Profil OSIS di Pondok Pesantren Darunnajah 1 Struktur
hanya di kelas namun segala yang di lihat, di dengar, dan dirasakan santri merupakan pembelajaran.
Darunnajah sangat memperhatikan bakat anak didiknya hal ini dibuktikan dengan banyaknya kegiatan ekstrakulikuler maupun kegiatan non kurikuler
lainya. Semua kegiatan tersebut dibawah bimbingan kiyai, asatidz, bagian pengasuhan santri, dan organisasi santri darunajah yang berlangsung selama 24
jam. Hafzi selaku ketua OSDN menyampaikan:
“
Ada kegiatan harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunnan. Dimana seluruh kegiatan tersebut telah dibahas dalam rapat paripurna
OSDN. Contoh kegiatan harian ada pemberian kosakata baik bahasa arab ataupun bahasa inggris. Untuk kegiatan mingguan ada senam di setiap
jumat dan hari selasa. Untuk kegiatan bulanan ada kegiatan muhadhoroh amah, setiap semester juga ada kunjungan-kunjungan dari masing-masing
bagian OSDN, dan sebagai kegiatan tahunan ada kegiatan Pekan Olahraga Seni dan Pramuka PORSEKA serta Khutbatul Arsyi sebagai proses
pengenalan pondok kepada santri baru.
”
24
Adapun kegiatan kegiatan tersebut dapat dideskripsikan dalam tabel-tabel berikut.
Tabel 2 Jadwal Kegiatan Harian
WAKTU KEGIATAN
04.00
–
05.00
Bangu pagi, jama’ah subuh, tadarus al
-quran 05.00
–
06.00 Mengulang pelajaran, mandi
06.00
–
06.45 Makan pagi, persiapan pergi ke sekolah
07.45
–
12.00 Belajar di kelas
12.15
–
13.00
Jama’a shalat dhuhur, makan siang, istirahat
13.00
–
15.00 Belajar di kelas
15.00
–
15.30
Jama’ah shalat ashar
15.30
–
17.00 Olahraga, aktivitas luar sekolah
24
Wawancara dengan Hafzi
17.00
–
18.00 Mandi, menjelang maghrib
18.00
–
18.30
Jama’ah
maghrib, tadarus al-quran 18.30
–
19.00 Makan malam
19.00
–
19.30
Jama’ah isya
19.30
–
22.00 Mengulang pelajaran, dan lain-lain
22.00
–
04.00 Istirahattidur
Dapat dilihat dari table diatas bahwa seluruh kegiatan santri selama 24 jam di asrama telah diatur sedemikian rupa, sehingga meminimalisir waktu yang
terbuang percuma untuk sekedar melakukan kegiatan yang kontra produktif. Peran OSDN amat penting dalam menjaga dan melaksanakan tugasnya, agar seluruh
kegiatan yang telah tersusun dapat berjalan dengan baik. Hal ini merupakan fungsi preventif dari OSIS dimana OSDN mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar
guna menghindarkan santri dari kegiatan-kegiatan kontra produktif serta perilaku yang menyimpang.
Tabel 3 Jadwal Kegiatan Mingguan
HARI WAKTU
KEGIATAN
Selasa 05.00
–
06.00 Senam pagi
15.30
–
17.00 Musyawarah pengurus pramuka
Sabtu 13.00
–
17.00 Latihan pramuka
Ahad 13.00
–
17.00 Muhadarah 3 bahasa
Rabu 15.30
–
17.00 Musyawrah OSDN
Kamis 10.00
–
12.00 Muhadarah 3 bahasa
19.30
–
22.00 Muhadarah 3 bahasa
Jumat 06.00
–
10.00 Senam, pembersihan umum, kegiatan missal
Setiap hari 15.30
–
17.30 Ekstakulikuler
Kegiatan tahunan dibagi menjadi 2 : a. Kegiatan Akademik, b. Kegiatan Ekstakulikuler
a. Kegiatan Akademik 1 Ujian midsemester ganjil
2 Ujian semester ganjil 3 Ujian midsemester genap
4 Amaliyah tadris, praktek mengajar bagi santri kelas VI 5 Ujian semester genap
b. kegiatan ekstrakulikuler 1 Khutbatul arsy, pek
an ta’aruf, dan pekan olahraga seni dan pramuka
2 Peringatan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia 3 Perkemahan besar santri darunnjah perastrida
4 Darunnjah Expo, pameran karya santri 5 Darunnnjah Award DNA, pemilihan santri terbaik dalam segala bidang
6 Santri Pencinta Seni dan Budaya SPSB, pertunjukan seni dan budaya 7 Pergantian pengurus OSDN
8 Kursus Pembina Pramuka Mahir KMD bagi santri kelas IV 9 Peringatan HariBesar Islam PHBI
10 Darunnajah Marching Band Competition DMC, penyelenggaraan kempetisi marching band nasional
11 Malam apresiasi dan gaya seni kreasi santri Madagaskar
Selain kegiatan yang sudah terstruktur diatas darunnajah juga mewajibkan santrinya untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler berbasis bakat. Kegiatan
tersebut terbagi dalam 23 cabang untuk puta dan 20 cabang bagi putri. Untuk santri putra ada 23 cabang yaitu: sepak bola, futsal, basket ball,
voley ball, bulu tangkis, tennis meja, rugby, sepak takraw, senam, renang, kaligrafi, marawis, qasidah, Santri bela Negara dan Agama SABELANA, music,
pidato, jurnalistik, tahfidz, q
ira’ah
, Santri Pencinta Alam SAPALA, tapak suci silat, pramuka, dan teater.Untuk santri putri ada 20 cabang yaitu: tata boga,
pitisasi, marchingband, basket ball, volley ball, bulu tangkis, tennis meja, senam, renang, kaligrafi, marawis, qasidah,
Santri Bela Negara dan Agama SABELANA, music, pidato, jurnalistik, tahfidz, q
ira’ah
, tapak suci silat, dan pramuka.
25
Dari keseluruhan kegiatan yang ada diatas muhadoroh dan pramuka menjadi kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh santri darunnajah, hal ini
berkaitan dengan visi darunnajah dalam medidik kader pemimpin umat, sebagaimana yang dikemukakan oleh Suwaryo:
“muhadhoroh itu kan sebenarnya melatih anak untuk berani tampil di
depan umum. Diharapkan dengan terbiasanya tampil di depan umum anak menjadi berani berbicara dan mengungkapakan pendapatnya, serta sifat
pemimpin muncul di dalam dirinya. Jadi ketika mereka menjadi pengurus
tidak minder.”
26
Muhadharah merupakan suatu kegiatan latihan secara individual bagi para santri yang bertujuan untuk melatih keterampilan mereka dalam berpidato atau
berbicara di depan orang banyak yang didalamnya terjadisuatu proses komunikasi, dimana setiap orang yang terlibat saling memberikan informasi keagamaan dalam
rangka mengembangkan daya nalar dan potensi, yang dilaksanakan di suatu tempat baik di masjid, ruang kelas, ataupun gedung pertemuan yang diikuti oleh
sejumlah orang yang didalamnya terdapat petugas penceramah dimana seorang petugas penceramah menyampaikan uraian pidatonya di depan orang-orang yang
hadir, sementara yang lain menyimak dan mendengarkan. Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh
para santri dalam penggunaan bahasa dikarenakan di Pondok Pesantren Darunnajah menggunakan 3 bahasa yakni arab, inggris dan Indonesia saat
berpidato. Karena muhadarah dilaksanakan secara terus menerus, maka sikap percaya diri dan keberanian tersebut akan muncul dengan sendirinya karena selalu
diasah setiap minggunya.
25
Dikutip dari Panduan Santri Baru Pondok Pesantren Darunnnajah. h.24
26
Wawancara dengan Suwaryo
Dengan seringnya santri latihan berbicara di depan orang banyak diharapkan dapat menambah motivasi dan keberanian para santri untuk berlatih
dan mengungkapkan sebuah hal dan berusaha untuk didengar serta mengusahakan untuk mendapatkan perhatian dari para pendengar. Karena seorang pemimpin
dituntut untuk dapat mengutarakan pendapatnya dihadapan orang banyak dan mengusahakan agar pendapat tersebut dapat dimengerti oleh orang yang
mendengarkan. Selain daripada hal diatas Pondok Pesantren Darunnajah juga memberikan
latihan langsung kepada santrinya untuk menjadi pemimpin di masing-masing bagian structural OSDN, mulai dari ketua OSDN, ketua dari berbagai kepanitiaan
acara, sampai kepada ketua di asrama-asrama. Hal ini berdampak langsung terhadap pembentukan karakter santri sebagai seorang pemimpin, karena
permasalahan yang dihadapi merupakan permasalahan yang riil dialami santri dalam kehidupannya sehari-hari. Dimana kegiatan tersebut juga mengasah
kemampuan manajerial dari para santri yang ditugaskan di berbagai pos di structural OSDN maupun pada kepanitiaan dari acara yang di selenggarakan di
Pondok Pesantren Darunnnjah. Sehingga para santri mendapatkan berbagai pengalaman baru serta nilai-nilai yang menjadi bekal bagi kehidupannya kelak.
Dalam kehidupan berorganisasi para santi akan mendapatkan berbagai pengalaman, diantaranya: Pertama, pengalaman untuk menjadi pemimpin, entah
itu memimpin kelompok kecil seperti menjadi ketua kelas, ketua kamar, ataupun ketua-ketua seksi, hingga mendaptkan porsi yang lebih besar lagi ketika menjabat
ketua dari berbagai acara serta ketua dari organisasi santri darunnajah. Kedua, Pengalaman bekerja sama, dalam menjalankan berbagai kegiatan yang ada di
OSDN para santri akan berkerja sama dengan teman sebayanya ataupun dengan para asatidz hingga masyarakat luas agar kegiatan yang dilaksanakan dapat
berjalan dengan baik. Ketiga, hidup demokratis, para santi diajarkan untuk dapat hidup demokratis contohnya saja dalam proses pemilihan OSDN dimana diadakan
pemilihan umum untuk memilih ketua OSDN. Dari pada itu seluruh santri memiliki kedudukan yang sama, tidak dibeda-bedakan antara si kaya dan si
miskin, seluruhnya memiliki kesempatan untuk menjadi ketua OSDN. Keempat,
Berjiwa toleransi, dalam kehidupan asrama dengan begitu banyaknya santri dari berbagai suku dan daerah tentunya masing-masing santri memiliki pandangan dan
pendapat yang berbeda-beda, maka para santri dituntut untuk dapat bertoleransi bukan hanya ketika berbeda pendapat dalam merumuskan kegiatan namun juga
dalam kehidupan kesehariannya. Dan yang kelima, pengalaman mengendalikan organisasi, tentunya bagi santri yang terpilih menjadi pengurus OSDN ataupun
kepanitiaan dari berbagai acara yang diselenggarakan di darunnajah. Dengan demikian pola pikir dan perilaku santri sebagai cikal bakal
seorang pemimpin dikemudian hari dapat dibentuk dan dikembangkan mulai dari usia sedini mungkin, serta bakat untuk menjadi seorang pemimpin yang memang
sudah ada sejak manusia dilahirkan terus diasah dan dikembagkan agar berguna bagi kehidupannya dikemudian hari. Karena sebagaimana yang disamapaikan
setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawabannya atas apa yang dipimpinnya. Minimial didalam memimpin dirinya sendiri.
Hal tersebut sejalan dengan visi dari Pondok Pesantren Darunnajah didalam membentuk kader pemimpin umat, sebagaimana disampaikan oleh
Muhammad Masruin Masad S.Kom,
“pengaruh dari kegiatan yang ada di OSDN terhadap anak didik sangat
besar, dengan adanya OSDN anak-anak terbentuk karakternya sebagai pemimpin hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya alumni-alumni yang
sudah sukses di luar. Jadi anak-anak di darunnajah dididik sesuai dengan panca
jiwa pondok
pesantren yakni:
Jiwa Keikhlasan,
Jiwa Kesederhanaan, Jiwa Kesanggupan Mandiri, Jiwa Ukhuwah Islamiyah,
dan Jiwa Bebas”
27
Panca jiwa pondok pesantren tersebut menjadi hal yang penting karena menjadi dasar pedoman dalam mendidik anak-anak santri di Pondok Pesantren
Darunnajah, dan kelima hal tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1 Jiwa Keikhlasan
Jiwa keikhlasan ialah jiwa yang mendorong timbulnya suatu amal bukan untuk memperoleh keuntungan-keuntungan duniawi tertentu, melainkan
semata-mata hanya karena Allah, untuk ibadah. Ikhlas adalah jiwa segala
27
Wawancara Dengan Masruin