Pengertian Bakat Kepemimpinan Bakat Kepemimpinan
f. Pendirian pusat keberbakatan digunakan untuk mewadahi dan memberikan pelayanan terhadap anak berbakat kesenian,
kebudayaan, olah raga dan lain-lain. g. Spesifikasi bagi guru pengajar gifted yang penting untuk menjaga
kualitas layanan pendidikan anak berbakat. Dengan demikian guru, dipacu untuk terus belajar bahkan sampai gelar strata 3 doktor.
22
Jadi dapat disimpulkan bahwa meskipun bakat adalah suatu berkah yang dibawa seseorang dari lahir, bakat tersebut tidak memberi manfaat besar baginya
selama anak yang bersangkutan tidak menghendaki bakat tersebut. Dalam hal ini diperlukan bimbingan, dan dorongan atau dukungan dari lingkungan. Disinilah
pentingnya peran dari orang tua maupun dari guru di sekolah didalam memberikan bimbingan dan dorongan kepada anak untuk dapat mengembangkan
minat, bakat, dan potensi yang dimilikinya agar dapat bermanfaat bagi kehidupannya kelak. Salah satu wadah untuk mengembangkan bakat
kepemimpinan anak di sekolah adalah dengan partisipasinya didalam kegiatan berorganisasi.
Istilah organisasi telah amat populer di telinga kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menemukan organisasi dengan lingkup yang kecil. Dalam
keluarga pun sebenarnya ada aktifitas organisasi yang tidak disadari. Menurut Yusron Razak,
”organisasi adalah koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang
direncanakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan bersama melalui pembagian tugas dan fungsi serta melalui serangkaian wewenang dan tanggung
jawab.
23
Sedangkan menurut Ng
alim Purwanto, “
Organisasi ialah aktivitas- aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah
kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan pendidikan
”
.
24
22
Prof. Dr. Reni Akbar Hawadi, Menguatkan Bakat Anak Jakarta: PT Grasindo, 2010 h. 50
23
Yusron Razak, Sosiologi Sebuah Pengantar: Tinjauan Pemikiran Sosiologi Perspektif Islam, Jakarta: Laboratorium Sosiologi Agama, 2008, h. 119
24
Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. 15, h.17
Ada beberapa alasan mengapa manusia berkelompok dan berorganisasi. Menurut Robbins sebagaimana dikutip oleh Siswanto, bahwa alasan manusia
berkelompok adalah: a. Rasa aman, yang merupakan kebutuhan dasar manusia. Dengan
berkelompok dan berorganisasi kebutuhan tersebut akan terpenuhi. Jika seseorang tidak bersosialisasi maka akan merasa kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Harga diri, dengan berkelompok dan masuk dalam organisasi akan memunculkan harga diri seseorang. Perasaan itu muncul karena
dalam interaksi dengan kelompok terdapat saling ketergantungan. c. Afiliasi, setiap manusia memiliki kecendrungan untuk berafiliasi.
d. Status, manusia memiliki sifat dasar ingin dipuji, diperhatikan, dan diakui keberadaannya. Dengan berorganisasi kebutuhan tersebut
akan diperolehnya. e. Kekuatan,
manusia memiliki
kemampuan yang
terbatas. Kekurangan dan kelemahan yang dimiliki dapat ditutupi jika
mendapat dukungan dari orang lain. f. Pencapaian tujuan, melalui organisasi tujuan akan cepat tercapai
karena diproses secara bersama-sama.
25
Amitai Etziomi seperti yang dikutip oleh Miftah Toha, mengemukakan konsepsi organisasi sebagai pengelompokkan orang-orang yang sengaja disusun
untuk mencapai tujuan tertentu. Kelompok semacam ini mempunyai karakteristik antara lain:
a. Mempunyai pembagian kerja, kekuasaan, dan pertanggung jawaban yang dikomunikasikan. Pembagian ini tidaklah dilakukan secara
acak random
melainkan sengaja
direncanakan untuk
meningkatkan usaha mencapai tujuan tertentu. b. Adanya satu atau lebih pusat kekuasaan yang dapat dipergunakan
untuk mengendalikan
usaha-usaha organisasi
yang telah
direncanakan dan yang dapat diarahkan untuk mencapai tujuan. Pusat kekuasaan ini juga harus dapat dipergunakan untuk menilai
kembali secara ajeg pelaksanaan organisasi, dan menyempurnakan struktur yang dianggap perlu untuk meningkatkan efisiensi.
25
Siswanto, dan Agus Sucipto, Teori Perilaku Organisasi, Malang: UIN MALANG PRESS, 2008, h. 58.