Kelebihan dan Kekurangan Model Cooperative

Rancangan penelitian yang akan dilaksanakan meliputi 2 tahapan utama dalam tiap siklusnya, yaitu : tahap perencanaan yang merencanakan semua persiapan sebelum dilakukan pelaksanaan penelitian, kemudian dilanjutkan pada tahapan pelaksanaan dimana proses penelitian dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran cooperative, kemudian dilakukan pengamatan pada hasil- hasil temuan pada proses pelaksanaan sebelumnya, selanjutnya dilakukan refleksi berdasarkan analisi data untuk menentukan apakah penelitian akan dihentikan pada siklus I atau dilanjutkan pada siklus II begitu seterusnya. Dasar untuk mencapainya suatu penelitian ini, maka diperlukan data yang mempunyai validitas yang tinggi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan triangulasi metode yaitu : 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip yang digunakan dalam kerangka atau landasan teori, penyusunan hipotesis secara tajam. 44 Metode ini dilakukan untuk memperoleh daftar nama peserta didik yang termasuk dalam subjek penelitian, data-data yang berkaitan dengan sekolah mulai dari struktur organisasi, daftar nama peserta didik yang menjadi subjek penelitian, nilai formatif materi terakhir sebelum pemberian tindakan dan sebagainya. Selain itu juga digunakan untuk pengambilan gambar peserta didik dalam melaksanakan model cooperative learning. 2. Metode Observasi Sistematik Observasi sistematik yaitu observasi dimana faktor-faktor yang sudah diamati sudah di daftar secara sistematis dan sudah di daftar menurut kategorinya. 45 Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga dapat 44 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rhineka Cipta, 2004, h. 181 45 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, edisi revisi, h.30-31 diketahui apakah proses pembelajaran berlangsung efektif atau tidak. Selain itu untuk meneliti tingkat keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran melalui aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran berlangsung. Instrumen pengamatan disusun berdasarkan indikator-indikator yang bisa mengukur tercapainya kompetensi dasar dan indikator pembelajaran PAI materi Iman Kepada Allah dan Asmaul Husna. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran aktif dari peserta didik dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning. 3. Metode Tes Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung yaitu melalui respon seseorang terhadap sejumlah stimulus atau pertanyaan. 46 Tes ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa terhadap penguasaan materi pembelajaran dengan model cooperative learning. Dengan menggunakan tes ini peneliti akan mengetahui apakah prestasi belajar, mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan peneliti.

C. Subjek dan Patisipan dalam Penelitian

Subjek yang terlibat dalam penelitian adalah siswa kelas VII SMP Tulus Bhakti tahun pelajaran 20152016. Penelitian ini dilakukan langsung oleh peneliti. Partisipan dalam penelitian ini adalah teman sejawat yang merupakan guru kelas yang berperan sebagai observer peneliti.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah melakukan perencanaan setiap siklus yang akan dilakukan dan membuat laporan setelah mengadakan penelitian, peneliti melakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap 46 Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes, Yogyakarta: Mitra Cendekia Press, 2008, h.67

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMBELAJARAN FIQH IBADAH DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VII C SMP Peningkatan Pembelajaran Fiqh Ibadah Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Di Kelas Vii C SMP Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 2 16

PENINGKATAN PEMBELAJARAN FIQH IBADAH DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VII C SMP Peningkatan Pembelajaran Fiqh Ibadah Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Di Kelas Vii C SMP Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 4 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MODEL EXPERIENTAL LEARNING DI KELAS VII SMP NEGERI 29 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 18

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNIN G) PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNING)(Suatu Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII E Sekolah Mene

0 2 7

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNING) PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNING)(Suatu Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII E Sekolah Menen

3 25 105

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Learning (PTK di SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali Kelas VII Tahun

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Learning (PTK di SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali Kelas VII Tahun 2

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI).

0 0 13

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK KELAS VII DI SMP ALOYSIUS DENGGUNG.

0 0 132

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I RAWALO

0 0 17