18
kelompok dalam kelompok yang berkemampuannya berbeda-beda. Seringkali siswa yang lebih cerdas meninggalkan siswa yang lebih lemah
pembelajaranya. Dalam hal ini harus selalu ada kontrol dari guru. Kemudian dalam asesmen menyusun rubrik yang diantaranya menilai
sikap siswa dalam membantu temannya. Orlich menyebutkan kritiknya terhadap upaya pengelompokan para
siswa dengan kecakapan yang berbeda-beda. Sementara para ahli menyakini bahwa pembentukan heterogen terhadap siswa-siswa yang
berbakat seperti itu justru menurunkan kemampuan belajar mereka atau kemampuan belajar mereka menjadi berkurang karena terganggu dengan
keharsan membantu teman yang lain.
23
Sedangkan secara khusus, Model Pembelajaran Numbered Heads together memiliki kelebihan sebagai berikut;
1 Situasi belajar lebih aktif, hidup bersemangat dn berdaya guna 2 Merupakan latihan berfikir ilmiah dalam menghadapi masalah
3 Menumbuhkan sifat objektif, percaya diri, keberanian serta tanggung jawab dalam menghadapimengatasi permasalahan.
4 Siswa yang pandai dapat mengajari temannya yang kurang pandai 5 Tidak ada siswa yang mendominasi dalam kelompok.
24
Adapun kekurangan Model Pembelajaran Numbered Heads Together adalah;
1 Tidak semua anggota kelompok yang dipanggil oleh guru. 2 Siswa menjadi saling mengandalkan.
3 Kemungkinan nomor yang dipanggil guru akan terpanggil kembali.
25
23
Ibid, h. 240-241
24
La Iru dan La Ode Safiun Arihi, “ Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi,
Dan Model-Model Pembelajaran, Yogyakarta : PT Multi Presindo,2012 cet.1, h. 61
25
http:m4y-a5a.blogspot.com201205metode-numbered-heads-together-nht.html?. Diakses pada tanggal 4 september 2013.
19
Walapun terdapat kritikan terhadap pembelajaran kooperatif ini, akan tetapi kecil kemungkinan hal itu bisa terjadi jika proses pembelajaran
diterapkan dengan baik sesuai dengan prinsip dan langkah-langkah yang benar serta diawasi secara teliti oleh guru.
2. Metode Pembelajaran Konvensional a.
Pengertian Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional adalah sebuah pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran
konvensional, guru memiliki peranan yang yang sangat penting. Guru dituntut untuk menjelaskan materi dari awal hingga akhir pelajaran untuk
menjamin bahwa semua siswa mengerti akan materi tersebut. Pembelajaran konvensional sering disebut dengan metode ceramah.
Metode ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan pelajaran secara lisan dari guru. Dalam bentuk penyajiannya,
metode ceramah sangat sederhana dari mulai pemberian informasi, klarifikasi, ilustrasi, dan menyimpulkan.
26
Menurut Djamarah, metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau juga disebut metode ceramah, karena sejak
dulu metode ini telah ddipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses belajar dan pembelajaran.
27
Pembelajaran konvensional menyebabkan siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran, karena pembelajaan yang berlangsung lebih berpusat
pada guru dan komunikasi yang terjadi adalah komunikasi satu arah. Hal ini menyebabkan kurangnya interaksi yang terjadi antara guru dengan
siswa. Siswa lebih banyak mendengarkan, mencatat dan akhirnya menghafal penjelasan yang telah dijelaskan oleh guru. Dalam proses
pembelajaran siswa hanya sekali-kali bertanya mengenai hal-hal yang disampaikan oleh guru dan biasanya hal tersebut dilakukan oleh siswa
26
La Iru dan La Ode Safiun Arihi, “ Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi,
Dan Model-Model Pembelajaran, Yogyakarta : PT Multi Presindo,2012 cet.1, h. 22
27
http belajar-nonstop.blogspotnl201303metode konvensional.html?m=1 diakses pada tanggal 28 maret 2014.
20
yang sama. Sehingga proses pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif.
b. Ciri-ciri Pembelajaran Konvensional
Dalam penerapannya, pembelajaran konvensional mudah untuk dikenali baik dari prosesnya maupun peranan guru dan siswa dalam pembelajaran.
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut: 1 Pembelajaran lebih berpusat pada guru.
2 Siswa biasanya lebih pasif dalam proses pembelajaran. 3 Siswa merupakan objek pembelajaran.
4 Siswa belajar dengan menghafal. 5 Bahan ajar biasanya dalam bentuk ceramah, tugas tulis dan media lain
menurut pertimbangan guru. 6 Komunikasi antara guru dengan siswa adalah komunikasi satu arah.
28
c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Konvensional
Dalam prosesnya, pembelajaran konvensional pun memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya di kelas. Adapun kelebihan
penggunaan metode konvensional ceramah adalah: 1 Metode ini ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi
pelajaran dapat di atur oleh guru secara langsung, materi dan waktu pelajaran sangat ditentukan oleh sistem nilai yang dimiliki oleh guru
yang bersangkutan. 2 Target jumlah siswa akan lebih banyak, apalagi jika menggunakan
alat pengeras suara. 3 Bahan pelajaran sudah dipilihdipersiapkan sehingga memudahkan
untuk mengklasifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran 4 Apabila bahan pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka
guru akan merasa mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-rambu kepada siswa tersebut.
28
Israini Hardini, Strategi Pembelajaran Terpadu, Yogyakarta : PT Familia, 2012, h.14