Tujuan dan Manfaat Penelitian
Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik. Berbagai literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan
bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan, dan syarat-syarat pemimpin yang baik. Suatu organisasi
akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh faktor kepemimpinan. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah
yang bertanggungjawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahkan suatu ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam
suatu organisasi pada posisi yang terpenting. Demikian juga pemimpin dimanapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan
kepemimpinannya. Keberhasilan maupun kegagalan dari suatu organisasi, apakah perusahaan,
lembaga pemerintah, rumah sakit, sekolah, ataupun organisasi sosial lainnya, akan selalu dikaitkan dengan pemimpin dari organisasi yang bersangkutan. Dengan
kata lain, kepemimpinan merupakan unsur kunci dalam menentukan efektivitas maupun tingkat produktifitas suatu organisasi.
Kepemimpinan menurut Siagian adalah
“
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa
sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya
”
. Blancard Hersey mengemukakan,
“
kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu dan kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu
”
. Menurut Anoraga kepemimpinan adalah
“
kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk
menggerakkan orang-orang agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti kehendak pemimpin itu
”
.
7
Menurut George
R. Terry,
“Kepemimpinan adalah
aktivitas
mempengaruhi orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan kelompok secara
7
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana, 2009, Cet Ke-1 h. 232
sukarela
”
. Robert Tannenbaum, Irving R, Weschler, dan Fred Messarik
mendefenisikan kepemimpinan sebagai “Pengaruh antar pribadi yang dilakukan
dalam suatu situasi dan diarahkan, melalui proses komunikasi, pada pencapaian tujuan atau tujuan-
tujuan tertentu”. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel mengemukakan bahwa “Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orang
-orang untuk ikut dalam pencapaian tujuan bersama
”
.
8
Kepemimpinan merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak, sehingga kemampuan seorang
manajer dapat diukur dari kemampuannya dalam menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja.
9
Dalam Al-Quran Allah SWT telah menjelaskan bahwa manusia diciptakan kemuka bumi ini untuk senantiasa menyembah kepada robb-Nya, sebagaimana
Allah SWT berfirman:
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Q.S Ad-dzariyat: 56
Pada ayat tersebut Allah SWT memberikan gambaran kepada manusia sebagai hamba, pengikut atau bawahan yang wajib taat kepada Allah SWT.
Pada ayat lain Allah SWT berfirman:
َو
: 30
Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman
kepada para
malaikat:
”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi.
8
Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard, Manajemen Perilaku Organisasi: pendayagunaan sumber Daya Manusia, Penerjemah: Agus Dharma, Jakarta: Erlangga, 1982,
Cet. Ke-4 h. 98
9
Yayat M. Herujito, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: PT. Grasindo, 2001, h. 179
”Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau? ”Tuhan berfirman: “Sesun
gguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Q.S Al
-Baqarah: 30
Menurut M. Quraish Shihab, di dalam bukunya
Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an:
“
. . . kata khalifah pada mulanya berarti yang menggantikan atau yang datang sesudah siapa yang datang sebelumnya. Atas dasar ini, ada yang
memahami kata khalifah di sini dalam arti yang menggantikan Allah dalam menegakkan kehendak-Nya dan menerapkan ketetapan-ketetapan-
Nya, tetapi bukan karena Allah tidak mampu atau menjadikan manusia berkedudukan sebagai Tuhan, namun karena Allah bermaksud menguji
manusia dan memberikan penghormatan.
”
10
Kata khalifah sendiri dapat diartikan sebagai pemimpin, sebagaimana yang diungkapkan M
. Quraish Shihab “
imam dan khalifah adalah dua istilah yang digunakan Al-Quran untuk menunjuk pemimpin. Kata imam terambil dari kata
amma-
ya’ummu
, yang berarti menuju, menumpu, dan meneladani. Kata khalifah berakar dari kata khalafa
yang pada mulanya berarti di belakang.”
11
Kata khalifah juga digunakan sebagai gelar yang diberikan untuk pemimpin umat islam setelah
wafatnya Nabi Muhammad SAW. Sedangkan manusia secara umum merupakan khalifah Allah di muka bumi untuk merawat dan memberdayakan bumi beserta
isinya. Beberapa ciri penting yang menggambarkan kepemimpinan Islam adalah
sebagai berikut: a. Setia, pemimpin dan orang yang dipimpin terikat kesetiaan kepada
Allah SWT.
10
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, Vol 1 Jakarta: Lentera Hati, 2002. h. 172.
11
M. Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi Hidup Bersama Al-Quran, Bandung: Mizan Media Utama, 2013. h. 65.