Hasil Belajar Fiqih a. Pengertian Hasil Belajar

25 berarti “ilmu tentang hukum- hukum syar’i yang bersifat amaliah yang digali dan dalil- dalil yang terperinci ”. 33 Ulama sepakat mesipun mereka berlainan dalam mazhabnya, bahwa segala ucapan dan perbuatan yang timbul dari manusia, baik berupa ibadah, muamalah, pidana, perdata, atau berbagai macam perjanjian, atau pembelanjaan, maka semua itu mempunyai hukum dalam syariat islam. Hukum- hukum ini sebagian telah dijelaskan oleh berbagai nash yang ada didlam Al- Qur’an dan As- Sunnah, dan sebagian lain belum dijelaskan oleh nash, akan tetapi syariat telah menegakkan dalil dan mendirikan tanda-tanda bagi hukum itu, dimana dengan perantaraan dalil dan tanda itu seorang mujtahid mampu mencapai hukum itu dan menjelaskannya. Kumpulan hukum- hukum syara’ yang berhubungan dengan ucapan dan perbuatan yang timbul dari manusia, baik yang diambil dari nash dalam berbagai kasus yang ada nashnya, maipun yang diistinbatkan dari berbagai dalil syar’i lainnya dalam kasus-kasus yang tidak ada nashnya terbentuklah fiqih. 34 Ibnu Subki dari kalangan uama syafi’iyah mendefinisikannya sebagai: اتفصيلي ادلتها هن اوكتسب اعولي ي اشرع ااحك م اعلن “Pengetahuan tentang hukum syara’ yang berhubungan dengan amal perbuatan, yang digali satu persatu dalilnya terperinci”. 35

d. Tujuan Ilmu Fiqih

Tujuan ilmu Fiqih adalah menerapkan hukum-hukum syariat terhadap perbuatan dan ucapan manusia. Jadi ilmu fiqih itu adalah tempat kembali seorang hakim dalam keputusannya. Tempat kembali seorang mufti dalam fatwanya, dan tempat kembalinya seorang mukallaf untuk dapat mengetahui hukum syara’ yang berkenaan dengan ucapan dan perbuatan 33 Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, Jakarta: PT Kencana, 2009, h. 2-3 34 Abdul Wahab Khalaf, Ilmu Ushul Fiqh, Semarang: PT. Dina Utama. 1994, h. 1 35 Satria Efendi, M Zein, Ushul Fiqh, Jakarta: PT.Kencana Prenada Media Group, 2009, h .4 26 yang muncul dari dirinya, ini agaknya juga merupakan tujuan yang dimaksudkan dari setiap undang-undang pada umat mana pun, karena sesungguhnya undang-undang itu tidak lain dimaksudkan untuk diterapkannya materi-materinya dan hukum-hukumnya terhadap perbuatan dan ucapan manusia, dan memberitahukan kepada setiap mukallaf terhadap hal-hal yang wajib dirinya dan hal-hal yang haram atas dirinya. 36

e. Ruang lingkup Pembelajaran Fiqih di MA

Ruang lingkup mata pelajaran fiqih di Madrasah Aliyah meliputi : kajian tentang prinsip-prinsip ibadah dan syari’at dalam Islam; hukum Islam dan perundang-undangan tentang zakat dan haji, hikmah dan cara pengelolaannya; hikmah kurban dan aqiqah; ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah; hukum Islam tentang kepemilikan; konsep perekonomian dalam Islam dan hikmahnya; hukum Islam tentang pelepasan dan perubahan harta beserta hikmahnya; hukum Islam tentang wakaalah dan sulhu beserta hikmahnya; hukum Islam tentang daman dan kafaalah beserta hikmahnya; riba, bank dan asuransi; ketentuan Islam tentang jinaayah, Huduud dan hikmahnya; ketentuan Islam tentang peradilan dan hikmahnya; hukum Islam tentang keluarga, waris; ketentuan Islam tentang siyaasah syar’iyah; sumber hukum Islam dan hukum taklifi; dasar-dasar istinbaath dalam fikih Islam; kaidah-kaidah usul fikih dan penerapannya. 37 Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah mengukur hasil belajar fiqih siswa yang ada di kelas X MA Annida Al Islamy pada pokok bahasan “Riba, Bank dan Asuransi” yang ada pada semester genap.

4. Materi Riba, Bank dan Asuransi

Secara garis besarnya materi kelas X tentang riba bank dan asuransi dijabarkan sebagai berikut : 36 Abdul Wahab Khalaf, Ilmu Ushul Fiqh, Semarang: PT. Dina Utama. 1994, h. 5-6 37 Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, 2010, h. 3 27

a. Pengertian Riba

Menurut bahasa riba yaitu bertambah زياد karena salah satu perbuatan riba adalah meminta tambahan dari sesuatu yang dihutangkan. Sedangkan menurut istilah adalah akad yang terjadi atas penukaran barang tertentu yang tidak diketahui pertimbangannya menurut ukuran syara’. Menurut syaikh Muhammad Abduh, yang dimaksud riba adalah penambahan-penambahan yang diisyaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada orang yang meminjam harta nya, karena pengunduran janji pembayaran oleh peminjam dari waktu yang telah ditentukan. 38 Riba adalah salah satu hal yang diharamkan menurut syariat islam. Adapun dalil-dalil yang mengharamkan riba adalah firman Allah SWT :               “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”. QS. Ali Imran:130. 39

b. Macam-macam Riba

1 Riba fadhli yaitu berlebih salah satu dari dua pertukaran yang diperjualbelikan. Bila yang diperjual belikan sejenis, berlebihan timbangannya pada barang-barang yang ditimbang atau barang yang tidak bisa ditakar. Contohnya menukar emas dengan emas. 2 Riba Nasi’ah yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang berutang disebabkan memperhitungkan waktu yang ditangguhkan. 38 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa,2010, h. 57-58 39 Muhammad Arifin bin Badri, Riba dan tinjauan kritis perbankan syari’ah, Bogor: PT Pustaka Darul Ilmi, 2011, cet. Keempat, h.3 28 3 Riba Qardh yaitu pinjam-meminjam atau hutang piutang dengan menarik keuntungan dari orang yang meminjamyang berhutang. 4 Riba Yad yaitu bila salah satu dari penjual atau pembeli telah meninggalkan majelis akad sebelum saling menyerah terimakan barang. 40

c. Hikmah diharamkannya riba

1 Dapat menghilangkan faedah berhutang piutang yang menjadi tulang punggung gotong royong atas kebajikan dan takwa. 2 Dapat menjauhkan dari jalan atau cara untuk menjajah orang yang meminjam tidak dapat mengembalikan pinjamannya. 3 Memberikan semangat kepada seseorang untuk berusaha lebih keras lagi, tidak dengan malas-malasan dan menunggu bunga riba itu itu berkembang.

d. Pengertian Bank

Bank atau Perbankan adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang dengan tujuan memenuhi kredit dengan modal sendiri atau orang lain. 41 Menurut UU NO.14 Th 1997 tentang pokok pokok perbankan dan Bab1 pasal 1 Bank adalah Lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Sedangkan menurut UU RI No.7 1992 yaitu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup. 40 Isnawati Rais, Fiqih Muamalah dan Aplikasinya pada LKS Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011, h. 79 41 Marhamah Shaleh, Masail Fiqhiyah,Jakarata : UIN Syarif Hidayatullah,2011,h. 44 29 Tujuan Bank yaitu menunjang pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat. Fungsi utama Bank Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.

e. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Adapun sistem yang terdapat pada bank syariah dan bank konvensional memiliki ciri sebagai berikut : Bank konvensional Bank syariah Memakai perangkat bunga bukan bagi hasil. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kreditur-debitur. Keuntungannya bagi hasil. Hubungan dengan nasbah dalam bentuk kemitraan. Memakikan investasi bisa halal dan juga bisa haram. Melakukan investasi yang halal saja Tidak terdapat dewan sejenis Dewan Pengawas Syari’ah. Pengerahan dan penyaluran dana harus sesuai dengan pendapat Dewan Pengawas Syari’ah Tidak terdapat dewan sejenis DPS Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa dewan pengawas syariah DPS 30

f. Hukum Bunga Bank

Ulama berbeda pendapat dalam menghukumi bunga bank, sebab bunga bank ini adalah salah satu masalah yang kotemporer, adapun hukum bunga bank di bagi menjadi tiga: 1 Pendapat pertama menyatakan bahwa hukum bunga bank itu haram dengan alasan bahwa dalam bank itu pasti terdapat bunga, karena tanpa bunga mustahil bank itu akan dapat berkembang. 2 Pendapat kedua, menyatakan bahwa hukum bank itu mubah, dengan alasan bahwa adanya bank tak dapat dielakan lagi sudah merupakan kebutuhan sehari-hari. 3 Pendapat ketiga, menyatakan bahwa bank itu hukumnya mutasyabihat atau masih diragukan haram atau tidaknya. Ini karena dilihat dari satu segi bank merupakan kebutuhan yang mendesak dalam kehidupan masyarakat maupun negara tetapi dari segi lain lain sangat sulit bank meniadakan bunga. Namun sekarang sudah banyak berdiri Bank Islam, BPR Syariah, dan BMT di indonesia, maka ketiga pendapat tersebut perlu dikaji ulang. Yang jelas bagi umat islam sekitarnya tidak berlaku lagi hukum darurat sehingga diwajibkan untuk memanfaatkan lembaga keuangan islam atau Bank Islam tersebut dan meninggalkan bank dengan sistem bunga terutama milik swasta. 42

g. Pengertian Asuransi

Menurut pasal 246 kitab perundang-undang perniagaan, bahwa yang dimaksud dengan asuransi adalah suatu persetujuan dimana pihak yang meminjam berjanji kepada pihak yang dijamin untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti kerugian, yang mungkin akan 42 Isnawati Rais, Fiqih Muamalah dan Aplikasinya pada LKS Jakarta Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011, h. 87

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN THINK Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Dan Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditin

0 2 17

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BAMBOO DANCING DAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 45

BAB II LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR FIQIH PESERTA DIDIK MI AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH KALIOMBO KOTA KE

0 0 20

BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR FIQIH PESERTA DIDIK MI AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH KALIOMBO KOTA KEDIRI - Inst

0 0 7