6. Sarana dan Prasarana di Pondok Pesantren darunnjah.
Pondok Pesantren Darunnajah berdiri diatas tanah wakaf seluas 5 hektar. Seluruh santri diwajibkan tinggal di asrama yang disediakan di dalam pondok.
Asrama putra terdirdi dari 5 gedung, yaitu gedung indonesia baru, gedung nusantara, gediung madinah, gedung mekah, dan gedung asean. Sementara santri
putri menempati gedung-gedung yang dipisahkan oleh masjid jami dan kolam ikan, yaitu gedung al-hamra, gedung robithoh, gedung khadijah, gedung cordoba,
dan gedung Granada. Pondok Pesantren Darunnajah memiliki fasilitas yang lengkap untuk
menunjang pelaksanaan pendidikan dan pengajaran santrinya. Fasilitas olahraga terdiri dai lapangan basket, lapangan futsal, lapangan voli, lapangan hijau, dana
beberapa lapangan bulutangkis dan takrau. Di dalam meningkatkan mutu pendidikan, Pondok Pesantren Darunnajah menggunakan laboratorium sebagai
media pengajarannya. Laboratorium yang ada di darunnajah yaitu; laboratoorium MIPA, matematika, biologi, fisika dan kimia, laboratorium bahasa, dan
laboratorium computer. Disamping itu, terdapat juga dapur tata boga yang digunakan santri putri untuk belajar memasak dan darunnajah teater school
sebagai tepat pengajaran melalui audio dan video. Fasilitas lain yang tersedia di darunnajah adalah penginapan Andalusia,
alfa mart, bank muamalat, kantin, koperasi, dan lahan parkir yang luas.
13
C. Profil OSIS di Pondok Pesantren Darunnajah 1 Struktur
Pondok pesantren darunnjah merupakan salah satu pondok pesantren modern di Indonesia yang telah melahirkan banyak alumni yang sukses
dibidangnya masing-masing. Sistem pendidikan dan pengajaran yang diterapkan adalah penggabungan antara sistem pondok pesantren dengan pendidikan
nasional. Sistem ini lebih dikenal dengan
Tarbiyatul Mu’alliminmu’allimat al
- Islamiyah TMI, TMI adalah sistem pengajaran yang khas dikembangkan oleh
Pondok Pesantren Darunnajah yang fokus menyiapkan kader pemimpin agama
13
Dikutip dari Buletin Darunnajah Media Informasi Tahunan, Edisi: XXIII 2012. h.8
Islam yang diadopsi dari sistem pendidikan dan pengajaran di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo.
Santri Pondok Pesantren Darunnajah berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dari sabang sampai marauke. Beberapa santri juga berasal dari Negara
tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Timor Leste, dan Brunei Darussalam. Semua santri diwajibkan untuk tinggal di asrama yang disediakan. Pondok
Pesantren Darunnajah mengamalkan 24 jam pendidikan. Pagi hari santri belajar secara formal di kelas, setelah itu santri belajar non-formal, seperti
kepemimpinan, organisasi, ekstrakulikuler, dan sebagainya. Dalam mengatur seluruh aktivitas siswa selama 24 jam di dalam Pondok,
tentunya ada sebuah orgasnisasi siswa, yaitu Organisasi Santri Darunnjah OSDN atau kita lebih mengenalnya dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS di
sekolah pada umumnya. OSDN adalah organisasi yang berperan sangat penting karena OSDN lah yang menggerakan seluruh aktifitas santri selama 24 jam
sebagaimana disampaikan oleh Muhammad Masruin Masad., S.Kom selaku sekretaris pimpinan pondok pesantren:
“OSIS di
Darunnajah disebut organisasi santri darunnajah atau lebih dikenal dengan OSDN. OSDN berada dibawah biro pengasuhan santri.
Tugas mereka membimbing anak-anak dari kelas 1-
5”
14
. Hal ini juga dinyatakan oleh saudara Abdurahman selaku pembina OSDN:
“
Organisasi Santri Darunnajah OSDN merupakan kegiatan di luar TMI sekolah kebanyakan berkecimpung di asrama karena dia penyambung
tangan dari biro pengasuhan santri. Artinyakan kalau misalkan disekolah kita belajar tentang ilmu-ilmu eksak kalau diluar sekolah kita lebih
mengembangkan bakat serta potensi santri. Jadi segala kegiatan yang diluar kegiatan belajar dikelas merupakan tanggung jawab OSDN karena
mulai dari bangun sampai tidur lagi semua aktivitas lain diluar sekolah dikerjakan oleh OSDN. Contohnya ketika subuh bagian keamanan
membangunkan anak-anak, ketika masuk masjid ada bagian pengajaran yang mengadakan talim dimasjid, baca Quran dan lain-lain, kemudian olah
raga ada bagian olahraga. Ketika masuk sekolah sudah ranahnya bagian
14
Wawancara dengan Muhammad Masruin Masad, sekretaris Pondok Pesantren Darunnajah 24 April 2014, 09.30 WIB di Baitul Wakif.