Subjek dan Patisipan dalam Penelitian Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

telah sesuai dengan materi pembelajaran dan rencana-rencana kegiatan yang telah dibuat dapat dilaksanakan dengan baik. Aspek proses ini dapat diamati dari hasil pengisian lembar pengamatan yang dilakukan oleh observer. Melalui aspek hasil, keberhasilan yang diharapkan terjadi apabila pada tiap siklus menunjukkan peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal tentang iman kepada Allah, khususnya pada iman kepada Allah. Jika nilai rata-rata siswa belum mencapai skor perolehan rata-rata minimal 70, maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya. Dan penelitian dianggap berhasil jika nilai rata-rata dan pemahaman siswa mencapai 70 atau lebih.

G. Data dan Sumber Data

1. Data

Menurut Arikunto, data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka. 47 Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa dalam penelitian tindakan terdapat dua aktifitas yang dilakukan secara terus menerus. Tindakan ini ada dua macam yaitu data pemantau tindakan dan data penelitian. Data pemantau tindakan merupakan data yang digunakan untuk mengontrol kesesuaian pelaksanaan tindakan dan rencana. Sementara data penelitian adalah data tentang variable penelitian yaitu kemampuan siswa dalam pembelajaran PAI. Data ini digunakan untuk keperluan analisis data penelitian sehingga diperoleh gambaran peningkatan kemampuan pembelajaran PAI pada siswa.

2. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto, sumber data adalah benda, hal atau orang tempat peneliti mengamati, membaca, atau bertanya tentang data. 48 Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Tulus Bhakti. 47 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan, Jakarta: Rhineka Cipta, 2002, h.96 48 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT Rhineka Cipta, 2000, Cet. 5, h. 116

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan ada dua jenis, yaitu: lembar observasi penelitian pendahuluan, yang bertujuan untuk mengetahui keadaan sekolah secara umum seperti sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran, serta untuk mengetahui kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang biasa dilaksanakan di sekolah tersebut. Lembar observasi penelitian pendahuluan dapat dilihat pada lampiran. 49 Lembar observasi yang kedua digunakan saat berlangsungnya proses pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran cooperative. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran, selain itu pembelajaran yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun sebelumnya. Adapun lembar observasi proses pembelajaran dapat dilihat pada lampiran. 50 2. Wawancara Wawancara sebagai alat penilaian digunakan untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan, dan lain-lain sebagai hasil belajar siswa. 51 Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi nyata yang ada di sekolah. Wawancara diajukan kepada guru PAI dan siswa pada penelitian pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang ada di sekolah. Selain itu wawancara juga dilakukan untuk mengungkap kebiasaan yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran PAI dan hasil belajar yang didapat oleh siswa serta cara guru dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas. Hasil wawancara guru dapat dilihat pada lampiran, 52 sedangkan hasil wawancara siswa dapat dilihat pada lampiran. 53 49 Lampiran, h. 77-79 50 Lampiran, h. 80 51 Nana Sudjana, Penilaian, Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012 cet. 17 h.67. 52 Lampiran, h. 81-88 53 Lampiran, h. 89-97

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMBELAJARAN FIQH IBADAH DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VII C SMP Peningkatan Pembelajaran Fiqh Ibadah Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Di Kelas Vii C SMP Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 2 16

PENINGKATAN PEMBELAJARAN FIQH IBADAH DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VII C SMP Peningkatan Pembelajaran Fiqh Ibadah Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Di Kelas Vii C SMP Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 4 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MODEL EXPERIENTAL LEARNING DI KELAS VII SMP NEGERI 29 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 18

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNIN G) PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNING)(Suatu Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII E Sekolah Mene

0 2 7

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNING) PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNING)(Suatu Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII E Sekolah Menen

3 25 105

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Learning (PTK di SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali Kelas VII Tahun

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Learning (PTK di SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali Kelas VII Tahun 2

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI).

0 0 13

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK KELAS VII DI SMP ALOYSIUS DENGGUNG.

0 0 132

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I RAWALO

0 0 17