Pendekatan tentang Teori Munculnya Pemimpin

Ada beberapa alasan mengapa manusia berkelompok dan berorganisasi. Menurut Robbins sebagaimana dikutip oleh Siswanto, bahwa alasan manusia berkelompok adalah: a. Rasa aman, yang merupakan kebutuhan dasar manusia. Dengan berkelompok dan berorganisasi kebutuhan tersebut akan terpenuhi. Jika seseorang tidak bersosialisasi maka akan merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. b. Harga diri, dengan berkelompok dan masuk dalam organisasi akan memunculkan harga diri seseorang. Perasaan itu muncul karena dalam interaksi dengan kelompok terdapat saling ketergantungan. c. Afiliasi, setiap manusia memiliki kecendrungan untuk berafiliasi. d. Status, manusia memiliki sifat dasar ingin dipuji, diperhatikan, dan diakui keberadaannya. Dengan berorganisasi kebutuhan tersebut akan diperolehnya. e. Kekuatan, manusia memiliki kemampuan yang terbatas. Kekurangan dan kelemahan yang dimiliki dapat ditutupi jika mendapat dukungan dari orang lain. f. Pencapaian tujuan, melalui organisasi tujuan akan cepat tercapai karena diproses secara bersama-sama. 25 Amitai Etziomi seperti yang dikutip oleh Miftah Toha, mengemukakan konsepsi organisasi sebagai pengelompokkan orang-orang yang sengaja disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Kelompok semacam ini mempunyai karakteristik antara lain: a. Mempunyai pembagian kerja, kekuasaan, dan pertanggung jawaban yang dikomunikasikan. Pembagian ini tidaklah dilakukan secara acak random melainkan sengaja direncanakan untuk meningkatkan usaha mencapai tujuan tertentu. b. Adanya satu atau lebih pusat kekuasaan yang dapat dipergunakan untuk mengendalikan usaha-usaha organisasi yang telah direncanakan dan yang dapat diarahkan untuk mencapai tujuan. Pusat kekuasaan ini juga harus dapat dipergunakan untuk menilai kembali secara ajeg pelaksanaan organisasi, dan menyempurnakan struktur yang dianggap perlu untuk meningkatkan efisiensi. 25 Siswanto, dan Agus Sucipto, Teori Perilaku Organisasi, Malang: UIN MALANG PRESS, 2008, h. 58. c. Adanya usaha pergantian kepegawaian, misalnya seseorang yang cara kerjanya tidak memuaskan dapat dipindah dan diganti oleh orang lain. Dalam organisasi juga dapat dilakukan usaha memadukan kembali kegiatan kepegawaian dengan cara pemindahan atau promosi. 26 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan wadah berkumpulnya sekumpulan orang demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Organisasi memiliki struktur dan pembagian kerja sehingga mempermudah masing-masing anggota organisasi didalam menjalankan tugasnya. Ini dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang pasti akan berinteraksi dengan yang lain. Dengan bekerja sama dengan yang lain maka pekerjaan akan terasa lebih ringan. Selain itu pekerjaan atau tugas akan lebih cepat terselesaikan dibandingkan hanya bekerja seorang diri.

C. Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS

Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS merupakan organisasi murid yang resmi diakui dan diselenggarakan di sekolah dengan tujuan untuk melatih kepemimpinan murid serta memberikan wahana bagi murid untuk melakukan kegiatan-kegiatan kokurikuler yang sesuai. 27 Di dalam organisasi siswa mendapatkan berbagai pengetahuan yang tidak didapatnya dalam proses belajar mengajar di dalam ruang kelas. Di dalam organisasi siswa dapat belajar bagaimana mereka bisa bertanggung jawab, komitmen atas sebuah amanat, memiliki relasi sosial, mengenal realita secara langsung, serta memperoleh berbagai keterampilan tambahan sebagai modal hidup. Dalam berorganisasi siswa diharapkan mampu untuk mengelola dirinya, baik emosi, sikap, pikiran, kepemimpinan, kepekaan sosial, maupun pengembangan bakat yang dimilikinya. 26 Miftah Toha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Rajawali Pers,2007, h. 115-116. 27 Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 62.

1. Pengertian

OSIS merupakan satu-satunya organisasi kesiswaan yang ada di lingkungan sekolah dimulai dari Sekolah Menengah Pertama SMP dan Sekolah Menengah Atas SMA sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Kependidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan BAB III, pasal 4, ayat 1 bahwa “ organisasi kesiswaan di sekolah berbentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah .” 28 Masing-masing kata memiliki arti: a. Organisasi Organisasi adalah kelompok kerjasama antar pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi yang dimaksud adalah para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuaan, yaitu terwujudnya pembinaan kesiswaan. b. Siswa Siswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu SMP dan SMA. c. Intra Intra adalah terletak di dalam dan di lingkungan. OSIS adalah suatu organisasi siswa yang ada di dalam lingkungan sekolah yang bersangkutan. Keberadaan OSIS di suatu sekolah tidak ada kaitan dengan OSIS yang ada di sekolah lain. d. Sekolah Sekolah adalah suatu pendidikan tempat penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Yang dimaksud berjenjang dan berkesinambungan adalah bertingkat- tingkat dan berurutan, misalnya KB, TK, SD, SMP, SMA, PT. seorang siswa tidak dibenarkan begitu lulus SD kemudian 28 Peraturan Menteri Kependidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan