Pengertian Kepemimpinan Bakat Kepemimpinan

langsung, serta memperoleh berbagai keterampilan tambahan sebagai modal hidup. Dalam berorganisasi siswa diharapkan mampu untuk mengelola dirinya, baik emosi, sikap, pikiran, kepemimpinan, kepekaan sosial, maupun pengembangan bakat yang dimilikinya.

4. Pendekatan tentang Teori Munculnya Pemimpin

Sondang P. Siagian mengungkapkan bahwa hingga saat ini terjadi perdebatan yang sifatnya perennial tentang asal usul seorang pemimpin yang efektif, baik di kalangan ilmuan yang mendalami masalah-masalah kepemimpinan maupun di kalangan para praktisi, terdapat dua kubu dalam perdebatan tersebut : a. Di satu pihak ada yang berpendapat bahwa “pemimpin dilahirkan” leaders are borned. Pandangan ini berkisar pada pendapat bahwa seorang hanya akan menjadi pimpinan yang efektif karena dia dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinan. b. Di kubu lain terdapat orang- orang yang berpendapat bahwa “pemimpin dibentuk dan ditempa” leaders are made. Pandangan ini berkisar pada pendapat yang mengatakan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan ditempa. Caranya adalah dengan memberikan kesempatan yang luas kepada yang bersangkutan untuk menumbuhkan dan mengembangkan efektivitas kepemimpinannya melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. 14 Menurut Kartini Kartono, tiga teori yang menonjol dalam menjelaskan kemunculan pemimpin ialah: 1 teori genetis, 2 teori sosial, 3 teori ekologis. 15 Masing-masing teori tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Teori Genetis 14 Prof. Dr. Sondang P. Siagian. M.P.A., Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003 h.9 15 DR. Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Pemimpin Abnormal itu?,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, Ed. 2, Cet. 10, h.29. Teori ini berpendapat bahwa seseorang yang menjadi pemimpin karena ia memang dilahirkan sebagai pemimpin. Ia dilahirkan dengan bakat alami yang luar biasa hingga mampu menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi seperti apapun. Dalam pandangan teori ini tidak semua orang dapat menjadi pemimpin, hanya orang-orang yang dilahirkan dengan bakat alami yang luar bisa saja yang mampu menjadi pemimpin. b. Teori Sosial Teori ini berpendapat bahwa setiap orang mampu menjadi pemimpin apabila disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak dilahirkan begitu saja. Setiap orang bisa menjadi pemimpin asal diberi kesempatan dan pembinaan untuk menjadi pemimpin. Dalam pandangan teori ini ssetiap orang mampu menjadi pemimpin kalau lingkungan, waktu, dan keadaaan memungkinkan ia menjadi pemimpin walaupun ia tidak memiliki bakat alami sebagai pemimpin. c. Teori Ekologis Teori ini merupakan perpaduan dari dua teori diatas, teori ini berpendapat bahwa seseorang mampu menjadi pemimpin apabila ia memiliki bakat dan bakat tersebut perlu dibina supaya berkembang. Kemungkinan pengembangan bakat ini bergantung pada lingkungan, waktu, dan keadaan. Dari berbagai teori diatas terjadi perbedaan mendasar darimana sifat kepemimpinan berasal, apakah kepemimpinan merupakan bakat yang memang sudah ada dan melekat pada setiap anak yang lahir ataupun kepemimpinan ada karena pembentukan oleh system. Pada dasarnya setiap manusia adalah pemimpin, jadi setiap manusia telah dilahirkan dengan bakat sebagai pemimpin. Namun akan menjadi pemimpin seperti apakah menusia tersebut dikemudian hari, hal itu tergantung pada motifasi, lingkungan serta pendidikan yang didapat oleh manusia tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan bakat atau potensi yang dapat dikembangkan, tentuanya dengan system yang tepat.

B. Strategi Pengembangan Bakat Kepemimpinan

Dalam KBBI, Pengembangan berasal dari kata “kembang” yang mempunyai arti proses, cara, perbuatan mengembangkan. 16 Sedangkan pengertian pengembangan secara etimologi yaitu membina dan meningkatkan kualitas. 17 Dan menurut Wexley dan Yukl, sebagaimana dikutip oleh Mangkunegara, pengembangan merupakan istilah-istilah yang berhubungan dengan usaha-usaha berencana yang diselenggarakan untuk mencapai penguasaan skill, pengetahuan dan sikap-sikap pegawai atau anggota organisasi. 18 Dari beberapa pengertian diatas dapat difahami bahwa pengembangan merupakan usaha yang diselenggarakan guna meningkatkan kualitas diri seseorang agar dapat sesuai dengan kebutuhan dimasa kini ataupun masa yang akan datang. Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan dari setiap anggota organisasi perlu ditingkatkan agar dapat mengahadapi berbagai permasalahan yang ada. Sebagai contoh saja, dahulu kita menggunakan mesin tik didalam mengerjakan tugas, namun kini komputer lebih banyak digunakan orang dikarenakan lebih efektif dan efesien didalam mengerjakan tugas. Begitu juga dengan bakat kepemimpinan yang merupakan potensi yang dimiliki seseorang juga perlu dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya dengan usaha yang diselenggarakan secara sistematis agar dapat berguna bagi kehidupannya kelak. Amat disayangkan bila bakat yang merupakan berkah yang telah diberikan oleh sang pencipta disia-siakan begitu saja. 16 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2005, cet ke-3, h.538. 17 Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safe’i, Pengembangan Masyarakat Islam dari Ideologi, Strategi sampai Tradisi Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h.29. 18 A.A.Anwar Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, h.44. Menurut Reni Akbar Hawadi yang dikutip oleh Dra. Desmita, M. Si, bahwa : “P erkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Di dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian ” . 19 Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh setiap individu yang dibawa semenjak lahir, dan potensi tersebut akan terus berkembang dan berguna bagi setiap individu dikehidupannya kelak apabila dikembangkan dengan baik. Sudah menjadi tugas dari orang tua dan sekolah untuk dapat membantu siswa didalam mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Namun perkembangan potensi dari setiap individu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bakat seseorang menurut Enung Fatimah adalah sebagai berikut : a. Anak itu sendiri, misalnya, anak itu kurang berminat untuk mengembangkan bakat-bakat yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi, atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia mengalami hambatan dalam pengembangan bakatnya. b. Lingkungan anak, misalnya, orang tua kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan yang dibutuhkan anak, atau ekonominya cukup tinggi, tetapi kurang memberi perhatian terhadap pendidikan anaknya. 20 Dipandang perlu kiranya untuk memelihara perkembangan bakat anak, berikut beberapa langkah pemeliharaan terhadap anak berbakat: a. Memperkaya Langkah ini didasarkan kepada pemberian kurikulum tambahan daripada kurikulum biasanya, yang mana kurikulum ini diharapkan dapat mengembangkan bakat dan kemampuan anak. 19 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009 h. 4 20 Dra. Enung Fatimah, M.M., Psikologi Perkembangan Bandung: CV Pustaka Setia, 2010 h.73. b. Mempercepat Maksudnya adalah toleransi yang diberikan kepada murid untuk mempelajari materi-materi pelajaran khusus di kelas tertentu dalam jangka waktu yang lebih pendek daripada biasanya. c. Mengumpulkan Sebaiknya anak-anak berbakat dikumpulkan dalam suatu sekolah khusus, kelas khusus, atau kelompok khusus seperti memasukannya ke dalam beberapa kelompok belajar, atau club. 21 Meskipun hanya keberbakatan intelektual yang baru diakomodir, Model layanan pendidikan lain perlu dikembangkan oleh pemerintah guna memfasilitasi berbagai macam bidang keberbakatan, seperti berikut ini: a. Akselerasi bidang studi, yang digunakan untuk satu mata pelajaran yang menonjol dan sangat dikuasai siswa. b. Mentorship yang melayani siswa tanpa melihat jumlah siswa yang mampu mengikuti akselerasi. Meskipun hanya ada satu siswa, siswa harus tetap dilayani dengan metode mentorship atau self paced instruction. c. Sistem kredit yang menggunakan pelayanan akselerasi dengan sistem kredit. d. Pengayaan materi pada mata pelajaran tertentu merupakan pull out program untuk mata pelajaran tertentu, yang dilakukan hanya pada hari tertentu sehingga anak berbakat masih bisa tetap bersama dalam kelas dengan anak-anak lainnya. e. Kelas super Saturday merupakan pelayanan belajar yang pengayaan materi dilakukan setiap hari sabtu dalam berbagai bidang di luar mata pelajaran sekolah, seperti astronomi, psikologi, dan kelautan. Kerjasama dengan pihak dari berbagai disiplin dapat membantu memfasilitasi berbagai jenis keberbakatan. 21 Amal Abdussalam Al-Khalili, Mengembangkan Kreativitas Anak, Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2005 h. 349 f. Pendirian pusat keberbakatan digunakan untuk mewadahi dan memberikan pelayanan terhadap anak berbakat kesenian, kebudayaan, olah raga dan lain-lain. g. Spesifikasi bagi guru pengajar gifted yang penting untuk menjaga kualitas layanan pendidikan anak berbakat. Dengan demikian guru, dipacu untuk terus belajar bahkan sampai gelar strata 3 doktor. 22 Jadi dapat disimpulkan bahwa meskipun bakat adalah suatu berkah yang dibawa seseorang dari lahir, bakat tersebut tidak memberi manfaat besar baginya selama anak yang bersangkutan tidak menghendaki bakat tersebut. Dalam hal ini diperlukan bimbingan, dan dorongan atau dukungan dari lingkungan. Disinilah pentingnya peran dari orang tua maupun dari guru di sekolah didalam memberikan bimbingan dan dorongan kepada anak untuk dapat mengembangkan minat, bakat, dan potensi yang dimilikinya agar dapat bermanfaat bagi kehidupannya kelak. Salah satu wadah untuk mengembangkan bakat kepemimpinan anak di sekolah adalah dengan partisipasinya didalam kegiatan berorganisasi. Istilah organisasi telah amat populer di telinga kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menemukan organisasi dengan lingkup yang kecil. Dalam keluarga pun sebenarnya ada aktifitas organisasi yang tidak disadari. Menurut Yusron Razak, ”organisasi adalah koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan bersama melalui pembagian tugas dan fungsi serta melalui serangkaian wewenang dan tanggung jawab. 23 Sedangkan menurut Ng alim Purwanto, “ Organisasi ialah aktivitas- aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan pendidikan ” . 24 22 Prof. Dr. Reni Akbar Hawadi, Menguatkan Bakat Anak Jakarta: PT Grasindo, 2010 h. 50 23 Yusron Razak, Sosiologi Sebuah Pengantar: Tinjauan Pemikiran Sosiologi Perspektif Islam, Jakarta: Laboratorium Sosiologi Agama, 2008, h. 119 24 Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. 15, h.17