Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

12 Pembelajaran kooperatif memiliki konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk- bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan- pertanyaan serta menyediakan bahan- bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. 13 Dalam menjalankan model kooperatif ini guru sering kali tidak memahami langkah yang benar dan prosedur model pembelajaran yang harusnya diterapkan, sehingga model kooperatif ini tidak berjalan dengan baik. Pembagian kerja yang kurang adil dalam kelompok dan memberikan tugas kepada kelompok tanpa memberikan pedoman yang perlu dikerjakan, membuat siswa tidak tahu harus bekerja sama dan membuat kondisi kelas gaduh. Supaya hal ini tidak terjadi, guru wajib memahami sintak model pembelajaran kooperatif. Sintak model pembelajaran kooperatif terdiri dari 6 enam fase, yaitu; Fase pertama, guru mengklarifikasi maksud pembelajaran kooperatif. Hal ini penting untuk dilakukan karena peserta didik harus memahami dengan jelas prosedur dan aturan dalam pembelajaran. Fase kedua, guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan isi akademik. Fase ketiga, kekacauan bisa terjadi pada fase ini, oleh sebab itu transisi pembelajaran dari dan ke kelompok-kelompok belajar harus di orkestrasi dengan cermat. Sejumlah elemen perlu dipertimbangkan dalam menstrukturisasikan tugasnya. Guru harus menjelaskan bahwa peserta didik harus bekerja sama didalam kelompok. Penyelesaian tugas kelompok merupakan tujuan kelompok, setiap anggota memiliki peran demi kelompoknya masing-masing. Fase keempat, guru perlu mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik 13 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Surabaya: PT Pustaka Pelajar, 2009, h. 54 13 dan waktu yang dialokasikan.pada tahap ini, guru harus meengarahkan, memberikan petunjuk dan membimbing siswa. Fase kelima, guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi yang konsisten dengan tujuan pembelajaran. Fase keenam, guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan kepada peserta didik. 14 Hal yang terpenting dalam model pembelajaran ini adalah bahwa siswa dapat belajar dengan bekerja sama dengan teman. Teman yang lebih mampu dapat menolong teman yang lemah. Setiap anggota kelompok tetap memberi sumbangan pada prestasi kelompok serta siswa juga mendapat kesempatan untuk bersosialisasi. 15

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Model Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata dimasyarakat, sehingga dengan bekerja bersama- sama diantara sesama anggota kelompok mampu meningkatkan motivasi, produktifitas dan perolehan belajar. Model ini dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar itu model pembelajaran kooperatif menunut kerja sama dan interpedensi peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur rewardnya. Struktur tugas berhubungan bagaimana tugas diorganisir. Struktur tujuan dan reward mengacu pada derajat kerja sama tau kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan maupun reward. Salah satu ciri model pembelajaran kooperatif adalah interaksi kelompok. Interaksi kelompok merupakan interaksi interpersonal. Interaksi kelompok dalam pembelajaran kooperatif bertujuan mengembangkan intelegensi interpersonal. Intelegensi berupa kemampuan untuk mengerti 14 Ibid, h. 64-66 15 Hamzah. B Uno, Mohamad Nurdin, Belajar dengan pendekatan PAILKEM, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011, h. 210 14 dan menjadi peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak. Kepekaan akan ekspresi wajah, suara, isyarat dari orang lain juga termasuk dalam intelegensi ini. Secara umum intelegensi seseorang menjalin relasi dan komunikasi dengan berbagai orang. Interaksi kelompok dalam interaksi pembelajaran kooperatif bertujuan mengembangkan keterampilan sosial. Beberapa keterampilan sosial adalah kecakapan berkomunikasi, kecakapan bekerja kooperatif dan kolaboratif serta solidaritas. 16 Aspek-aspek esensial yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif Depdiknas, 2004:2 adalah : 1 Saling bergantung antara satu sama lain secara positif positif interdependence. 2 Saling berinteraksi langsung antara anggota dalam kelompok face- to-face intraction. 3 Akuntabilitas individu atas pembelajaran diri sendiri individual accountability. 4 Keterampilan sosial cooperative social skill. 5 Pemerosesan kelompok group processing. 17

c. Pengertian Model Pembelajaran Koperatif Numbered Heads Together

Model pembelajaran Numbered Heads Together merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur-struktur khusus dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa dan memiliki tujuan meningkatkan penguasaan akademik. 18 Model ini dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam satu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Sebagai gantinya 16 Ibid, h. 62 17 Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : PT Wacana Prima,2009, h. 54 18 La Iru dan La Ode Safiun Arihi, “ Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, Dan Model-Model Pembelajaran, Yogyakarta : PT Multi Presindo,2012 cet.1, h. 60 15 mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur empat 4 langkah sebagai berikut: 1 Penomoran Guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. 2 Mengajukan pertanyaan Guru mengajukan sebuah pertayaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat bersifat spesifik dalam bentuk kalimat Tanya. 3 Berfikir bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan setiap anggota dalam teamnya mengetahui jawaban itu. 4 Menjawab Guru memanggil satu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan, untuk seluruh kelas. Model ini mengacu kepada belajar kelompok. Anggota team menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menutaskan materi pelajarannya, kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran dan memecahkan suatu masalah melalui diskusi. 19 Hampir sama dengan model pembelajaran kooperatif lainnya, model ini pun menitikberatkan kepada kemandirian siswa, tanggung jawab dan kerjasama dalam tim. Dalam pengaturannya didalam kelas, guru fasilitator harus mampu mengatur kondisi ruangan kelas yang cukup agar situasi belajar menjadi kondusif dan tenang. 19 http:www.sarjanaku.com201209model-pembelajaran-kooperatif-tipe-nht.html?m=1, diakses pada tanggal 21 januari 2013 16

d. Langkah-langkah Pembelajaran Model Numbered Heads Together

Pembelajaran dengan menggunakan Model Kooperatif tipe Numbered Heads Together diawali dengan Numbering. Guru membagi kelas menjadi kelompok- kelompok kecil. Jumlah kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang akan dipelajari. Jika jumlah peserta didik dalam satu kelas terdiri atas 40 orang dan terbagi menjadi 5 kelompok berdasarkan konsep yang akan dipelajari, maka tiap kelompok terdiri dari 8 orang. Tiap- tiap orang dalam tiap- tiap kelompok diberi nomor 1-8. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Berikan kesempatan pada mereka untuk menemukan jawabannya. Pada kesempatan ini tiap-tiap kelompok menyatukan kepala “ Head Together” berdiskusi memikirkan jawaban atas pertanyaan dari guru. Langkah berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan untuk memberi jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari guru. Hal itu dilakukan terus sehingga peserta didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapatkan giliran memaparkan jawaban. Berdasarkan jawaban-jawaban itu guru dapat mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh. 20 Dalam variasinya bisa dilakukan dengan memanggil siswa yang memiliki nomor yang sama, kemudian siswa yang dipanggil berdiri dan diizinkan berkumpul dengan temannya yang memiliki nomor yang sama dikelompok lain dan saling bertukar pikiran terlebih dahulu untuk merumuskan jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru. 21 20 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Surabaya: PT Pustaka Pelajar, 2009, h. 92 21 Warsono. DKK. “Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen”, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012, h. 216 17

e. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

Berbagai sumber memang banyak mengungkapkan manfaat pembelajaran kooperatif, berdasarkan berbagai hasil penelitian serta fakta empiris dilapangan, pembelajaran kooperatif ternyata telah mampu meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dalam hal: 1 Memberikan kesempatan kepada sesama siswa untuk saling berbagi informaasi kognitif; 2 Memberi motivasi kepada siswa untuk mempelajari bahan pembelajaran lebih baik; 3 Meyakinkan siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri; 4 Mengembangkan keterampilan sosial kelompok yang diperlukan untuk berhasil diluar ruangan kelas, bahkan diluar sekolah; 5 Meningkatkan interaksi positif antar anggota yang berasal dari berbagai kultur berbeda serta kelompok sosial ekonomi yang berlainan; 6 Meningkatkan daya ingat siswa karena dalam pembelajaran kooperatif, siswa secara langsung dapat menerapkan kegiatan mengajar siswa yang lain teach order. 22 Sejauh ini tidak banyak kritik yang ditunjukan terhadap implementasi pembelajaran kooperatif. Misalnya, Amanda Post 2006 hanya menemukan satu kelemahan pembelajaran kooperatif, yaitu terhadap harapan timbulnya pemikiran tingkat tinggi higher order thingking dari para siswa yang ternyata sesuai dengan keterbatasan kemampuan berfikir dan tingkat kedewasaan para siswa. Dampak positif ini tidak berkembang, terutama kepada siswa kelas-kelas rendah. Vicki Randall mengemukakan kritikannya terhadap implementasi pembelajaran kooperatif terutama terkait dengan bertanggung jawab 22 Ibid, h. 164

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN THINK Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Dan Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditin

0 2 17

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BAMBOO DANCING DAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 45

BAB II LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR FIQIH PESERTA DIDIK MI AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH KALIOMBO KOTA KE

0 0 20

BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR FIQIH PESERTA DIDIK MI AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH KALIOMBO KOTA KEDIRI - Inst

0 0 7