 178
2,23 Humbang Hasundutan
171.687 75
1,32 Phak-Phak Barat
40.481 33
0,31 Samosir
119.65 49
0,92 Serdang Bedagai
592.922 310
4,57 Batubara
374.535 414
2,88 Padang Lawas Utara
223.049 57
1,72 Padang Lawas
223.48 57
1,72 Labuhan Batu Selatan
277.549 89
2,14 Labuhan Batu Utara
331.66 94
2,55 Nias Utara
127.53 85
0,98 Nias Barat
81.461 150
0,63 Sibolga
84.444 7841
0,65 Tanjung Balai
154.426 2510
1,19 Pematang Siantar
234.885 2937
1,81 Tebing Tinggi
145.18 3777
1,12 Medan
2.109.339 7957
16,24 Binjai
246.01 2726
1,89 Padang Sidempuan
191.554 1671
1,48 Gunung Sitoli
125.566 268
0,97 Lainnya
881 -
0,01 Sumatera Utara
12.985.075 181
100,00
Sumber : Data BPS Diolah
Universitas Sumatera Utara
Dalam proses pembangunan di wilayah Sumatera Utara tenaga kerja memegang peran yang penting dalam percepatan pembangunan. Tenaga kerja yang
terampil merupakan potensi sumberdaya manusia yang sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan. Menurut Badan Pusat Statistik BPS, penduduk usia kerja
didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 15 tahun keatas, dan dibedakan sebagai angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Pertumbuhan penduduk setiap
tahunnya akan mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Dalam aplikasinya angkatan kerja akan terserap menjadi tenaga kerja di tiap sektor sektor usaha.
Tabel 4.3 Persentase Penduduk yang Berusia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut
Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Sumatera Utara 2006 – 2010 persen
Tahun Sektor
2006 2007
2008 2009
2010
1 Pertanian 49,64
47,60 47,12
46,72 46,94
2 Pertambangan dan Penggalian 0,24
0,40 0,29
0,4 0,43
3 Industri Pengolahan 7,08
7,60 8,08
8,69 7,43
4 Listrik, Gas dan Air Minum 0,33
0,20 0,17
0,23 0,2
5 Bangunan 3,75
4,80 4,93
5,18 5,00
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 19,21
18,80 20,2
20,04 19,52
7 Pengangkutan Komunikasi 6,60
6,40 6,12
5,64 5,04
8 Bank dan Lembaga Keuangan 1,35
1,30 1,05
1,05 1,00
9 Jasa Kemasyarakatan 11,18
12,90 12,04
12,06 14,45
Jumlah Total 100
100 100
100 100
Sumber : BPS Sumut
Penyerapan tenaga kerja di Sumatera Utara masih didominasi oleh sektor pertanian, yakni sebesar 46,94 persen pada tahun 2010. Namun perkembangan tren
penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian cenderung mengalami penurunan tiap tahunnya. Sedangkan sektor kedua yang berperan dalam penyerapan tenaga kerja
di Sumatera Utara adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 19,52
Universitas Sumatera Utara
persen pada tahun 2010. Sektor jasa-jasa kemasyarakatan memberikan kontribusi sebesar 14,45 persen. Bila dilihat dari fluktuasi persentase penyerapan tenaga
kerja memperlihatkan bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor penyerap tenaga kerja terbesar di bandingkan dengan sektor lainnya. Atau dengan kata lain
sebagian besar penduduk di Sumatera Utara masih bekerja di sektor pertanian. Namun tren yang terus menurun pada sektor pertanian ini menunjukkan bahwa
mulai terjadi transformasi sektoral pada lapangan kerja di Sumatera Utara.
4.1.5 Perkembangan PDRB di Sumatera Utara berdasarkan Lapangan Usaha