20
yang sama. Sehingga proses pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif.
b. Ciri-ciri Pembelajaran Konvensional
Dalam penerapannya, pembelajaran konvensional mudah untuk dikenali baik dari prosesnya maupun peranan guru dan siswa dalam pembelajaran.
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut: 1 Pembelajaran lebih berpusat pada guru.
2 Siswa biasanya lebih pasif dalam proses pembelajaran. 3 Siswa merupakan objek pembelajaran.
4 Siswa belajar dengan menghafal. 5 Bahan ajar biasanya dalam bentuk ceramah, tugas tulis dan media lain
menurut pertimbangan guru. 6 Komunikasi antara guru dengan siswa adalah komunikasi satu arah.
28
c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Konvensional
Dalam prosesnya, pembelajaran konvensional pun memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya di kelas. Adapun kelebihan
penggunaan metode konvensional ceramah adalah: 1 Metode ini ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi
pelajaran dapat di atur oleh guru secara langsung, materi dan waktu pelajaran sangat ditentukan oleh sistem nilai yang dimiliki oleh guru
yang bersangkutan. 2 Target jumlah siswa akan lebih banyak, apalagi jika menggunakan
alat pengeras suara. 3 Bahan pelajaran sudah dipilihdipersiapkan sehingga memudahkan
untuk mengklasifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran 4 Apabila bahan pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka
guru akan merasa mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-rambu kepada siswa tersebut.
28
Israini Hardini, Strategi Pembelajaran Terpadu, Yogyakarta : PT Familia, 2012, h.14
21
Sedangkan kelemahan dari metode konvensional adalah : 1 Pembelajaran terasa sulit bagi anak yang kurang memiliki
kemampuan menyimak dan mencatat yang baik. 2 Kemungkinan menimbulkan verbalisme
3 Sangat kurang
memberikan kesempatan
pada siswa
untuk berpartisipasi secara total.
4 Peran guru lebih banyak sebagai sumber belajar 5 Materi pembelajaran lebih cenderung bersifat ingatanhafalan.
29
3. Hasil Belajar Fiqih a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjuk suatu yang dicapai seseorang setelah melakukan usaha. Bila dikaitkan dengan belajar
berarti hasil menunjuk sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang belajar dalam selang waktu tertentu. Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi
produk adalah keberhasilan siswa mengenai hasil yang diperoleh dengan mengabaikan proses pembelajaran. Misalkan, ketika guru merumuskan
tujuan atau kompetensi yang harus dicapai: diharapkan siswa dapat menyebutkan 2x2, maka pembembelajaran dianggap berhasil manakala
siswa dapat menyebutkan atau menuliskan angka 4, tanpa perlu menguraikan dari mana angka 4 itu didapat.
Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi hasil memang mudah dilihat dan ditentukan krieterianya, akan tetapi hal ini dapat mengurangi makna
proses pembelajaran sebagai proses yang mengandung nilai- nilai pendidikan. Dengan kata lain keberhasilan pembelajaran yang hanya
melihat sisi hasil sama halnya dengan mengerdilkan makna pembelajaran itu sendiri.
Dewasa ini, dengan sistem kelulusan diukur dari keberhasilan siswa dapat menjawab soal- soal tes seperti yang disajikan dalam soal UN Ujian
29
La Iru dan La Ode Safiun Arihi, “ Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi,
Dan Model-Model Pembelajaran, Yogyakarta : PT Multi Presindo,2012 cet.1, h. 24